Krisis Tersembunyi di Dunia Akademis: Persyaratan PhD dan Paper Mill Mendorong Kecurangan Ilmiah

Tim Editorial BigGo
Krisis Tersembunyi di Dunia Akademis: Persyaratan PhD dan Paper Mill Mendorong Kecurangan Ilmiah

Dunia akademis sedang bergulat dengan tren yang mengkhawatirkan di mana persyaratan publikasi dan tekanan karir mendorong para peneliti ke arah praktik-praktik yang meragukan. Diskusi komunitas terkini mengungkapkan bagaimana persyaratan publikasi PhD yang ketat dan metrik institusional secara tidak langsung memicu berkembangnya industri paper mill.

Tekanan Publikasi yang Mencekik

Banyak program PhD, terutama di Eropa dan Asia, kini mewajibkan kandidat untuk mempublikasikan beberapa makalah sebelum lulus. Seperti yang diungkapkan oleh beberapa akademisi di bidang ini, persyaratannya bisa sangat menuntut seperti 3-5 makalah sebagai penulis utama untuk PhD, dengan beberapa institusi bahkan menuntut lebih banyak lagi. Tekanan ini berlanjut setelah kelulusan, mempengaruhi jalur kepegawaian tetap dan kemajuan karir.

Biaya Sebenarnya dari Paper Mill

Sementara layanan paper mill membebankan biaya antara €180 hingga €5000 ($197 - $5472) untuk penempatan kepenulisan, biaya sebenarnya bagi dunia akademis jauh lebih besar. Menurut UK Research Integrity Office, industri paper mill telah menghasilkan sekitar $10 juta secara global, dengan satu operasi di Rusia berpotensi menghasilkan $6,5 juta antara 2019-2021.

Siapa yang Menggunakan Paper Mill?

Wawasan komunitas menunjukkan tiga kelompok pengguna utama:

  1. Akademisi dari negara berkembang yang menghadapi hambatan sumber daya dan bahasa
  2. Profesional medis di negara-negara non-berbahasa Inggris di mana promosi bergantung pada jumlah publikasi
  3. Peneliti di bawah tekanan institusional yang intens untuk memenuhi kuota publikasi

Krisis Kualitas

Para akademisi melaporkan dua tren yang mengkhawatirkan dalam literatur ilmiah:

  1. Fasad tingkat atas : Meskipun jurnal bergengsi mempertahankan standar tinggi, mereka pun tidak kebal terhadap kecurangan
  2. Kemerosotan tingkat bawah : Banyak jurnal yang tampak legitim menerbitkan konten yang hampir tidak dapat dipahami, seringkali tampak diterjemahkan mesin tanpa tinjauan manusia

Skala Masalah

Situasi ini telah mencapai proporsi yang mengkhawatirkan. Sementara Retraction Watch telah mendokumentasikan 7.275 penarikan paper mill, para ahli memperkirakan bahwa hingga 400.000 makalah palsu telah menyusup ke dalam literatur ilmiah selama dua dekade terakhir.

Dampak pada Integritas Ilmiah

Proliferasi paper mill mengancam fondasi penelitian akademis dalam beberapa cara:

  • Merusak proses peer review
  • Membuang-buang dana penelitian publik
  • Merusak metrik institusional
  • Menurunkan nilai upaya penelitian yang sah

Jalan ke Depan

Komunitas akademis menyerukan beberapa reformasi:

  1. Evaluasi ulang persyaratan publikasi untuk PhD
  2. Fokus pada kualitas daripada kuantitas dalam penilaian akademis
  3. Dukungan yang lebih baik untuk penutur non-bahasa Inggris di dunia akademis
  4. Perangkat pemindaian yang lebih baik untuk mendeteksi makalah palsu

Beberapa institusi sudah mulai mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini, dengan beberapa universitas menandatangani San Francisco Declaration on Research Assessment (SFDORA), yang mengadvokasi evaluasi penelitian berdasarkan manfaatnya daripada metrik.

Krisis dalam publikasi akademis mencerminkan masalah sistemik yang lebih luas di mana metrik berbasis kuantitas telah mengaburkan tujuan fundamental untuk memajukan pengetahuan manusia. Seiring komunitas bergulat dengan tantangan ini, kebutuhan akan reformasi komprehensif menjadi semakin nyata.