Upaya ambisius Ubisoft untuk menantang Call of Duty di pasar shooter kompetitif telah berakhir secara mendadak. XDefiant, arena shooter free-to-play yang diluncurkan dengan harapan tinggi dan jumlah pemain awal yang mengesankan, secara resmi ditutup minggu ini setelah beroperasi selama lebih dari satu tahun. Penutupan ini menandai kemunduran signifikan lainnya bagi Ubisoft, yang telah memposisikan game tersebut sebagai pesaing utama di ruang multiplayer shooter yang menguntungkan.
Timeline XDefiant :
- Peluncuran: Mei 2024 (arena shooter free-to-play)
- Oktober 2024: Ubisoft membantah rumor penutupan
- Desember 2024: Pengumuman penutupan dan PHK tim
- 3 Juni 2025: Server resmi ditutup
- Total masa hidup: Sedikit lebih dari satu tahun
Executive Producer Keluar Sepenuhnya dari Industri Gaming
Mark Rubin, executive producer yang memimpin pengembangan XDefiant setelah karya sebelumnya pada seri Call of Duty: Modern Warfare original di Activision, mengumumkan kepergiannya secara total dari industri gaming setelah penutupan tersebut. Dalam pernyataan panjang yang diposting di media sosial, Rubin mengungkapkan kekecewaannya terhadap nasib game tersebut dan mengungkapkan keputusannya untuk meninggalkan pengembangan game secara permanen untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya. Kepergiannya merupakan kehilangan bakat yang signifikan dari industri ini, mengingat pengalaman luasnya dengan franchise shooter yang sukses.
Kegagalan Pemasaran Meskipun Performa Awal yang Kuat
Menurut analisis post-mortem Rubin, XDefiant mencapai kesuksesan awal yang luar biasa meskipun menerima dukungan pemasaran minimal dari Ubisoft. Game ini dilaporkan memiliki tingkat akuisisi pemain tercepat dalam sejarah penerbit selama beberapa minggu pertama, didorong terutama oleh promosi dari mulut ke mulut daripada kampanye iklan tradisional. Namun, momentum awal ini tidak dapat dipertahankan tanpa investasi pemasaran yang tepat, yang menyebabkan penurunan cepat dalam akuisisi pemain baru setelah jendela peluncuran ditutup.
Masalah Sumber Daya dan Pemasaran:
- Dukungan pemasaran yang "sangat minim" dari Ubisoft
- Akuisisi pemain tercepat dalam sejarah Ubisoft pada awalnya (hanya melalui dari mulut ke mulut)
- Sumber daya pembuatan konten yang tidak memadai
- Konten Season 3 dianggap tidak memadai untuk standar peluncuran
- Fitur-fitur penting yang direncanakan untuk Season 4-5 tidak pernah diimplementasikan
Tech Debt dan Keterbatasan Engine Melumpuhkan Performa
Fondasi teknis game terbukti menjadi kelemahan utamanya sepanjang masa hidup yang singkat. Rubin mengungkapkan bahwa XDefiant menderita tech debt yang melumpuhkan karena ketergantungannya pada engine proprietary Ubisoft, yang tidak dirancang untuk jenis pengalaman multiplayer cepat yang dituntut game tersebut. Tim pengembangan kekurangan sumber daya engineering yang cukup untuk mengatasi masalah arsitektur fundamental ini, yang mengakibatkan masalah netcode persisten yang mengganggu pemain dengan koneksi internet yang kurang sempurna. Sementara pemain dengan koneksi jaringan yang solid dan konsisten menikmati gameplay yang lancar, mereka yang mengalami ketidakkonsistenan koneksi bahkan yang kecil menghadapi masalah performa yang membuat frustrasi yang tidak dapat ditangani oleh engine.
Masalah Teknis Utama yang Teridentifikasi:
- Engine proprietary tidak dirancang untuk multiplayer yang bergerak cepat
- Masalah netcode yang berkelanjutan mempengaruhi pemain dengan koneksi yang tidak konsisten
- Tech debt yang melumpuhkan dengan sumber daya engineering yang tidak memadai untuk perbaikan
- Keterbatasan arsitektur yang tidak dapat menangani fluktuasi jaringan
Perjuangan Pembuatan Konten dan Keterbatasan Sumber Daya
Selain tantangan teknis, XDefiant menghadapi hambatan pembuatan konten yang signifikan yang mencegahnya bersaing secara efektif di pasar free-to-play. Rubin dengan jujur mengakui bahwa bahkan konten yang tersedia di Season 3 masih kurang dari apa yang dia anggap dapat diterima untuk game yang siap diluncurkan. Fitur dan konten penting yang direncanakan untuk Season 4 dan 5 akan mengatasi banyak kekurangan game tersebut, tetapi tim pengembangan tidak pernah menerima sumber daya yang memadai untuk mengimplementasikan perbaikan ini. Kekeringan konten ini terbukti sangat merusak di ruang free-to-play, di mana pembaruan reguler dan konten segar sangat penting untuk mempertahankan keterlibatan pemain.
Implikasi Industri dan Pandangan Masa Depan
Kegagalan XDefiant menimbulkan pertanyaan penting tentang arah strategis Ubisoft dan keputusan alokasi sumber daya. Meskipun awalnya berinvestasi besar dalam proyek tersebut dan memposisikannya sebagai judul unggulan, keengganan perusahaan yang tampak untuk memberikan dukungan pemasaran berkelanjutan dan sumber daya teknis pada akhirnya menghancurkan prospek game tersebut. Kritik Rubin terhadap engine game proprietary versus solusi yang sudah mapan seperti Unreal Engine mencerminkan tren industri yang lebih luas menuju standardisasi dan efisiensi. Kepergiannya dari industri, ditambah dengan PHK yang mempengaruhi hampir setengah dari tim pengembangan di studio Ubisoft San Francisco dan Osaka, merupakan kehilangan bakat dan pengalaman yang signifikan dalam genre competitive shooter.