Musik AI Bisa Menghasilkan 4 Miliar Dolar AS pada 2028 saat Band Palsu Membanjiri Platform Streaming

Tim Editorial BigGo
Musik AI Bisa Menghasilkan 4 Miliar Dolar AS pada 2028 saat Band Palsu Membanjiri Platform Streaming

Industri musik berada di persimpangan jalan saat kecerdasan buatan mengubah cara kita menciptakan dan mengonsumsi musik. Yang dimulai sebagai trek ambient sederhana telah berkembang menjadi band palsu yang canggih dengan latar belakang cerita yang lengkap, membanjiri platform streaming utama seperti YouTube dan Spotify. Implikasi finansialnya sangat mengejutkan, dengan proyeksi menunjukkan pendapatan musik yang dihasilkan AI bisa mencapai 4 miliar dolar AS pada 2028.

Proyeksi Pendapatan Musik AI

  • 2023: $100 juta USD
  • 2028: $4 miliar USD (proyeksi)
  • Diperkirakan akan mewakili 20% dari pendapatan platform streaming pada tahun 2028

Bangkitnya Grup Musik Fiktif

Band palsu menjadi semakin canggih, lengkap dengan sejarah detail dan katalog yang mencakup berbagai genre. Ambil contoh Concubanas, sebuah band fusion Kuba-Kongo yang konon berasal dari tahun 1970-an, atau Phantasia, yang digambarkan sebagai grup jazz progresif Jepang. Grup ciptaan AI ini tidak hanya memproduksi musik—mereka hadir dengan latar belakang cerita yang rumit, karya seni album, dan kepergian anggota band fiktif. Tingkat detailnya luar biasa, dengan beberapa kanal memproduksi lebih dari 135 video musik hanya dalam tujuh bulan, mengumpulkan jutaan penayangan dan puluhan ribu pelanggan.

Komunitas telah memperhatikan pola yang mengkhawatirkan dalam cara produksi AI ini mungkin memanipulasi sistem yang ada. Beberapa pengguna khawatir tentang dampaknya pada platform berbagi musik yang memberikan reward kepada pengunggah dengan kuota unduhan, berpotensi menciptakan cara baru untuk mengeksploitasi sistem ini.

Studi Kasus: Performa Channel Zaruret

  • Usia channel: 7 bulan
  • Video yang dipublikasikan: 135 video musik
  • Durasi video: Banyak yang lebih dari 30 menit
  • Subscriber: 37.600
  • Total views: Jutaan di seluruh konten

Masalah Transparansi

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pendengar saat ini adalah mengidentifikasi mana yang asli dan mana yang buatan. Meskipun platform seperti YouTube mengharuskan pengungkapan konten yang dihasilkan AI, peringatan ini sering kali terkubur di bagian bawah deskripsi video dan mungkin tidak terlihat di semua perangkat. Kurangnya label yang jelas menciptakan apa yang disebut peneliti sebagai frustrasi ketidakpastian—perasaan tidak nyaman karena tidak tahu apakah yang Anda dengar diciptakan oleh manusia atau mesin.

Seharusnya ada indikator yang mengatakan apakah sesuatu dihasilkan dengan AI. Ini akan mulai memberikan lebih banyak transparansi bagi pengguna.

Komunitas telah mengajukan pertanyaan menarik tentang apakah algoritma streaming sudah bisa mendeteksi konten AI, bahkan ketika platform mengklaim mereka tidak bisa. Beberapa menyarankan bahwa pola rekomendasi mungkin mengungkapkan metadata tersembunyi yang menunjukkan generasi buatan.

Dampak Ekonomi dan Respons Industri

Angka-angka menceritakan kisah yang menarik tentang lintasan musik AI. Proyeksi pendapatan menunjukkan pertumbuhan dari 100 juta dolar AS pada 2023 menjadi perkiraan 4 miliar dolar AS pada 2028, berpotensi mewakili 20% dari semua pendapatan platform streaming. Ekspansi cepat ini telah mendorong respons yang berbeda dari platform utama.

Sementara YouTube telah menerapkan persyaratan pengungkapan dan berhak untuk melabeli konten AI yang tidak diungkapkan, Spotify telah mengambil pendekatan yang lebih lepas tangan. Kepemimpinan platform menekankan peran AI dalam mendemokratisasi kreativitas, memungkinkan lebih banyak orang untuk menciptakan musik tanpa keterampilan musik tradisional.

Kebijakan Platform tentang Pengungkapan AI

  • YouTube: Mewajibkan pengungkapan konten yang dihasilkan AI, dapat menerapkan label jika kreator tidak mengungkapkan
  • Spotify: Tidak ada kebijakan pelabelan AI khusus yang dibagikan, fokus pada pelanggaran hak cipta sebagai kriteria moderasi utama

Dilema Koneksi Manusia

Di luar pertimbangan teknis dan ekonomi terdapat pertanyaan yang lebih dalam tentang hubungan antara artis dan audiens. Musik tradisional menciptakan koneksi antara pendengar dan pencipta—kita belajar tentang kehidupan artis, pengaruh, dan perjalanan mereka. Musik yang dihasilkan AI menghilangkan elemen manusia ini, berpotensi mengubah cara kita mengalami dan menghargai seni musik.

Diskusi komunitas mengungkapkan minat yang berkembang untuk kembali ke pengalaman musik yang lebih intim dan autentik. Beberapa mengadvokasi pertunjukan skala kecil tanpa elektronik di mana elemen manusia tidak dapat disangkal dan koneksi antara pemain dan audiens tetap asli.

Saat AI terus membentuk kembali lanskap musik, industri menghadapi keputusan kritis tentang transparansi, keaslian, dan masa depan kreativitas manusia dalam dunia yang semakin otomatis.

Referensi: Fake bands and artificial songs are taking over YouTube and Spotify