Peta Kosmik JWST Mengungkap 61 Miliar Galaksi Mungkin Mengisi Alam Semesta yang Dapat Diamati

Tim Komunitas BigGo
Peta Kosmik JWST Mengungkap 61 Miliar Galaksi Mungkin Mengisi Alam Semesta yang Dapat Diamati

Teleskop Luar Angkasa James Webb telah menghadirkan penemuan terobosan lainnya yang mengubah pemahaman kita tentang skala alam semesta. Proyek COSMOS-Web baru-baru ini merilis peta kosmik paling detail yang pernah dibuat, menangkap hampir 800.000 galaksi dalam irisan kecil langit. Namun yang membuat komunitas astronomi berdengung bukan hanya angka mentahnya—melainkan apa yang disarankan oleh temuan ini tentang total jumlah galaksi di alam semesta yang dapat diamati.

Teleskop Luar Angkasa James Webb, alat terobosan untuk astronomi, mengungkap penemuan-penemuan kosmik yang belum pernah ada sebelumnya
Teleskop Luar Angkasa James Webb, alat terobosan untuk astronomi, mengungkap penemuan-penemuan kosmik yang belum pernah ada sebelumnya

Perhitungan yang Menarik Perhatian Semua Orang

Ketika para peneliti memetakan 800.000 galaksi hanya dalam 0,54 derajat persegi langit—kira-kira seluas tiga bulan purnama—komunitas ilmiah dengan cepat mulai menghitung angka-angka. Perhitungannya mengejutkan sederhana namun mencengangkan dalam implikasinya. Area survei kecil ini hanya mewakili 0,0013% dari seluruh bola langit yang terlihat dari Bumi.

Jika sampel ini terbukti mewakili alam semesta yang lebih luas, perhitungan sederhana menunjukkan bahwa alam semesta yang dapat diamati bisa mengandung sekitar 61 miliar galaksi. Angka ini berada dengan nyaman dalam perkiraan ilmiah saat ini yaitu 200 miliar hingga 2 triliun galaksi, namun melihat bukti konkret seperti ini dari pengamatan aktual membuat keluasan tersebut terasa lebih nyata.

Perhitungan Jumlah Galaksi:

  • Area survei sebagai persentase dari langit penuh: 0,0013%
  • Ekstrapolasi total galaksi di alam semesta yang dapat diamati: ~61 miliar
  • Estimasi ilmiah saat ini: 200 miliar hingga 2 triliun galaksi
  • Temuan tak terduga: 10x lebih banyak galaksi awal dari yang diprediksi

Mengapa Bagian Kecil Langit Ini Sangat Penting

Survei COSMOS-Web tidak hanya menghitung galaksi—ia mengintip kembali melalui 98% sejarah kosmik, menangkap cahaya dari galaksi-galaksi sebagaimana mereka ada 13,5 miliar tahun yang lalu. Kemampuan perjalanan waktu dari teleskop Webb ini memungkinkan para ilmuwan mempelajari bagaimana galaksi terbentuk dan berevolusi dalam bab-bab paling awal alam semesta.

Yang membuat penemuan ini sangat menarik adalah kelimpahan galaksi awal yang tak terduga. Tim menemukan 10 kali lebih banyak galaksi dari yang diprediksi, bersama dengan lubang hitam supermasif yang tidak terlihat oleh teleskop-teleskop sebelumnya. Kejutan-kejutan ini memaksa para ilmuwan untuk mempertimbangkan kembali seberapa cepat alam semesta bisa membentuk struktur masif dalam beberapa ratus juta tahun pertamanya.

Spesifikasi Survei COSMOS-Web:

  • Area survei: 0,54 derajat persegi (setara dengan 3 bulan purnama)
  • Galaksi yang dipetakan: ~800.000
  • Cakupan waktu: 98% dari sejarah kosmik (kembali ke 13,5 miliar tahun lalu)
  • Teleskop: James Webb Space Telescope dengan cermin berdiameter 6,5 meter
  • Waktu pemrosesan data: Lebih dari 2 tahun

Gambaran Besar untuk Pemahaman Kosmik

Selain jumlah galaksi yang mengesankan, penelitian ini menyoroti betapa banyak yang masih belum kita ketahui tentang alam semesta kita. Sensitivitas teleskop Webb telah mengungkap bahwa alam semesta awal jauh lebih aktif dan bercahaya dari yang diperkirakan, menantang model-model kosmologi yang ada.

Sejak teleskop ini dinyalakan, kami bertanya-tanya 'Apakah dataset JWST ini merusak model kosmologi? Karena alam semesta menghasilkan terlalu banyak cahaya terlalu awal'

Implikasinya meluas jauh melampaui penghitungan sederhana. Setiap dari 800.000 galaksi yang dipetakan ini berpotensi mengandung miliaran bintang dan dunia yang tak terhitung jumlahnya, membuat skala kemungkinan kosmik benar-benar mencengangkan. Dengan dataset lengkap yang kini tersedia untuk publik, para peneliti di seluruh dunia dapat mengeksplorasi temuan-temuan ini dan berpotensi mengungkap wawasan baru tentang materi gelap, fisika alam semesta awal, dan sifat fundamental evolusi kosmik.

Proyek COSMOS-Web membuktikan bahwa terkadang penemuan paling mendalam datang bukan dari melihat fenomena eksotis, melainkan dari sekadar menghitung apa yang sebenarnya ada di sana dalam kegelapan kosmik.

Referensi: The largest map of the universe reveals over 800,000 galaxies