Raksasa dirgantara Prancis Dassault Aviation telah mengungkap proyek pesawat ruang angkasa VORTEX yang ambisius, dirancang untuk beroperasi di ruang angkasa dan kembali ke Bumi seperti pesawat konvensional. Pengumuman ini telah memicu kembali diskusi tentang kebutuhan Eropa akan kemampuan ruang angkasa yang independen, dengan komunitas teknologi membuat perbandingan dengan proyek-proyek masa lalu dan mempertanyakan jadwal waktu serta pendanaan.
Gema Sejarah dan Kesamaan Teknis
Proyek VORTEX telah langsung menarik perbandingan dengan upaya pesawat ruang angkasa Eropa sebelumnya, khususnya pesawat ruang angkasa Hermes dari tahun 1970-an. Para pengamat komunitas mencatat kesamaan yang mencolok dengan pesawat ruang angkasa X-37B milik militer Amerika Serikat, menunjukkan bahwa teknologi pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali sedang mengalami kebangkitan global. Berbeda dengan roket tradisional, VORTEX dirancang dengan kemampuan dual-use, artinya dapat melayani tujuan sipil dan militer di berbagai misi termasuk pengiriman kargo, layanan orbital, dan transportasi stasiun ruang angkasa.
Spesifikasi Teknis:
- Kemampuan manuver orbital dan atmosferik
- Desain dapat digunakan kembali dengan kemampuan pendaratan landasan pacu
- Ruang kargo besar untuk akomodasi muatan yang serbaguna
- Arsitektur dual-use untuk aplikasi komersial dan militer
Kekhawatiran Pendanaan dan Jadwal Pengembangan
Titik utama diskusi komunitas berpusat pada anggaran proyek yang tampaknya sederhana dan jadwal waktu yang tidak jelas. Para penggemar teknologi telah menyatakan skeptisisme tentang tingkat pendanaan yang dilaporkan sekitar 30 juta euro, yang banyak dianggap tidak mencukupi untuk proyek dirgantara yang begitu ambisius. Kurangnya tanggal atau tonggak pencapaian spesifik dalam dokumentasi publik telah semakin memicu kekhawatiran tentang kelayakan proyek dan tingkat komitmen dari badan-badan ruang angkasa Eropa.
Fase Pengembangan VORTEX:
- Fase 1: VORTEX-D (Demonstrator Penerbangan, Skala 1:3)
- Fase 2: VORTEX-S (Smart Free Flyer, Skala 2:3)
- Fase 3: VORTEX-C (Kargo, Skala 1:1)
- Fase 4: VORTEX-M (Berawak, Skala 1:1)
Imperatif Strategis Ruang Angkasa Eropa
Pengumuman VORTEX datang pada waktu yang kritis bagi ambisi ruang angkasa Eropa. Ketegangan geopolitik saat ini telah mengganggu kemitraan tradisional dengan program ruang angkasa Rusia, sementara ketidakpastian seputar kolaborasi internasional telah menyoroti ketergantungan Eropa pada kemampuan ruang angkasa asing.
Eropa membutuhkan akses berawak yang independen ke ruang angkasa dan waktunya adalah sekarang
Sentimen ini mencerminkan seruan yang berkembang untuk kedaulatan ruang angkasa Eropa, dengan VORTEX berpotensi mewakili jalur menuju kemampuan penerbangan ruang angkasa manusia yang independen yang telah lama dicari Eropa namun tidak pernah tercapai.
Kemampuan Misi Utama:
- Transportasi ruang angkasa ke stasiun orbital
- Layanan dan intervensi di orbit
- Pengambilan objek dan pengiriman muatan
- Platform orbital otonom free flyer
- Pra-penempatan aset di orbit
Pendekatan Pengembangan Bertahap
Peta jalan Dassault menguraikan strategi pengembangan empat fase, dimulai dengan demonstrator penerbangan skala 1:3 ( VORTEX-D ) dan berkembang melalui versi-versi yang semakin mampu yang berujung pada varian berawak skala penuh ( VORTEX-M ). Pendekatan bertahap ini bertujuan untuk mengurangi risiko teknis sambil memvalidasi teknologi-teknologi kunci seperti masuk kembali hipersonik dan sistem kontrol penerbangan otonom.
Kesuksesan proyek ini akan sangat bergantung pada pengamanan pendanaan yang memadai dari European Space Agency dan membangun kemitraan internasional yang telah diidentifikasi Dassault sebagai hal yang krusial untuk memperluas peluang pasar. Apakah VORTEX dapat menghindari nasib proyek-proyek pesawat ruang angkasa Eropa sebelumnya masih harus dilihat, tetapi ini mewakili upaya terbaru Eropa untuk membangun akses independen ke ruang angkasa dalam lanskap yang semakin kompetitif.
Referensi: VORTEX (VÉHICULE ORBITAL RÉUTILISABLE DE TRANSPORT ET D'EXPLORATION)