Para Ilmuwan Memperdebatkan Keamanan Erythritol Setelah Studi Lab Menunjukkan Kerusakan Sel Otak

Tim Komunitas BigGo
Para Ilmuwan Memperdebatkan Keamanan Erythritol Setelah Studi Lab Menunjukkan Kerusakan Sel Otak

Sebuah studi baru dari University of Colorado Boulder yang meneliti pemanis pengganti gula populer erythritol telah memicu perdebatan ilmiah yang sengit tentang validitas studi sel laboratorium dan implikasinya di dunia nyata terhadap kesehatan manusia. Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Applied Physiology ini menemukan bahwa sel pembuluh darah otak yang terpapar erythritol menunjukkan perubahan yang mengkhawatirkan yang dapat meningkatkan risiko stroke.

Studi ini telah membagi komunitas ilmiah menjadi dua kubu. Para kritikus berargumen bahwa menuangkan zat secara langsung ke sel-sel yang terisolasi dalam cawan lab memberitahu kita sedikit tentang apa yang terjadi ketika manusia benar-benar mengonsumsi produk-produk ini melalui pencernaan dan metabolisme normal.

Parameter Penelitian

  • Institusi penelitian: University of Colorado Boulder
  • Publikasi: Journal of Applied Physiology
  • Durasi pengujian: 3 jam paparan sel
  • Konsentrasi yang digunakan: Setara dengan minuman bebas gula pada umumnya
  • Jenis sel: Sel pelapis pembuluh darah otak manusia
  • Temuan utama: Berkurangnya nitrat oksida, meningkatnya protein penyempitan pembuluh darah, tergangunya kemampuan melarutkan gumpalan darah

Perpecahan Laboratorium vs Realitas

Kontroversi utama berkisar pada apakah studi sel laboratorium dapat secara akurat memprediksi hasil kesehatan manusia. Para skeptis menunjukkan bahwa banyak zat yang tidak berbahaya bagi manusia akan merusak atau membunuh sel-sel yang terisolasi ketika diterapkan secara langsung. Sistem pencernaan, sawar darah-otak, dan proses metabolisme alami semuanya berfungsi sebagai mekanisme pelindung yang tidak dapat direplikasi oleh studi laboratorium.

Namun, para pendukung penelitian ini berargumen bahwa studi khusus ini menggunakan konsentrasi yang mirip dengan apa yang sebenarnya dikonsumsi orang dalam minuman bebas gula. Mereka juga menunjuk pada studi populasi sebelumnya yang menemukan bahwa orang dengan kadar erythritol yang lebih tinggi dalam darah mereka lebih mungkin mengalami serangan jantung dan stroke dalam tiga tahun.

Sawar darah-otak: Filter pelindung yang mencegah banyak zat dalam darah mencapai jaringan otak

Dilema Dosis

Diskusi komunitas mengungkapkan kebingungan yang signifikan tentang tingkat konsumsi yang realistis. Sementara erythritol terjadi secara alami dalam jumlah kecil dalam buah-buahan seperti stroberi dan plum, orang yang menggunakannya sebagai pengganti gula mengonsumsi jumlah yang sangat berbeda. Beberapa individu mungkin makan 3-20 gram setiap hari melalui produk bebas gula, dibandingkan dengan hanya miligram yang ditemukan dalam makanan alami.

Perbedaan dramatis dalam dosis ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah kejadian alami memberikan data keamanan yang bermakna untuk tingkat konsumsi buatan. Tubuh manusia juga memproduksi erythritol secara alami dari glukosa, dengan beberapa perkiraan menunjukkan hingga 10% glukosa dapat dikonversi dengan cara ini di usus bagian bawah.

Perbandingan Konsumsi Erythritol

  • Keberadaan alami dalam buah-buahan: Miligram per sajian
  • Penggunaan pemanis buatan: 3-20 gram per hari
  • Perbedaan konsentrasi: 1.000x hingga 10.000x lebih tinggi dari sumber alami
  • Persetujuan FDA: 2001
  • Tingkat kemanisan: ~80% semanis gula meja

Pengalaman Kesehatan Pribadi Muncul ke Permukaan

Perdebatan ini telah mendorong individu untuk berbagi pengalaman pribadi mereka dengan erythritol. Beberapa melaporkan reaksi alergi termasuk gatal-gatal, sementara yang lain menyebutkan masalah pencernaan seperti serangan IBS ketika mengonsumsi produk yang mengandung pemanis tersebut. Laporan anekdotal ini menambahkan lapisan lain pada diskusi ilmiah tentang efek samping potensial.

Pengguna jangka panjang erythritol kini mempertanyakan penanda kesehatan apa yang harus mereka pantau, dengan pembekuan darah dan gejala kardiovaskular menjadi perhatian utama berdasarkan temuan penelitian.

Pertanyaan Kausalitas Terbalik

Argumen yang menarik muncul tentang apakah korelasi antara konsumsi erythritol dan masalah kesehatan mungkin terbalik. Orang yang secara teratur mengonsumsi produk bebas gula seringkali sudah berurusan dengan masalah berat badan, diabetes, atau kardiovaskular. Ini berarti mereka mungkin berisiko lebih tinggi untuk stroke dan serangan jantung terlepas dari pilihan pemanis mereka.

Jauh lebih mungkin bahwa orang yang mengonsumsi barang dengan pemanis 'buatan' sudah berisiko stroke daripada sebaliknya.

Studi sebelumnya yang meneliti hubungan ini telah berfokus pada populasi dengan penyakit kardiovaskular yang sudah ada, sehingga sulit untuk memisahkan sebab dari korelasi.

Komunitas ilmiah terus menyerukan studi manusia yang lebih besar dan lebih komprehensif yang memperhitungkan kondisi kesehatan yang sudah ada dan faktor gaya hidup. Sampai penelitian semacam itu muncul, perdebatan keamanan seputar erythritol dan pemanis buatan lainnya kemungkinan akan terus berlanjut, meninggalkan konsumen untuk menimbang bukti yang tidak lengkap terhadap kebutuhan dan preferensi kesehatan pribadi mereka.

Referensi: Popular sugar substitute linked to brain cell damage and stroke risk