Komunitas pengembang web sedang terlibat dalam diskusi sengit tentang apakah fitur CSS modern seperti View Transitions API dapat menghilangkan kebutuhan akan Single-Page Applications (SPAs). Perdebatan ini berasal dari artikel terbaru yang berargumen bahwa kemampuan browser native telah membuat client-side routing menjadi usang, namun para developer memberikan tanggapan balik dengan perspektif yang bernuansa tentang kapan SPAs masih diperlukan.
Percakapan ini mengungkap perpecahan mendasar dalam cara developer memandang tujuan dan nilai SPAs dalam pengembangan web modern.
Fitur CSS Modern untuk Transisi Halaman:
- View Transitions API: Memungkinkan transisi halaman native dan deklaratif antar dokumen tanpa JavaScript
- Speculation Rules: Memungkinkan browser untuk memuat atau merender halaman berdasarkan perilaku pengguna (mengarahkan kursor, menyentuh tautan)
- Back/Forward Cache ( bfcache ): Mengambil snapshot seluruh halaman untuk pemulihan instan selama navigasi
- Transisi fade lintas halaman: Dapat dicapai hanya dengan CSS, tidak memerlukan client-side routing
- Transisi elemen bersama: Menganimasikan elemen antar halaman menggunakan properti CSS
view-transition-name
Tujuan Sebenarnya dari SPAs Melampaui Transisi yang Mulus
Banyak developer berargumen bahwa artikel asli tersebut salah memahami mengapa SPAs ada sejak awal. Komunitas menekankan bahwa SPAs tidak diciptakan terutama untuk transisi halaman yang mencolok, tetapi untuk memecahkan masalah yang lebih mendasar seputar manajemen state aplikasi dan pengalaman pengguna.
Salah satu wawasan kunci dari diskusi ini berpusat pada aplikasi yang banyak menggunakan session di mana pengguna menghabiskan waktu lama berinteraksi dengan antarmuka yang kompleks. Pikirkan aplikasi seperti Gmail , Slack , atau alat kolaboratif di mana mempertahankan state client-side dan meminimalkan permintaan server menjadi krusial untuk performa. Aplikasi-aplikasi ini mendapat manfaat dari memuat bundle kode yang substansial sekali, kemudian beroperasi dengan lalu lintas jaringan minimal untuk interaksi selanjutnya.
Perdebatan ini juga menyoroti bagaimana SPAs unggul dalam skenario dengan kondisi jaringan yang buruk. Untuk pengguna dengan koneksi yang tidak stabil atau jaringan latensi tinggi, mengunduh seluruh frontend sekali dan menyimpannya secara lokal dapat memberikan pengalaman yang jauh lebih baik daripada berulang kali mengambil halaman yang dirender server.
Perbandingan Performa SPA vs MPA:
- Keuntungan SPA: Pemuatan bundle kode tunggal, logika sisi klien yang di-cache, permintaan jaringan berikutnya minimal, kemampuan offline yang lebih baik
- Keuntungan MPA: Pemuatan halaman awal yang lebih cepat, SEO yang lebih baik, arsitektur yang lebih sederhana, optimisasi browser native
- Kekurangan SPA: Ukuran bundle awal yang besar (seringkali megabyte JavaScript ), manajemen state yang kompleks, overhead hidrasi
- Kekurangan MPA: Beberapa permintaan server untuk navigasi, potensi pergeseran tata letak, rendering hibrid yang lebih kompleks
Trade-off Kompleksitas dalam Pengembangan Modern
Anggota komunitas menunjukkan bahwa lanskap saat ini sebenarnya telah bergeser ke arah Multi-Page Applications (MPAs) daripada SPAs. Framework seperti Next.js dan Nuxt telah menjadi pilihan default untuk proyek baru, mewakili perpindahan kembali ke server-side rendering dengan peningkatan client-side yang selektif.
Namun, pergeseran ini datang dengan tantangan kompleksitas tersendiri. Developer mencatat bahwa mengimplementasikan arsitektur MPA yang tepat dengan framework modern dapat jauh lebih sulit daripada membangun SPAs tradisional. Kebutuhan untuk mengelola batas server-client dengan hati-hati dan menangani skenario rendering hibrid menambah lapisan kompleksitas yang banyak tim kesulitan menghadapinya.
Melakukan MPA secara ketat lebih sulit daripada melakukan SPA, jauh jauh lebih sulit. Anda harus mengamati perbedaan server/client dengan lebih ketat, karena halaman yang sama mungkin terbagi di tengah dalam hal server/client rendered.
Arsitektur Komponen dan Pengalaman Developer
Di luar pertimbangan performa, diskusi mengungkap bahwa banyak developer menghargai SPAs karena arsitektur berbasis komponen dan pengalaman pengembangannya. Kemampuan untuk membuat komponen yang dapat digunakan kembali dan terkapsulasi dengan styling yang terbatas telah menjadi landasan alur kerja pengembangan web modern.
Aspek perdebatan ini menyentuh pertanyaan yang lebih luas tentang produktivitas developer dan organisasi kode. Meskipun web components native ada sebagai alternatif, ekosistem dan tooling di sekitar komponen berbasis framework tetap lebih matang dan diadopsi secara luas.
Panduan Kasus Penggunaan:
- Pilih SPA untuk: Aplikasi interaktif ( Gmail , Slack , alat kolaboratif), aplikasi dengan sesi yang berat, kondisi jaringan yang buruk, state sisi klien yang kompleks
- Pilih MPA untuk: Situs web statis, halaman pemasaran, blog, situs yang berfokus pada konten, aplikasi yang kritis untuk SEO
- Pendekatan Hybrid: Server-side rendering dengan peningkatan sisi klien yang selektif menggunakan framework modern seperti Next.js atau Nuxt
Menemukan Alat yang Tepat untuk Pekerjaan
Konsensus komunitas tampaknya bergerak ke arah pendekatan yang lebih bernuansa: memilih arsitektur yang tepat berdasarkan kasus penggunaan spesifik daripada default ke satu solusi. Website statis, halaman marketing, dan situs yang berfokus pada konten mendapat manfaat dari server-side rendering dengan peningkatan CSS. Sementara itu, aplikasi interaktif dengan manajemen state yang kompleks, fitur real-time, atau kemampuan offline masih membenarkan pendekatan SPA.
Diskusi ini juga menekankan pentingnya memahami perbedaan antara website dan aplikasi web. Banyak developer berargumen bahwa kecenderungan industri untuk memperlakukan semua proyek web sebagai aplikasi telah menyebabkan over-engineering situs sederhana dengan kompleksitas yang tidak perlu.
Seiring kemampuan browser terus berkembang dengan fitur seperti View Transitions API dan Speculation Rules, lanskap kemungkinan akan melihat penyempurnaan lebih lanjut. Wawasan kunci dari perdebatan komunitas ini adalah bahwa kedua pendekatan memiliki tempatnya, dan pengembangan web yang sukses memerlukan pencocokan arsitektur dengan persyaratan dan batasan spesifik dari setiap proyek.
Referensi: It's time for modern CSS to kill the SPA