Restoran Paris Menggunakan Taktik Harga Berbeda untuk Turis Amerika vs Penduduk Lokal

Tim Komunitas BigGo
Restoran Paris Menggunakan Taktik Harga Berbeda untuk Turis Amerika vs Penduduk Lokal

Surat kabar Prancis Le Parisien baru-baru ini melakukan investigasi menyamar yang mengungkap bagaimana beberapa restoran Paris di dekat tempat-tempat wisata populer memperlakukan pengunjung Amerika secara berbeda dibandingkan penduduk lokal. Eksperimen tersebut melibatkan dua reporter yang makan di kafe-kafe dekat Menara Eiffel , dengan satu orang menyamar sebagai penduduk lokal dan yang lainnya sebagai turis Amerika .

Perbedaan Harga yang Terungkap

Investigasi menemukan bahwa meskipun makanan utama memiliki harga yang sama untuk kedua kelompok, perbedaannya muncul pada minuman dan tambahan lainnya. Turis Amerika secara otomatis ditawarkan air botol seharga 6 euro alih-alih air keran gratis, diberikan minuman ringan berukuran lebih besar dengan harga lebih tinggi, dan diberitahu bahwa biaya layanan tidak termasuk dalam tagihan mereka. Pengunjung lokal menerima air saring gratis, minuman berukuran standar dengan harga lebih rendah, dan sudah termasuk biaya layanan.

Satu praktik yang sangat mengkhawatirkan melibatkan seorang pelayan yang benar-benar mengubah jumlah tip pelanggan dari 10% menjadi 15% menggunakan mesin pembayaran tanpa izin. Hal ini melampaui batas dari penetapan harga yang meragukan menjadi perilaku yang benar-benar tidak etis.

Perbandingan Harga di Restoran Wisata Paris

Item Harga untuk Turis Amerika Harga Lokal
Coke €9.50 EUR (botol besar) €8.50 EUR (kaleng)
Air €6.00 EUR (air kemasan) Gratis (air keran yang disaring)
Roti €6.00 EUR (roti bawang putih) Gratis (roti standar)
Biaya layanan Tidak termasuk + tip diubah menjadi 15% Sudah termasuk dalam harga
Pemandangan Paris yang indah ini menggambarkan pengalaman turis di kota tersebut, di mana pengunjung mungkin menghadapi perlakuan berbeda di restoran-restoran lokal
Pemandangan Paris yang indah ini menggambarkan pengalaman turis di kota tersebut, di mana pengunjung mungkin menghadapi perlakuan berbeda di restoran-restoran lokal

Reaksi Komunitas Beragam dari Penerimaan hingga Kekhawatiran

Diskusi online mengungkapkan perasaan yang beragam tentang praktik-praktik ini. Beberapa orang melihatnya sebagai bagian alami dari ekonomi pariwisata, membandingkannya dengan bagaimana taman hiburan Florida menawarkan diskon untuk penduduk atau bagaimana banyak kota mengenakan tarif lebih tinggi kepada turis untuk tiket harian transportasi umum. Alasannya menunjukkan bahwa penduduk lokal berkontribusi pada suasana autentik yang dicari turis, jadi menawarkan insentif kepada mereka masuk akal secara bisnis.

Yang lain merasa perlakuan yang terpisah ini tidak nyaman, dengan satu komentator mengenang pengalaman di Indonesia di mana turis dan penduduk lokal memiliki fasilitas yang benar-benar terpisah dengan harga yang berbeda. Perbandingan dengan praktik segregasi historis menyoroti bagaimana kebijakan semacam itu dapat terasa diskriminatif meskipun dimotivasi secara ekonomi.

Jika kita memiliki cukup uang untuk melakukan perjalanan sejak awal, mengapa tidak membayar sedikit lebih mahal di restoran lokal. Ini seperti 'pajak turis' karena harus menanggung kehadiran kita.

Konteks yang Lebih Luas dari Ekonomi Pariwisata

Strategi penetapan harga ini mencerminkan ketegangan yang meningkat antara pendapatan pariwisata dan kualitas hidup lokal di kota-kota besar Eropa . Protes anti-pariwisata telah menjadi hal yang umum karena penduduk menghadapi kenaikan biaya dan perpindahan dari lingkungan yang populer. Pemilik restoran mungkin melihat penetapan harga diferensial sebagai cara untuk mempertahankan basis pelanggan lokal sambil memaksimalkan pendapatan dari turis.

Praktik-praktik ini juga memanfaatkan ekspektasi dan perilaku budaya. Turis Amerika sering lebih memilih air botol dan terbiasa dengan budaya memberi tip, membuat mereka menjadi target yang lebih mudah untuk penjualan tambahan. Para pelayan tampaknya membaca isyarat budaya ini dan menyesuaikan pendekatan mereka sesuai dengan itu.

Investigasi ini pada akhirnya mengungkap isu kompleks di mana pragmatisme bisnis bertemu dengan sensitivitas budaya. Meskipun harga makanan tetap sama dan taktiknya tidak seekstrem yang ditakutkan beberapa orang, pertanyaan mendasar tetap ada apakah perlakuan diferensial semacam itu adil atau hanya bagian yang tak terhindarkan dari ekonomi pariwisata.

Referensi: How American Tourists Are Ripped Off In Some Paris Restaurants