Data terbaru tentang rumah tangga satu orang dari tahun 1960 hingga 2018 telah memicu diskusi intens tentang perubahan pola hidup di seluruh dunia. Meskipun tren keseluruhan menunjukkan peningkatan jumlah orang yang hidup sendiri di banyak negara, lonjakan dramatis di Bulgaria telah menarik perhatian khusus dari para peneliti dan pengamat sosial.
Transformasi Luar Biasa Bulgaria
Bulgaria menonjol dengan apa yang anggota masyarakat gambarkan sebagai kenaikan gila-gilaan dalam rumah tangga satu orang. Negara ini telah mengalami badai sempurna perubahan demografis yang secara fundamental mengubah cara hidup masyarakat. Emigrasi massal sejak tahun 1990-an telah melihat orang-orang muda Bulgaria pergi mencari peluang yang lebih baik di luar negeri, meninggalkan keluarga yang terpecah dan kerabat lanjut usia di rumah-rumah yang semakin kosong.
Populasi yang menua memainkan peran penting dalam pergeseran ini. Banyak orang lanjut usia, terutama perempuan janda, kini hidup sendiri di rumah-rumah yang dulunya menampung seluruh keluarga. Tingkat kepemilikan rumah yang tinggi telah memungkinkan orang untuk mempertahankan pengaturan hidup mandiri, bahkan ketika struktur keluarga berubah di sekitar mereka.
Konteks Eropa yang Lebih Luas
Norway sebenarnya memimpin dunia dalam rumah tangga satu orang ketika melihat data negara yang diperluas, bukan Germany seperti yang mungkin diharapkan beberapa orang. Ini menantang asumsi tentang negara mana yang memiliki tingkat hidup solo tertinggi. United States, meskipun reputasinya untuk individualisme, juga tidak memimpin grafik.
Banyak yang akan bergantung pada biaya rumah. Jika biayanya tinggi maka orang lajang akan berbagi dengan orang lain padahal mereka lebih suka memiliki tempat sendiri.
Biaya perumahan muncul sebagai faktor kunci yang membentuk pengaturan hidup di berbagai negara. Di mana harga properti melambung, bahkan mereka yang lebih suka privasi mungkin terpaksa masuk ke akomodasi bersama.
Negara Teratas berdasarkan Rumah Tangga Satu Orang:
- Norway : Tingkat tertinggi (ketika data negara yang diperluas disertakan)
- Germany : Sebelumnya dianggap memiliki tingkat tertinggi
- United States : Lebih rendah dari perkiraan meskipun memiliki budaya individualistik
Pola Usia dan Gender
Data mengungkapkan pola menarik tentang siapa yang hidup sendiri. Orang dewasa yang lebih tua di atas 65 tahun menunjukkan tingkat tertinggi pada 34%, melompat ke 56% untuk mereka yang berusia 85 tahun ke atas. Namun, orang dewasa muda berusia 25-34 tahun juga menonjol dengan 28% hidup sendiri - jauh di atas tingkat rata-rata. Perempuan hidup sendiri sedikit lebih sering daripada laki-laki, yaitu 21,2% versus 20%.
Statistik ini mencerminkan perubahan sosial yang lebih luas termasuk penundaan pernikahan, penurunan angka kelahiran, dan pergeseran sikap terhadap kemandirian dan pembentukan keluarga.
Tinggal Sendiri Berdasarkan Kelompok Usia:
- Usia 85+: 56% tinggal sendiri
- Usia 65+: 34% tinggal sendiri
- Usia 25-34: 28% tinggal sendiri
- Rata-rata keseluruhan: ~20-21%
Implikasi Kesehatan Mental
Kenaikan dalam hidup solo menimbulkan pertanyaan penting tentang isolasi sosial dan kesejahteraan. Pengamat komunitas bertanya-tanya apakah tren serupa mungkin muncul dalam data kesehatan mental, karena isolasi dan kesepian dapat berkontribusi pada berbagai tantangan psikologis.
Hubungan antara pengaturan hidup dan kesehatan mental menjadi semakin relevan karena lebih banyak orang di berbagai kelompok usia mendapati diri mereka hidup sendiri, baik karena pilihan atau keadaan.
Kesimpulan
Pengalaman Bulgaria menggambarkan bagaimana migrasi ekonomi, pergeseran demografis, dan perubahan budaya dapat dengan cepat mengubah cara seluruh populasi hidup. Ketika negara-negara lain menghadapi tekanan serupa dari populasi yang menua dan mobilitas ekonomi, transformasi dramatis Bulgaria menawarkan wawasan tentang masa depan komposisi rumah tangga di seluruh dunia. Tren menuju hidup satu orang tampaknya akan terus berlanjut, dibentuk oleh faktor-faktor mulai dari biaya perumahan hingga perubahan nilai-nilai sosial tentang kemandirian dan kehidupan keluarga.
Referensi: Percentage of one-person households, 1960 to 2018