Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Nature Human Behaviour telah memicu perdebatan baru tentang hubungan antara genetika, geografis, dan mobilitas sosial. Penelitian yang menganalisis data genetik dari sekitar 450.000 orang di seluruh Great Britain ini mengungkapkan bahwa varian genetik tertentu yang terkait dengan pencapaian pendidikan berkelompok di area geografis yang spesifik.
Temuan studi ini telah menghasilkan diskusi signifikan di kalangan ilmiah, khususnya mengenai apa arti sebenarnya dari pola-pola ini. Salah satu penulis makalah tersebut mengklarifikasi bahwa penelitian ini tidak mendukung determinisme genetik - gagasan bahwa gen saja menentukan hasil hidup.
Detail Studi:
- Ukuran sampel: ~450.000 individu dari Great Britain
- Dipublikasikan: Nature Human Behaviour, 2019
- Korelasi genetik dengan pencapaian pendidikan: r² = 0,06 (6% varians yang dijelaskan)
- DOI: 10.1038/s41562-019-0757-5
Pengelompokan Geografis Mencerminkan Pola Migrasi Historis
Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di berbagai wilayah Britain memiliki frekuensi yang bervariasi dari varian genetik yang terkait dengan pencapaian pendidikan. Area yang secara historis bergantung pada pertambangan batu bara, misalnya, menunjukkan pola genetik yang berbeda dibandingkan dengan kota-kota universitas atau kota-kota besar. Pengelompokan ini tampaknya merupakan hasil dari migrasi selektif selama puluhan tahun, di mana individu dengan sifat-sifat tertentu pindah ke area yang lebih sesuai dengan kemampuan dan peluang mereka.
Korelasi antara genetika dan hasil pendidikan relatif sederhana, dengan nilai r-squared hanya 0,06. Ini berarti faktor genetik hanya menyumbang sekitar 6% dari variasi dalam pencapaian pendidikan - jauh dari hubungan deterministik yang kuat seperti yang mungkin diasumsikan beberapa orang.
Temuan Utama:
- Pengelompokan geografis varian genetik yang terkait dengan pencapaian pendidikan
- Wilayah pertambangan batu bara historis menunjukkan pola genetik yang berbeda
- Pola migrasi berkontribusi pada korelasi genetik-geografis
- Faktor lingkungan dan genetik saling terkait, bukan pengaruh yang terpisah
Peran Lingkungan dan Interaksi Gen
Para penulis studi menekankan bahwa genetika dan lingkungan bekerja sama dengan cara yang kompleks. DNA tanpa kondisi lingkungan yang tepat pada dasarnya tidak berarti untuk menentukan hasil. Penelitian ini sebenarnya menyoroti bagaimana lingkungan geografis menjadi terkait dengan pola genetik dari waktu ke waktu, menciptakan loop umpan balik antara gen dan lokasi.
Temuan ini memiliki implikasi penting untuk penelitian ilmu sosial, yang sering memperlakukan faktor lingkungan dan genetik sebagai pengaruh yang terpisah. Kenyataannya tampak lebih bernuansa, dengan gen dan geografis saling mempengaruhi lintas generasi.
Brain Drain dan Migrasi Pendidikan
Salah satu aspek yang sangat menarik dari penelitian ini melibatkan migrasi pendidikan - kecenderungan individu yang berorientasi akademik untuk meninggalkan kota asal mereka untuk universitas dan tidak pernah kembali. Pola ini, yang sering disebut brain drain, mungkin berkontribusi pada pengelompokan geografis varian genetik yang terkait dengan pendidikan tinggi.
Fenomena ini tidak terbatas pada Britain. Penelitian serupa di Estonia menemukan bahwa bahkan di antara orang-orang dengan tingkat pendidikan yang sama, mereka yang memiliki skor genetik lebih tinggi untuk pencapaian pendidikan lebih mungkin pindah ke pusat-pusat perkotaan seperti ibu kota.
Metodologi Penelitian:
- Analisis varian genetik umum yang mempengaruhi sifat kompleks
- Pemetaan geografis frekuensi alel
- Perbandingan dengan ukuran status sosial ekonomi regional
- Desain berbasis keluarga digunakan untuk menetapkan hubungan kausal
Implikasi untuk Memahami Mobilitas Sosial
Penelitian ini menantang kedua posisi ekstrem dalam perdebatan tentang mobilitas sosial. Ini tidak mendukung gagasan bahwa orang adalah kanvas kosong yang hanya dibentuk oleh lingkungan mereka, juga tidak menunjukkan bahwa genetika menentukan takdir. Sebaliknya, ini mengungkapkan gambaran yang lebih kompleks di mana predisposisi genetik, peluang lingkungan, dan faktor geografis semuanya memainkan peran yang saling terkait.
Dampak utama dari makalah ini adalah membantu membuat para ahli genetika menyadari bahwa gen terkonfounding dengan lingkungan geografis.
Pemahaman ini dapat membantu pembuat kebijakan merancang intervensi yang lebih efektif dengan mengakui bahwa program yang sukses harus memperhitungkan baik keragaman genetik maupun faktor lingkungan. Ini juga menunjukkan bahwa solusi kebijakan sederhana mungkin tidak cukup untuk mengatasi tantangan sosial yang kompleks seperti ketidaksetaraan dan mobilitas terbatas antara kelas sosial.
Penelitian ini menambahkan bobot ilmiah pada pengamatan tentang stratifikasi sosial yang persisten sambil menghindari penjelasan yang terlalu sederhana. Daripada membuktikan bahwa kelas sosial murni genetik atau murni lingkungan, ini mendemonstrasikan bagaimana faktor-faktor ini menjadi terjerat dari waktu ke waktu melalui pola migrasi dan pengelompokan geografis.
Referensi: Genetic correlates of social stratification in Great Britain