Taiwan Semiconductor Manufacturing Company ( TSMC ) telah mengambil tindakan hukum tegas terhadap beberapa karyawan yang diduga mencoba membocorkan rahasia dagang penting terkait teknologi chip 2-nanometer tercanggih mereka. Kasus ini menandai penuntutan pertama di bawah Undang-Undang Keamanan Nasional Taiwan yang telah diamendemen, menyoroti pentingnya strategis teknologi semikonduktor bagi keamanan nasional.
Penemuan Melalui Pemantauan Internal
TSMC menemukan dugaan pelanggaran keamanan tersebut melalui sistem pemantauan internal rutin mereka, yang mendeteksi aktivitas jaringan yang tidak sah. Mekanisme pengawasan komprehensif perusahaan memungkinkan identifikasi dini terhadap potensi kejahatan, yang mengarah pada penyelidikan internal segera. Setelah penemuan tersebut, TSMC menerapkan tindakan disipliner ketat terhadap karyawan yang terlibat dan kemudian meneruskan kasus ini kepada otoritas Taiwan untuk penuntutan pidana.
Detail Kasus:
- Jumlah tersangka: 3-6 individu (laporan bervariasi)
- Metode penemuan: Pemantauan jaringan internal
- Teknologi yang ditargetkan: Pengembangan chip 2-nanometer
- Ruang lingkup investigasi: Tempat tinggal, tempat kerja, dan fasilitas Tokyo Electron
Kasus Pertama di Bawah Legislasi Keamanan Nasional Baru
Penangkapan tersebut merupakan kasus bersejarah di bawah Undang-Undang Keamanan Nasional Taiwan, yang diamendemen pada tahun 2022 untuk memasukkan ketentuan khusus untuk spionase ekonomi terkait teknologi nasional kritis. Legislasi tersebut secara khusus menargetkan pencurian teknologi semikonduktor pada skala sub-14nm, mencerminkan posisi Taiwan sebagai pemimpin global dalam manufaktur chip canggih. Kantor Kejaksaan Tinggi Taiwan melakukan penyelidikan ekstensif, menanyai beberapa tersangka dan saksi sambil menggeledah tempat tinggal dan tempat kerja, termasuk fasilitas di Tokyo Electron , produsen peralatan chip Jepang.
Hukuman Legal di Bawah Undang-Undang Keamanan Nasional Taiwan:
- Hukuman penjara maksimum: 12 tahun
- Denda maksimum: NT$100 juta (USD $3,3 juta)
- Kasus pertama yang dituntut di bawah legislasi yang diamandemen tahun 2022
- Mencakup pencurian teknologi semikonduktor pada skala sub-14nm
Konsekuensi Hukum yang Berat
Para tersangka menghadapi hukuman berat di bawah Undang-Undang Keamanan Nasional yang telah diamendemen, termasuk potensi hukuman penjara hingga 12 tahun dan denda mencapai 100 juta dolar Taiwan (sekitar 3,3 juta dolar Amerika Serikat). Laporan menunjukkan bahwa antara tiga hingga enam individu mungkin terlibat dalam kasus ini, dengan informasi yang bertentangan tentang status pekerjaan mereka saat ini di TSMC . Perusahaan dilaporkan telah memutuskan hubungan kerja dengan karyawan yang terkait dengan penyelidikan.
Pentingnya Strategis Teknologi 2nm
Dugaan upaya pencurian tersebut menargetkan pengembangan chip 2-nanometer TSMC , yang merepresentasikan proses manufaktur paling canggih perusahaan. Semikonduktor tercanggih ini diperkirakan akan berharga 30.000 dolar Amerika Serikat per wafer, membuatnya sekitar 66% lebih mahal daripada chip 3nm TSMC saat ini. Biaya tinggi tersebut mencerminkan investasi besar yang diperlukan untuk fasilitas fabrikasi 2nm, yang dapat mencapai 725 juta dolar Amerika Serikat per pabrik. TSMC saat ini memproduksi sekitar 90% semikonduktor paling canggih di dunia, mempertahankan keunggulan teknologi yang signifikan dibandingkan pesaing seperti Samsung dan Intel .
Ekonomi Teknologi 2nm TSMC:
- Biaya per wafer: USD $30,000
- Kenaikan harga dibanding 3nm: 66% lebih mahal
- Biaya pabrik fabrikasi: Hingga USD $725 juta
- Pangsa pasar: 90% dari semikonduktor paling canggih di dunia
Konteks Industri yang Lebih Luas
Kasus ini mencerminkan tantangan berkelanjutan dalam industri semikonduktor terkait perlindungan kekayaan intelektual. TSMC secara historis telah berjuang dengan insinyur yang membelot ke pesaing sambil membawa rahasia dagang yang berharga. Insiden ini bergabung dengan daftar kasus pencurian teknologi profil tinggi yang terus bertambah, termasuk tindakan hukum terbaru oleh Google , Tesla , dan Apple terhadap mantan karyawan yang dituduh mencuri informasi kepemilikan. Posisi strategis Taiwan dalam manufaktur chip global membuatnya menjadi target utama spionase industri, terutama karena perusahaan Tiongkok seperti Huawei Technologies dan Semiconductor Manufacturing International bekerja untuk memajukan kemampuan manufaktur mereka sendiri.