Masalah tempat kerja yang berkembang muncul ketika lebih banyak profesional menggunakan alat AI untuk menghasilkan dokumen dan komunikasi. Pekerja melaporkan kesulitan signifikan dalam membaca dan memahami konten yang dihasilkan AI, yang mengarah pada apa yang para ahli sebut sebagai kelelahan membaca AI.
Masalah ini menjadi jelas ketika seorang pekerja teknologi menerima dokumen desain yang panjang yang tampak ditulis dengan baik tetapi sangat sulit untuk diikuti. Setelah berjuang memahami konten tersebut, mereka menemukan bahwa sebagian besar dokumen telah dihasilkan oleh Large Language Model ( LLM ). Pengalaman ini menyoroti masalah mendasar: ketika manusia membaca teks, mereka berasumsi setiap kalimat memiliki tujuan dan makna di baliknya.
Masalah Maksud di Balik Konten yang Dihasilkan AI
Inti masalahnya terletak pada apa yang disebut peneliti sebagai kesenjangan maksud. Ketika manusia menulis, setiap pilihan kata mencerminkan pemikiran dan tujuan mereka. Pembaca secara alami mencari tujuan yang mendasari ini, berusaha memahami bukan hanya apa yang dikatakan teks, tetapi mengapa penulis memilih kata-kata spesifik tersebut.
Teks yang dihasilkan AI merusak asumsi ini. LLM menciptakan konten melalui pola statistik daripada maksud yang sesungguhnya. Ini menciptakan dokumen yang dipenuhi dengan apa yang tampak sebagai konten bermakna tetapi sering mengandung pengisi yang tidak perlu atau informasi halusinasi yang terdengar bagus tetapi tidak memiliki tujuan nyata.
Di tempat kerja saya tidak berusaha terhubung dengan orang-orang pada tingkat yang lebih dari sekadar berada pada tingkat yang sama mengenai apa yang sedang kita kerjakan... Jika Anda mengalihkan pengiriman komunikasi Anda ke SlopBot dan saya mengalihkan pembacaan komunikasi tersebut ke SlopBot lain untuk meringkas atau apa pun, kita menambahkan begitu banyak kebisingan sehingga justru menjadi lebih banyak pekerjaan sialan.
Masalah Utama dengan Dokumen yang Dihasilkan AI:
- Konten pengisi berlebihan yang membingungkan pembaca
- Kurangnya niat manusia yang asli di balik pilihan kata
- Biaya produktivitas tersembunyi akibat waktu membaca yang meningkat
- Kebutuhan untuk pengecekan fakta dan proofreading yang konstan
- Hambatan komunikasi dalam lingkungan kerja
Dampak Tempat Kerja dan Biaya Tersembunyi
Implikasi tempat kerja sangat signifikan. Karyawan melaporkan menghabiskan waktu ekstra untuk mencoba menguraikan dokumen yang dihasilkan AI, mencari makna yang mungkin tidak ada. Ini menciptakan biaya produktivitas tersembunyi karena pekerja sekarang harus berfungsi sebagai pembaca dan proofreader, terus-menerus mempertanyakan apakah konten mengandung kesalahan atau informasi yang tidak relevan.
Beberapa profesional telah mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah ini. Mereka menggunakan alat AI untuk penelitian dan umpan balik daripada pembuatan konten, atau mereka menulis prompt yang detail untuk meminimalkan konten pengisi. Namun, pendekatan ini memerlukan investasi waktu yang signifikan dan pengetahuan teknis.
Strategi Penggunaan AI yang Efektif:
- Gunakan AI untuk riset dan mencari referensi daripada untuk menulis
- Tulis konten sendiri dan gunakan AI untuk umpan balik/tinjauan
- Buat prompt yang detail untuk meminimalkan isian yang tidak perlu ketika penulisan AI diperlukan
- Wajibkan pengungkapan ketika AI menghasilkan bagian dokumen yang signifikan
- Fokus pada AI sebagai alat bantu daripada pengganti komunikasi manusia
Menemukan Keseimbangan dalam Penggunaan AI
Diskusi ini bukan tentang menghindari sepenuhnya alat AI. Banyak profesional menemukan nilai dalam menggunakan LLM untuk tugas-tugas spesifik seperti menemukan referensi penelitian atau memformat konten yang ada. Kuncinya adalah memahami kapan AI menambah nilai versus kapan ia menciptakan hambatan komunikasi.
Tantangan ke depan adalah menetapkan norma tempat kerja seputar penggunaan AI. Beberapa menyarankan untuk mengharuskan pengungkapan ketika AI menghasilkan bagian signifikan dari dokumen. Yang lain mengadvokasi penggunaan AI sebagai asisten penelitian daripada pengganti untuk penulisan dan pemikiran manusia.
Seiring alat AI menjadi lebih canggih, masalah mendasar tetap tidak berubah. Tidak peduli seberapa canggih sistem ini, mereka tidak dapat mereplikasi maksud dan perhatian manusia yang membuat komunikasi bermakna dan efisien.
Referensi: Al stands for Artificial Inanity