Seorang developer perangkat lunak yang menciptakan library kunci yang digunakan oleh aplikasi Claude Desktop milik Anthropic secara otomatis ditolak ketika ia melamar pekerjaan di perusahaan AI tersebut, memicu diskusi luas tentang perlakuan korporat terhadap kontributor open source dan praktik perekrutan di industri teknologi.
Developer tersebut, yang memelihara library enigo di bawah lisensi MIT, menemukan bahwa perangkat lunak simulasi input buatannya sedang digunakan dalam fitur kontrol komputer Claude Desktop. Enigo menangani otomasi keyboard dan mouse di berbagai sistem operasi termasuk Windows, macOS, dan Linux. Meskipun menjadi pencipta asli dan pemelihara komponen inti ini, lamaran kerjanya ditolak dengan pesan generik yang menyatakan tim tidak memiliki kapasitas untuk meninjau lamaran tambahan.
Detail Perpustakaan Enigo:
- Perpustakaan simulasi input lintas platform yang ditulis dalam Rust
- Mendukung Windows, macOS, BSD, dan Linux (Wayland, X11, dan libei)
- Hampir 300.000 unduhan di crates.io
- 1.200+ bintang di GitHub
- Versi 0.2.1 saat ini digunakan dalam Claude Desktop
- Dipublikasikan di bawah lisensi MIT
![]() |
---|
Seorang developer menghadapi penolakan dalam sistem perekrutan otomatis, melambangkan kesenjangan antara kontribusi open source dan pengakuan korporat |
Ironi Penolakan Otomatis
Situasi ini menyoroti tren yang meresahkan dalam perekrutan teknologi di mana kandidat yang berkualitas disaring oleh sistem otomatis. Anggota komunitas mencatat ironi khusus bahwa sebuah perusahaan AI tidak dapat menyaring lamaran kerja dengan benar, dengan banyak yang mempertanyakan untuk apa sebenarnya alat AI mereka dirancang jika bukan untuk tugas seperti evaluasi resume. Developer tersebut telah melamar khusus untuk posisi di tim yang bekerja dengan library buatannya sendiri, membuat penolakan tersebut semakin membingungkan.
Beberapa komentator berbagi pengalaman serupa diabaikan meskipun memiliki keahlian yang langsung relevan. Konsensus menunjukkan bahwa proses perekrutan modern, terutama di perusahaan teknologi besar, sering gagal mengidentifikasi kandidat yang paling berkualitas karena terlalu bergantung pada penyaringan otomatis dan departemen HR yang kurang memahami teknis.
Informasi Perusahaan Anthropic:
- Dinilai lebih dari 60 miliar USD per Maret 2025
- Salah satu perusahaan AI terdepan secara global
- Claude Desktop tersedia di macOS dan Windows
- Menggunakan framework Electron untuk aplikasi desktop
- Diperkirakan memiliki 350-400 total engineer
Dilema Lisensi MIT
Insiden ini telah memicu kembali perdebatan tentang pilihan lisensi open source. Banyak anggota komunitas berargumen bahwa lisensi permisif seperti MIT pada dasarnya menyediakan tenaga kerja gratis untuk korporasi bernilai miliaran dolar tanpa kewajiban untuk memberikan kembali kepada pencipta asli. Developer tersebut tidak menerima kompensasi finansial meskipun karyanya sangat penting bagi produk Anthropic, yang bernilai lebih dari 60 miliar dolar Amerika.
Kita harus berhenti coding gratis untuk organisasi miliarder. Era romantis Open Source sudah berakhir.
Sentimen ini mencerminkan frustrasi yang berkembang di antara developer yang melihat karya mereka dikomersialisasikan oleh perusahaan kaya sementara mereka berjuang untuk memonetisasi kontribusi mereka. Beberapa menyarankan beralih ke lisensi copyleft seperti GPL atau AGPL yang akan mengharuskan perusahaan untuk membuka sumber modifikasi mereka atau membayar untuk lisensi komersial.
Perbandingan Lisensi Open Source:
- Lisensi MIT: Memungkinkan penggunaan komersial tanpa batas tanpa persyaratan pembayaran atau kontribusi
- GPL/AGPL: Mengharuskan perusahaan untuk membuka sumber kode modifikasi atau memperoleh lisensi komersial
- Fair Source License: Alternatif yang membatasi penggunaan berdasarkan ukuran perusahaan atau pendapatan
- Dual Licensing: Menawarkan opsi lisensi open source dan komersial
Masalah Sistemik dalam Perekrutan Teknologi
Cerita ini mengungkap masalah yang lebih dalam tentang bagaimana perusahaan teknologi mendekati akuisisi talenta. Meskipun memiliki akses ke alat AI canggih dan anggaran tak terbatas, banyak perusahaan mengandalkan proses perekrutan yang tidak efisien yang melewatkan kecocokan yang jelas antara kandidat dan peran. Pengalaman developer tersebut menunjukkan bahwa bahkan memiliki koneksi teman dari teman tidak cukup untuk mendapatkan pertimbangan yang tepat.
Pengamat industri mencatat bahwa pola ini meluas melampaui satu perusahaan saja. Cerita serupa telah muncul tentang maintainer open source yang diabaikan oleh perusahaan yang sangat bergantung pada karya mereka. Ketidaksesuaian antara kontribusi teknis dan pengakuan perekrutan ini menunjukkan ketidakselarasan fundamental dalam bagaimana industri menilai berbagai jenis keahlian.
Insiden ini berfungsi sebagai peringatan bagi developer yang mempertimbangkan pilihan lisensi mereka dan perusahaan yang sangat bergantung pada perangkat lunak open source. Seiring industri teknologi terus berkembang, menemukan cara yang lebih baik untuk mengakui dan mengompensasi pencipta alat-alat dasar akan menjadi semakin penting untuk mempertahankan ekosistem yang sehat.
Referensi: I gave the Al arms and legs — then it rejected me