Sebuah pola komunikasi baru muncul di tempat kerja dimana alat kecerdasan buatan digunakan untuk memperluas pesan sederhana menjadi tulisan panjang, hanya untuk kemudian AI yang sama memampatkannya kembali ke makna aslinya. Fenomena ini, yang disebut inflasi LLM, menyoroti bagaimana kemampuan AI modern mengekspos ketidakefisienan yang sudah lama ada dalam komunikasi bisnis.
Polanya bekerja seperti ini: seorang karyawan menggunakan chatbot AI untuk mengubah permintaan sederhana seperti Saya butuh komputer baru karena komputer saya lambat menjadi empat paragraf bahasa bisnis formal. Manajer kemudian memasukkan teks yang diperluas ini kembali ke alat AI untuk mendapatkan ringkasan satu kalimat yang pada dasarnya sesuai dengan maksud aslinya. Kedua pihak mendapatkan apa yang mereka butuhkan untuk memenuhi persyaratan tempat kerja, tetapi prosesnya mengonsumsi sumber daya komputasi dan energi yang signifikan tanpa keuntungan yang berarti.
Pola Komunikasi: Karyawan menggunakan AI untuk memperluas permintaan sederhana → Manajer menggunakan AI untuk memampatkan teks yang diperluas kembali ke makna asli → Keputusan dibuat berdasarkan ringkasan yang dimampatkan
Sistem yang Rusak Diekspos oleh Alat AI
Diskusi mengungkapkan bahwa inflasi LLM sering menunjuk pada masalah organisasi yang lebih dalam daripada masalah dengan teknologi AI itu sendiri. Banyak persyaratan tempat kerja untuk dokumentasi panjang berfungsi sebagai penghalang buatan daripada kebutuhan komunikasi yang sesungguhnya. Contoh permintaan komputer empat paragraf menunjukkan bagaimana gesekan birokratis dirancang untuk mencegah permintaan, bukan meningkatkan pengambilan keputusan.
Beberapa anggota komunitas mencatat bahwa jenis tulisan bisnis yang bertele-tele ini sudah ada jauh sebelum alat AI tersedia. Perbedaannya sekarang adalah bahwa menghasilkan bahasa korporat yang berbunga-bunga hampir tidak memerlukan upaya manusia, membuat sistem yang tidak efisien ini lebih jelas dan lebih mudah untuk diatasi.
Ekonomi Gesekan Buatan
Komunikasi bisnis tradisional sering menggunakan kebertele-telean sebagai proksi untuk investasi waktu dan keseriusan niat. Menulis empat paragraf menunjukkan bahwa seseorang cukup peduli dengan permintaan mereka untuk menghabiskan upaya signifikan membuatnya. Sistem ini benar-benar rusak ketika AI dapat menghasilkan teks yang terdengar profesional dalam hitungan detik.
Absurditas ekonomi menjadi jelas ketika mempertimbangkan bahwa seorang karyawan yang menghabiskan biaya ribuan dolar Amerika per minggu mungkin berjuang selama berjam-jam untuk membenarkan upgrade komputer yang menghabiskan biaya ratusan dolar Amerika per minggu. Overhead administratif sering melebihi biaya untuk sekadar menyetujui permintaan yang masuk akal.
Contoh Ekonomi: Karyawan yang menghabiskan biaya ribuan USD per minggu untuk menulis justifikasi panjang lebar demi upgrade komputer yang hanya menghabiskan biaya ratusan USD per minggu
Biaya Lingkungan dan Teknis
Selain ketidakefisienan tempat kerja, inflasi LLM menciptakan dampak lingkungan yang dapat diukur melalui peningkatan konsumsi energi. Setiap siklus ekspansi dan kompresi memerlukan daya komputasi yang signifikan, air untuk pendinginan pusat data, dan sumber daya silikon. Ini mewakili bentuk baru limbah digital dimana informasi yang sama diproses berkali-kali tanpa menambah nilai.
Komunitas teknis mulai membandingkan ini dengan menyimpan dan menyimpan ulang file gambar berulang kali, dimana setiap siklus memperkenalkan kesalahan kecil dan degradasi. Ketika konten yang dihasilkan AI dimasukkan kembali ke sistem AI untuk diproses, ini menciptakan efek telepon rusak yang dapat mengkompromikan akurasi komunikasi dari waktu ke waktu.
Dampak Sumber Daya: Setiap siklus ekspansi-kompresi mengonsumsi daya komputasi, energi untuk pusat data, air untuk pendinginan, dan sumber daya silikon tanpa menambah nilai informasi
Menuju Komunikasi yang Lebih Efisien
Beberapa organisasi mulai beradaptasi dengan secara eksplisit mendorong komunikasi yang lebih pendek dan langsung sekarang bahwa AI dapat menangani persyaratan format dan kesopanan secara otomatis. Logikanya sederhana: jika ekspansi buatan itu sepele, maka pesan inti seharusnya cukup untuk pengambilan keputusan.
Sekarang bahwa menghias pesan apa pun dengan omong kosong seperti itu sudah otomatis, kita bisa saja menghilangkan persyaratan tersebut dan hanya menyatakan dengan jelas apa yang kita inginkan tanpa omong kosong.
Pergeseran ini dapat mengarah pada komunikasi tempat kerja yang lebih jujur dan efisien, dimana substansi permintaan lebih penting daripada presentasinya. Namun, ini memerlukan organisasi untuk secara sadar mendesain ulang proses persetujuan mereka dan ekspektasi budaya seputar komunikasi profesional.
Referensi: LLM Inflation