Google telah diam-diam menghapus janji emisi net-zero yang menonjol dari website keberlanjutannya, memindahkannya dari komitmen utama menjadi lampiran yang kurang terlihat dalam laporan lingkungannya. Perubahan ini mencerminkan tantangan yang semakin besar yang dihadapi perusahaan teknologi dalam menyeimbangkan ekspansi AI yang agresif dengan komitmen iklim.
Pergeseran ini terjadi ketika konsumsi energi Google melonjak drastis karena pengembangan AI. Pada tahun 2020, CEO Sundar Pichai dengan berani menyatakan bahwa perusahaan akan menjadi perusahaan besar pertama yang beroperasi bebas karbon — 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, 365 hari setahun pada tahun 2030. Namun, laporan lingkungan terbaru perusahaan mengakui bahwa menjalankan infrastruktur AI membutuhkan energi yang cukup besar dan membuat tujuan net-zero hampir tidak mungkin dicapai.
Perubahan Komitmen Utama:
- Komitmen sebelumnya: Emisi nol bersih di seluruh operasi dan rantai nilai pada tahun 2030
- Komitmen saat ini: Energi bebas karbon 24/7 di setiap jaringan listrik tempat mereka beroperasi pada tahun 2030
- Perubahan cakupan: Dari seluruh operasi termasuk kendaraan menjadi hanya listrik berbasis jaringan
![]() |
---|
Tujuan ambisius Google : beroperasi bebas karbon 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 365 hari setahun pada tahun 2030 |
Tantangan Teknis Energi Bebas Karbon 24/7
Diskusi komunitas mengungkapkan bahwa fokus baru Google pada energi bebas karbon 24/7 sebenarnya lebih ambisius daripada janji net-zero tradisional. Sementara net-zero memungkinkan perusahaan menggunakan offset karbon untuk menyeimbangkan emisi, energi bebas karbon 24/7 memerlukan pembangkitan listrik bersih yang sebenarnya sepanjang waktu. Ini berarti mencari sumber energi terbarukan bahkan ketika panel surya tidak menghasilkan listrik di malam hari dan turbin angin diam saat tidak ada angin.
Saat ini, Google hanya mencapai 66% energi bebas karbon di seluruh operasinya, dengan sembilan dari 20 wilayah grid mencapai setidaknya 80%. Kesenjangan yang tersisa memerlukan solusi mahal seperti penyimpanan baterai, tenaga nuklir, atau energi panas bumi untuk menutupi periode ketika sumber terbarukan tidak tersedia.
Status Energi Bebas Karbon Saat Ini Google:
- Energi bebas karbon 24/7 secara keseluruhan: 66% (meningkat dari 64% pada tahun 2023)
- Wilayah jaringan yang mencapai energi bebas karbon 80%+: 9 dari 20
- Target: 100% energi bebas karbon pada tahun 2030
Offset Karbon Mendapat Sorotan
Waktu revisi janji Google bertepatan dengan skeptisisme yang meningkat terhadap program offset karbon. Banyak proyek offset telah terungkap tidak efektif atau penipuan, dengan perusahaan membeli kredit untuk hutan yang tidak pernah berisiko ditebang atau proyek yang akan terjadi juga tanpa intervensi.
Offset karbon seperti berkata kepada suami atau istri Anda: 'Saya akan berselingkuh, tapi saya akan membelikanmu cincin berlian.'
Federal Trade Commission juga telah memberi sinyal niat untuk menindak tegas iklan lingkungan yang menyesatkan, khususnya seputar klaim net-zero yang sangat bergantung pada pembelian offset yang meragukan. Tekanan regulasi ini mungkin telah memengaruhi keputusan Google untuk mengurangi pesan net-zero-nya.
Dilema Energi AI
Tantangan energi Google menyoroti masalah industri yang lebih luas. Pelatihan dan inferensi AI memerlukan pusat data besar yang mengonsumsi listrik dalam jumlah besar. Perusahaan menghadapi ancaman eksistensial dari pesaing AI, sehingga sulit untuk mengurangi operasi yang intensif energi ini meskipun ada kekhawatiran lingkungan.
Situasi ini menempatkan perusahaan teknologi dalam posisi sulit: mereka membutuhkan AI untuk tetap kompetitif, tetapi kebutuhan energi AI membuat tujuan iklim hampir tidak mungkin dicapai. Beberapa pihak berpendapat bahwa ini merepresentasikan konflik fundamental antara kepentingan bisnis jangka pendek dan keberlanjutan lingkungan jangka panjang.
![]() |
---|
Jantung pengembangan AI: rak server yang padat di pusat data, menggambarkan kebutuhan energi teknologi yang sangat besar |
Faktor Politik dan Ekonomi
Diskusi komunitas juga menunjuk pada pengaruh politik terhadap komitmen iklim perusahaan. Dengan perubahan prioritas pemerintah seputar energi terbarukan dan potensi pembatalan regulasi lingkungan, beberapa perusahaan mungkin melakukan lindung nilai dengan diam-diam mengurangi komitmen iklim mereka.
Selain itu, ekonomi energi terbarukan terus berkembang. Meskipun tenaga surya dan angin menjadi lebih murah untuk diproduksi, mencapai 100% energi terbarukan memerlukan investasi infrastruktur yang signifikan dalam penyimpanan dan peningkatan grid yang enggan dilakukan banyak perusahaan.
Perdebatan seputar revisi janji Google mencerminkan pertanyaan yang lebih luas tentang tanggung jawab perusahaan untuk aksi iklim dan apakah komitmen sukarela dapat mendorong kemajuan lingkungan yang bermakna tanpa persyaratan regulasi.
Referensi: Google deletes net-zero pledge from sustainability website