Tindakan penegakan imigrasi baru-baru ini di fasilitas manufaktur baterai Hyundai di Georgia telah menciptakan ketegangan diplomatik yang signifikan antara Amerika Serikat dan Korea Selatan, sekaligus menimbulkan pertanyaan yang lebih luas tentang keamanan perjalanan bisnis bagi para profesional internasional.
Insiden tersebut melibatkan penahanan pekerja Korea yang sedang membantu mendirikan pabrik baterai kendaraan listrik. Gambar-gambar para pekerja ini yang dibelenggu selama tindakan penegakan hukum telah menyebabkan kemarahan yang meluas di Korea Selatan, sekutu utama AS yang telah berkomitmen investasi ratusan miliar dolar Amerika sebagai bagian dari negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung.
Dampak Ekonomi:
- Korea Selatan saat ini merupakan investor asing terbesar di Amerika Serikat
- Perusahaan-perusahaan Korea telah berkomitmen untuk investasi manufaktur di AS senilai ratusan miliar USD
- Pariwisata dari Korea Selatan sudah turun 15% sebelum insiden ini terjadi
Kebingungan Visa dan Area Abu-abu Hukum
Inti dari kontroversi ini terletak pada regulasi visa yang kompleks yang menurut banyak pihak kurang dipahami dan ditegakkan secara tidak konsisten. Sebagian besar pekerja yang ditahan dilaporkan menggunakan visa B-1/B-2 atau beroperasi di bawah program bebas visa ESTA, yang memungkinkan aktivitas bisnis tertentu tetapi memiliki batasan ketat tentang apa yang merupakan pekerjaan yang diizinkan.
Dokumen pemerintah internal yang diperoleh oleh media mengungkapkan bahwa setidaknya satu pekerja secara eksplisit ditemukan tidak melanggar persyaratan visa apa pun, namun tetap diwajibkan untuk menerima keberangkatan sukarela dari negara tersebut. Hal ini telah menimbulkan pertanyaan serius tentang apakah tindakan penegakan hukum tersebut dibenarkan secara hukum atau terutama dimotivasi oleh pertimbangan politik.
Perbedaan antara aktivitas bisnis yang diizinkan dan pekerjaan yang dilarang di bawah kategori visa ini telah menciptakan jaringan regulasi yang kompleks. Meskipun pertemuan bisnis, konsultasi, dan pelatihan instalasi peralatan umumnya diizinkan, garis batas menjadi kabur ketika spesialis asing sedang mendirikan fasilitas manufaktur dan melatih pekerja Amerika.
Kategori Visa yang Terlibat:
- Visa B-1/B-2: Memungkinkan pertemuan bisnis, konsultasi, dan beberapa pelatihan instalasi peralatan
- ESTA Visa Waiver: Mengizinkan aktivitas bisnis sementara untuk warga negara dari negara-negara sekutu
- Usulan visa E-4: Klasifikasi baru yang diajukan khusus untuk pekerja Korea (serupa dengan E-3 yang sudah ada untuk warga Australia)
Efek Mengerikan pada Bisnis Internasional
Insiden ini telah menciptakan kekhawatiran langsung di antara perusahaan internasional dan karyawan mereka tentang bepergian ke Amerika Serikat untuk tujuan bisnis. Beberapa organisasi dilaporkan telah menerapkan kebijakan yang mencegah atau melarang perjalanan non-esensial ke Amerika, karena takut tindakan penegakan serupa.
Waktunya sangat bermasalah karena AS secara aktif mencari investasi asing di industri kritis seperti manufaktur baterai dan energi terbarukan. Perusahaan Korea Selatan saja telah berjanji investasi besar-besaran dalam manufaktur Amerika, tetapi komitmen ini sekarang menghadapi ketidakpastian karena hubungan diplomatik menjadi tegang.
Kami tidak dapat melanjutkan jika masalah-masalah ini tidak diselesaikan, kata seorang pejabat kebijakan Korea, menyoroti bagaimana penegakan imigrasi dapat secara langsung mempengaruhi kemitraan ekonomi.
Dampak Diplomatik dan Leverage Ekonomi
Pejabat Korea Selatan telah mengambil sikap yang luar biasa tegas, menuntut perubahan sistemik terhadap kebijakan visa AS dan permintaan maaf resmi. Para anggota parlemen Korea telah mencatat bahwa posisi negara mereka sebagai investor asing teratas Amerika memberi mereka leverage baru dalam negosiasi ini.
Insiden ini juga telah memperumit proses repatriasi, dengan laporan bahwa pemerintahan Trump sementara menghentikan pemulangan pekerja yang ditahan untuk mengeksplorasi apakah mereka harus tetap di AS untuk melanjutkan pekerjaan mereka. Langkah ini telah dikritik sebagai penggunaan warga negara asing sebagai alat tawar dalam negosiasi bisnis.
Pejabat Korea sekarang mendorong legislasi seperti Partner with Korea Act, yang akan menciptakan kategori visa khusus untuk profesional Korea yang mirip dengan pengaturan yang ada untuk pekerja Australia. Mereka berargumen bahwa tanpa ketentuan seperti itu, tuntutan Amerika untuk investasi asing dalam manufaktur domestik menjadi praktis tidak mungkin dipenuhi.
Pembatasan Utama pada Visa Bisnis:
- Layanan purna jual B-1: Instalasi dan pelatihan diizinkan, tetapi pekerjaan pemasangan harus dilakukan oleh personel U.S.
- Pertemuan bisnis di bawah ESTA : Terbatas pada kehadiran pasif, bukan operasi bisnis aktif
- Batas durasi: Visa B-1/B-2 biasanya mengizinkan tinggal selama 6 bulan dengan persyaratan aktivitas yang ketat
Implikasi yang Lebih Luas untuk Kebijakan Imigrasi
Kontroversi ini menyoroti ketegangan mendasar dalam kebijakan imigrasi Amerika antara kekhawatiran keamanan dan kebutuhan ekonomi. Meskipun tindakan penegakan hukum mungkin menarik bagi konstituensi politik tertentu, hal ini berisiko merusak hubungan ekonomi kritis dan kemitraan teknologi.
Insiden ini juga telah mengekspos betapa mudahnya pelanggaran visa dapat ditemukan ketika otoritas termotivasi untuk mencarinya. Banyak aktivitas bisnis rutin yang telah ditoleransi selama bertahun-tahun secara teknis dapat melanggar ketentuan visa, menciptakan ketidakpastian untuk operasi bisnis internasional.
Karena perusahaan semakin menghindari perjalanan bisnis AS dan mempertimbangkan kembali rencana investasi, biaya ekonomi jangka panjang dari penegakan imigrasi yang agresif mungkin jauh lebih besar daripada manfaat yang dirasakan. Tantangan sekarang terletak pada menemukan keseimbangan yang mempertahankan keamanan perbatasan sambil melestarikan kemitraan internasional yang penting untuk daya saing ekonomi Amerika.
Referensi: Seoul says US must fix its visa system if it wants Korea's investments