Peneliti dari Northwestern University dan Soochow University telah mengembangkan apa yang mereka sebut sebagai kamera perovskite pertama untuk pencitraan medis, mengklaim bahwa teknologi ini dapat merevolusi pemindaian kedokteran nuklir seperti SPECT. Namun, komunitas teknologi mengajukan pertanyaan penting tentang kemampuan aktual dan kesiapan komersial dari terobosan ini.
Kesenjangan Antara Hype dan Realitas
Meskipun tim peneliti mempresentasikan karya mereka sebagai lompatan besar untuk pencitraan medis, analisis komunitas mengungkap pencapaian yang lebih sederhana. Perangkat tersebut sebenarnya adalah array piksel 4x4 - hanya total 16 piksel - yang menghasilkan gambar blob gaussian dasar daripada pemindaian medis detail yang mungkin disarankan oleh istilah kamera. Ini merupakan bukti konsep penting untuk sifat material, tetapi masih jauh dari persyaratan pencitraan medis praktis.
Komunitas juga menunjukkan adanya kesenjangan signifikan dalam presentasi penelitian. Meskipun mengklaim kualitas gambar superior dibandingkan teknologi yang ada, tidak ada gambar perbandingan yang disediakan untuk mendemonstrasikan perbaikan aktual dibandingkan detektor CZT atau sodium iodide saat ini.
Spesifikasi Teknis yang Dicapai:
- Resolusi energi: 2,5% pada 141 keV, 1,0% pada 662 keV
- Sensitivitas: 0,13%-0,21% cps/Bq untuk pencitraan foton tunggal
- Resolusi spasial: 3,2 mm (dapat membedakan sumber pada jarak 7 mm)
- Ukuran detektor: susunan piksel 4x4 (total 16 piksel)
Tantangan Teknis dan Realitas Pasar
Diskusi menyoroti beberapa hambatan praktis yang tidak sepenuhnya dibahas dalam penelitian asli. Regulasi perangkat medis menciptakan hambatan substansial untuk mengimplementasikan teknologi detektor baru dalam sistem pencitraan yang ada. Setiap modifikasi pada peralatan medis berlisensi dapat membatalkan garansi dan memerlukan proses sertifikasi ulang yang ekstensif, membuat adopsi jauh lebih kompleks daripada sekadar mengganti komponen detektor.
Selain itu, komunitas mencatat bahwa perovskite memiliki rekam jejak yang beragam dalam aplikasi lain. Meskipun menunjukkan potensi awal dalam panel surya, masalah daya tahan telah membatasi kesuksesan komersial mereka. Kekhawatiran stabilitas yang sama dapat mempengaruhi penggunaan mereka dalam pencitraan medis, di mana keandalan sangat kritis.
Perovskite: Jenis struktur kristal (bukan hanya mineral) yang dikenal karena sifat listrik dan optik unik, digunakan dalam berbagai aplikasi dari kapasitor hingga sel surya eksperimental.
Perbandingan Detektor Saat Ini:
- Detektor CZT: Ratusan ribu hingga jutaan USD, rapuh dan sulit diproduksi, presisi tinggi
- Detektor Sodium Iodide (NaI): Lebih murah dari CZT, besar dan berat, menghasilkan gambar yang lebih buram
- Detektor Perovskite: Berpotensi jauh lebih murah, lebih mudah diproduksi, diklaim memiliki performa superior
Memahami Konteks yang Lebih Luas
Diskusi komunitas mengungkap bahwa perovskite mewakili keluarga material dengan struktur kristal yang sama dengan mineral perovskite, bukan hanya mineral itu sendiri. Material ini sudah digunakan dalam banyak aplikasi sehari-hari, dari kapasitor hingga perangkat optik, meskipun penggunaannya dalam deteksi sinar gamma merupakan arah penelitian yang lebih baru.
Kedokteran nuklir berkualitas tinggi seharusnya tidak terbatas pada rumah sakit yang mampu membeli peralatan paling mahal. Dengan perovskite, kami dapat membuka pintu untuk pemindaian yang lebih jelas, lebih cepat, dan lebih aman bagi lebih banyak pasien di seluruh dunia.
Meskipun keunggulan biaya bisa signifikan - detektor CZT saat ini dapat berharga ratusan ribu hingga jutaan dolar Amerika Serikat - jalur dari demonstrasi laboratorium ke penerapan klinis masih belum jelas. Tim peneliti telah membentuk perusahaan spinout, Actinia Inc. , untuk mengkomersialisasikan teknologi tersebut, tetapi pekerjaan pengembangan substansial tampaknya diperlukan sebelum aplikasi medis praktis menjadi kenyataan.
Respons terukur komunitas menunjukkan bahwa meskipun penelitian ini merupakan kemajuan bermakna dalam material detektor, klaim revolusioner mungkin terlalu dini. Teknologi ini menunjukkan potensi untuk pengembangan masa depan, tetapi pasien tidak boleh mengharapkan untuk melihat pemindai medis berbasis perovskite di rumah sakit dalam waktu dekat.
Referensi: First 'perovskite camera' can see inside the human body