Sebuah proyek luar biasa yang mendokumentasikan lebih dari 2.500 stasiun metro di berbagai kota Eropa telah menarik perhatian para penggemar transportasi dan ahli perencanaan kota. Yang membuat koleksi ini istimewa adalah hampir semua tata letak stasiun digambar tangan oleh satu orang selama satu dekade, hanya menggunakan pena, buku catatan, dan pengamatan teliti saat menjelajahi koridor dan platform bawah tanah.
Proyek ini dimulai pada awal 2010-an, didorong oleh rasa ingin tahu tentang bagaimana para insinyur berhasil memasukkan stasiun multi-jalur yang kompleks di bawah lokasi-lokasi terkenal seperti Place de la République di Paris atau Puerta del Sol di Madrid. Selama lockdown COVID-19 pada 2020, semua sketsa gambar tangan ini didigitalisasi menjadi sumber daya online interaktif yang kini melayani jutaan penumpang dan pelancong setiap hari.
Statistik Proyek:
- Total stasiun yang didokumentasikan: 2.547 stasiun
- Periode waktu: 10+ tahun (awal 2010an hingga sekarang)
- Cakupan geografis: Kota-kota di Eropa
- Metode dokumentasi: Sketsa gambar tangan menggunakan pena dan buku catatan
- Periode digitalisasi: Masa lockdown COVID-19 pada tahun 2020
Komunitas Menemukan Kota yang Hilang dan Tantangan Teknis
Pengguna yang menjelajahi koleksi ini telah mencatat beberapa celah menarik dan masalah teknis. Beberapa komentator menunjukkan tidak adanya kota-kota besar Eropa seperti Moscow, Helsinki, dan kota-kota Ukraina seperti Kyiv dan Kharkiv. Tidak dimasukkannya stasiun-stasiun Ukraina menarik perhatian khusus, dengan pengguna menyoroti konstruksi dalam yang unik dan peran ganda mereka saat ini sebagai hub transportasi sekaligus tempat perlindungan serangan udara.
Peta interaktif itu sendiri telah memicu diskusi tentang optimalisasi kinerja. Dengan lebih dari 3.000 penanda stasiun yang dimuat secara bersamaan, beberapa pengguna mengalami zoom yang lambat, yang mengarah pada saran untuk menerapkan pengelompokan penanda untuk kinerja yang lebih baik.
Kisah Unik Bawah Tanah Zürich Terungkap
Salah satu penemuan paling menarik yang dibagikan komunitas melibatkan stasiun bawah tanah Zürich. Ini sebenarnya bukan stasiun metro sama sekali, melainkan infrastruktur yang dikonversi dari proyek kereta bawah tanah yang dibatalkan. Setelah kota memilih menolak pembangunan sistem metro, stasiun-stasiun bawah tanah yang sudah dibangun dialihfungsikan untuk tram.
Konversi ini menciptakan tantangan teknis yang tidak biasa. Tram hampir tidak muat di terowongan, mengharuskan sistem pengumpulan daya mereka hampir sepenuhnya terkompresi saat masuk. Yang lebih tidak biasa lagi, tram harus beralih ke mengemudi di sisi kiri di terowongan ini karena pintu hanya terbuka di satu sisi kendaraan.
Manfaat Aksesibilitas Melampaui Pariwisata
Proyek ini telah menemukan audiens yang tidak terduga di antara orang-orang dengan mobilitas terbatas. Para advokat aksesibilitas transportasi telah mencatat bahwa tata letak stasiun yang detail ini memberikan informasi penting yang sering terlewatkan oleh peta aksesibilitas resmi, seperti perbedaan antara tangga dan eskalator. Ini membuat peta gambar tangan lebih praktis daripada diagram resmi yang disederhanakan untuk merencanakan rute yang dapat diakses.
Stasiun Kompleks Mengungkap Sejarah Perencanaan Kota
Stasiun-stasiun paling mengesankan dalam koleksi ini adalah hub interchange besar seperti Châtelet-Les Halles di Paris, yang dijuluki pengguna sebagai Mordor-nya Paris karena kompleksitasnya yang seperti labirin. Stasiun-stasiun ini menceritakan kisah pengembangan perkotaan selama beberapa dekade, dengan beberapa koridor transfer membentang lebih dari 250 meter karena perencanaan awal yang buruk atau perusahaan berbeda yang membangun jalur terpisah tanpa koordinasi.
Tampilan 3D terlihat seperti sarang semut, seperti yang diharapkan. Sangat terkesan dengan pekerjaan yang dilakukan!
Proyek ini mendemonstrasikan bagaimana dedikasi individu dapat menciptakan sumber daya yang menguntungkan seluruh komunitas. Yang dimulai sebagai rasa ingin tahu pribadi tentang arsitektur bawah tanah telah menjadi alat yang sangat berharga bagi jutaan pengguna transportasi, perencana kota, dan advokat aksesibilitas di seluruh dunia.
Referensi: Stations and transfers