Istilah-istilah politik seperti konservatif, liberal, dan sosialis telah menjadi begitu terdistorsi dan terlalu sering digunakan sehingga tidak lagi memiliki makna yang jelas. Semakin banyak pengamat yang menunjukkan bahwa label-label yang dulunya berbeda ini kini menggambarkan posisi-posisi yang bertentangan tergantung pada siapa yang menggunakannya dan kapan.
Masalahnya lebih dalam dari sekadar penyalahgunaan sederhana. Definisi-definisi politik ini muncul selama periode sejarah tertentu untuk mewakili kelompok sosial nyata dengan kepentingan yang jelas. Pada abad ke-19, konservatif berarti bangsawan yang mempertahankan hierarki tradisional, sementara liberal mewakili kelas pedagang yang sedang berkembang yang mendorong pasar bebas dan pemerintahan konstitusional. Saat ini, istilah-istilah yang sama diterapkan pada situasi dan tujuan yang benar-benar berbeda.
Evolusi Historis Istilah-istilah Politik
Istilah | Makna Abad ke-19 | Penggunaan Modern |
---|---|---|
Konservatif | Aristokrat yang mempertahankan hierarki feodal | Beragam: pendukung pasar bebas, tradisionalis, penentang perubahan |
Liberal | Reformasi konstitusional dan ekonomi borjuis | AS: progresif sosial; Eropa: pendukung pasar bebas |
Sosialis | Kepemilikan alat produksi oleh pekerja | Segala hal mulai dari negara kesejahteraan hingga rezim otoriter |
Masalah Propaganda
Banyak anggota masyarakat mengakui bahwa label politik kini terutama berfungsi sebagai senjata daripada deskripsi. Istilah-istilah tersebut telah menjadi alat untuk menyerang lawan sambil menyembunyikan area kesepakatan. Hal ini membuat diskusi politik yang genuine hampir tidak mungkin, karena orang-orang bahkan tidak dapat menyepakati apa yang mereka bicarakan.
Saya mulai berpikir bahwa definisi politik hanya berguna sebagai propaganda. Definisi seharusnya pasti, namun definisi politik sama sekali tidak demikian.
Kontroversi woke dengan sempurna menggambarkan keruntuhan ini. Awalnya istilah sederhana yang berarti kesadaran akan isu-isu sosial, telah berubah menjadi label menyeluruh untuk apa pun yang tidak disukai kelompok tertentu. Kata tersebut telah kehilangan semua koneksi dengan makna aslinya dan kini ada murni sebagai makian politik.
Konteks Sejarah Penting
Kebingungan ini sebagian berasal dari bagaimana istilah-istilah ini berkembang seiring waktu. Konservatif dulunya berarti mempertahankan masyarakat feodal, tetapi sekarang diterapkan pada kapitalisme pasar bebas - yang akan mengerikan konservatif abad ke-19 yang sesungguhnya. Demikian pula, liberal awalnya berarti membatasi kekuasaan pemerintah, tetapi dalam penggunaan Amerika modern sering menyiratkan perluasannya.
Pergeseran ini terjadi karena kelas-kelas sosial asli yang digambarkan istilah-istilah ini baik menghilang atau bergabung dengan yang lain. Ketika bangsawan bergabung dengan sistem kapitalis, konservatisme tradisional kehilangan basis sosialnya. Label-label tersebut bertahan, tetapi maknanya menjadi cair dan bergantung pada konteks.
Kebingungan Internasional
Masalahnya menjadi lebih buruk ketika melintasi batas negara. Liberal Eropa biasanya mendukung pasar bebas dan pemerintahan terbatas - posisi yang akan diterima konservatif Amerika. Sementara itu, liberal Amerika sering mengadvokasi kebijakan yang akan disebut orang Eropa sebagai sosial demokrat. Kata yang sama berarti hal yang berlawanan di tempat yang berbeda.
Perbedaan Regional dalam Bahasa Politik
- United States: "Liberal" biasanya berarti berhaluan kiri, pro-intervensi pemerintah
- Europe: "Liberal" umumnya berarti pasar bebas, pemerintahan terbatas
- Global South: "Sosialis" sering diterapkan pada gerakan nasionalis terlepas dari kebijakan ekonomi
- Former Soviet States: "Konservatif" terkadang merujuk pada pembela era komunis
Masa Depan Pasca-Ideologis
Beberapa pengamat menyarankan kita memasuki era pasca-ideologis di mana masalah material lebih penting daripada prinsip-prinsip abstrak. Pertarungan politik semakin fokus pada isu-isu konkret seperti distribusi ekonomi daripada teori-teori besar tentang bentuk pemerintahan terbaik. Ini mungkin benar-benar mengarah pada solusi yang lebih praktis, meskipun membuat wacana politik kurang menginspirasi.
Keruntuhan kosakata politik tradisional mencerminkan perubahan yang lebih dalam dalam cara masyarakat mengorganisir diri mereka sendiri. Demokrasi massa dan kapitalisme konsumen telah melarutkan pembagian kelas yang jelas yang dulunya memberikan makna pada istilah-istilah politik. Apa yang muncul selanjutnya masih belum jelas, tetapi label-label lama jelas tidak lagi cocok dengan realitas kita saat ini.
Referensi: The Obsolescence of Political Definitions