Evaluasi Model AI Menghadapi Krisis karena Benchmark Publik Menjadi Data Training

Tim Komunitas BigGo
Evaluasi Model AI Menghadapi Krisis karena Benchmark Publik Menjadi Data Training

Komunitas kecerdasan buatan sedang bergulat dengan masalah fundamental dalam evaluasi model: saat benchmark menjadi publik, kemungkinan besar akan berakhir dalam dataset training, sehingga membuatnya menjadi ukuran yang tidak dapat diandalkan untuk kemampuan AI yang sesungguhnya.

Masalah kontaminasi ini telah memicu perdebatan sengit di antara pengembang dan peneliti yang mengandalkan benchmark untuk mengukur kemajuan sistem AI. Tantangan ini meluas melampaui skor tes sederhana hingga ke pertanyaan inti tentang bagaimana kita dapat menilai secara bermakna apakah model AI benar-benar mengalami peningkatan atau hanya menjadi lebih baik dalam memanipulasi tes tertentu.

Masalah Kontaminasi Benchmark

Komunitas telah mengidentifikasi kelemahan kritis dalam metode evaluasi saat ini. Benchmark publik, setelah dirilis, menjadi bagian dari dataset besar yang digunakan untuk melatih model AI baru. Ini menciptakan masalah sirkular di mana model tampak berkinerja lebih baik bukan karena mereka lebih mampu, tetapi karena mereka pada dasarnya telah melihat pertanyaan tes sebelumnya.

Masalah ini mempengaruhi segala hal mulai dari tes pengetahuan dasar seperti MMLU hingga benchmark penalaran kompleks. Bahkan evaluasi yang lebih baru dan seharusnya lebih sulit dengan cepat mencapai apa yang disebut peneliti sebagai saturasi - titik di mana model terbaik mencapai skor hampir sempurna, sehingga tidak mungkin membedakan antara sistem yang benar-benar superior.

Kategori Benchmark Utama dan Contohnya:

  • Pengetahuan: MMLU-Pro , QAPGA , varian HumanEval
  • Matematika: GSM8K , MATH-500 , AIME , Math-Arena
  • Coding: LiveCodeBench , SweBench , AiderBench
  • Konteks Panjang: NIAH ( Needle in Haystack ), Ruler , InfinityBench
  • Tool Calling: ToolBench , MCBench , MCP-Universe
  • Tugas Asisten: QA4IA , BrowseComps , SciCode
  • Berbasis Game: ARC-AGI , Town of Salem , TextQuests

Kinerja Dunia Nyata vs Skor Benchmark

Semakin banyak praktisi yang berpendapat bahwa benchmark standar sama sekali meleset dari poin utama. Fokus seharusnya pada membangun sistem yang bekerja dengan baik untuk pengguna sebenarnya, bukan pada pencapaian skor tinggi pada tes abstrak.

Kinerja nyata bergantung pada bagaimana sistem dibangun, jauh lebih daripada LLM yang mendasarinya. Mengevaluasi sistem yang Anda bangun pada input yang relevan adalah yang paling penting.

Perspektif ini menyoroti ketidaksesuaian antara kinerja laboratorium dan utilitas praktis. Sebuah model mungkin unggul dalam tes penalaran matematika tetapi gagal ketika penalaran tersebut perlu dikombinasikan dengan penggunaan alat dan pemahaman konteks panjang dalam aplikasi nyata.

Faktor Biaya dalam Evaluasi

Aspek evaluasi AI yang sering diabaikan adalah efektivitas biaya. Kinerja model dapat bervariasi secara dramatis ketika batasan anggaran dipertimbangkan. Model yang sedikit kurang mampu tetapi biaya operasionalnya jauh lebih rendah mungkin menjadi pilihan yang lebih baik untuk banyak aplikasi, tetapi benchmark tradisional tidak menangkap trade-off ini.

Beberapa pengembang kini membangun alat yang menggabungkan metrik biaya dan latensi bersama dengan skor akurasi, memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang utilitas model dalam lingkungan produksi.

Kerangka Evaluasi yang Direkomendasikan (2025):

  • Kemampuan Inti: MMLU , Math-Arena , LiveCodeBench , MCP-Universe
  • Performa Dunia Nyata: QA4IA , DABStep , SciCode , evaluasi khusus domain
  • Pengujian Adaptabilitas: ARC-AGI , TextQuests , Town of Salem
  • Pertimbangan Biaya: Sertakan batasan anggaran dan metrik latensi dalam semua evaluasi

Bergerak Menuju Testing Privat dan Dinamis

Solusi yang muncul dari komunitas melibatkan pergeseran menuju evaluasi privat dan spesifik domain yang tidak dapat dimanipulasi melalui inklusi data training. Beberapa organisasi mengembangkan benchmark internal berdasarkan kasus penggunaan spesifik mereka, sementara yang lain mengeksplorasi lingkungan testing dinamis yang dapat beradaptasi dan mengejutkan model secara real-time.

Evaluasi berbasis game dan tugas forecasting mewakili arah yang menjanjikan, karena melibatkan skenario yang secara inheren sulit diprediksi atau dikontaminasi. Pendekatan ini menguji bukan hanya recall pengetahuan tetapi kemampuan penalaran dan adaptasi yang genuine.

Krisis evaluasi mencerminkan pematangan yang lebih luas dalam bidang AI. Seiring model menjadi lebih mampu, metode untuk mengukur kemampuan tersebut harus berkembang melampaui skor benchmark sederhana menuju penilaian yang lebih bernuansa dan praktis terhadap utilitas dunia nyata.

Referensi: Evals in 2025: going beyond simple benchmarks to build models people can actually use