Proyek sistem operasi Redox telah mengungkapkan roadmap ambisius untuk 2025/26 yang mencakup pendekatan menarik untuk menyelesaikan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi sistem operasi alternatif: dukungan driver hardware. Alih-alih melakukan porting ribuan driver perangkat, tim Redox berencana menjalankan sistem Linux yang dipangkas di dalam QEMU untuk menangani driver perangkat hardware yang kurang umum dan lama.
Arsitektur Driver Revolusioner Menarik Minat Komunitas
Strategi driver yang diusulkan telah menarik perhatian signifikan dari komunitas teknologi. Pendekatan ini melibatkan porting QEMU ke Redox, kemudian menjalankan distribusi Linux minimal di dalamnya khusus untuk menyediakan dukungan driver perangkat. Ini menciptakan antarmuka aman antara Redox dan sistem guest Linux, yang berpotensi menawarkan keamanan yang wajar sambil secara dramatis memperluas kompatibilitas hardware.
Anggota komunitas telah mencatat bahwa teknik ini tidak sepenuhnya tanpa preseden. Pendekatan serupa telah digunakan dengan adapter USB-to-serial dan guest Windows XP pada sistem Linux yang lebih baru. Konsep ini dibangun di atas teknologi yang sudah ada seperti PCI dan USB passthrough yang diimplementasikan dalam QEMU dan Xen, bersama dengan pekerjaan terkait di ruang SR-IOV dan IOMMU.
Salah satu anggota komunitas menunjukkan bahwa HarmonyOS NEXT sudah mengimplementasikan sesuatu yang serupa untuk dukungan driver di ponsel produksi, menunjukkan bahwa pendekatan ini memiliki viabilitas dunia nyata.
Lingkungan Pengembangan Self-Hosting Menjadi Prioritas
Selain inovasi driver, Redox mendorong keras untuk menjadi self-hosting, memungkinkan pengembang untuk membangun dan menjalankan kode langsung pada kernel native. Ini merupakan milestone signifikan yang akan membuat pengembangan jauh lebih cepat dan menyenangkan bagi kontributor.
Upaya self-hosting menghadapi beberapa tantangan teknis, termasuk meningkatkan performa jaringan melalui implementasi ring buffer, beralih ke compiler Rust upstream, dan meningkatkan reliabilitas Cargo dan toolchain Rust pada Redox. Tim mengakui bahwa compiler dan sistem build berfungsi sebagai torture test untuk sistem operasi, menjalankan banyak proses dan melakukan operasi file yang intensif.
Prioritas Teknis Utama untuk 2025/26
Pengembangan Self-Hosting:
- Peningkatan performa jaringan dengan ring buffer
- Integrasi compiler Rust upstream
- Keandalan sistem Cargo dan build
- Layanan sistem file VirtIO-S untuk akses host
Fokus Dukungan Hardware:
- Peningkatan manajemen ACPI dan firmware
- Pengembangan stack driver WiFi
- Peningkatan driver USB dan I2C
- Fitur IOMMU dan virtualisasi
Implementasi Keamanan:
- Sistem keamanan berbasis capability
- Penggantian file descriptor dengan capability
- Pembatasan namespace resource
- Layer kompatibilitas bergaya POSIX
Keamanan dan Kompatibilitas Tetap Menjadi Fokus Utama
Roadmap menekankan komitmen Redox terhadap keamanan berbasis capability, dengan rencana untuk mengganti representasi file descriptor yang mendasari dengan capabilities selama 12 bulan ke depan. Perubahan fundamental ini akan memungkinkan kontrol akses sumber daya yang lebih granular dan kemampuan sandboxing yang lebih baik.
Namun, beberapa anggota komunitas telah menyatakan kekhawatiran tentang keputusan untuk menjadikan libc sebagai antarmuka sistem utama. Kritikus berargumen untuk API syscall stabil yang lebih mirip Linux atau setidaknya wrapper tipis di sekitar syscalls, daripada mengandalkan lapisan kompatibilitas secara berat.
Varian Pengembangan Redox OS
Varian | Kasus Penggunaan Target | Fitur Utama |
---|---|---|
Hosted Runtime | Layanan web dalam VM | Host Linux , QEMU / KVM , dukungan VirtIO-S |
Server Edition | Deployment edge/cloud | Bare metal, kontainer multi-tenant, sandboxing ringan |
Desktop Edition | OS penggunaan harian | COSMIC Desktop , dukungan Wayland , sandboxing secara default |
Varian Desktop dan Server Menargetkan Pasar yang Berbeda
Redox berkembang melalui tiga jalur yang berbeda: runtime layanan web hosted, solusi server bare-metal, dan lingkungan desktop. Varian desktop bertujuan untuk mendukung lingkungan COSMIC Desktop, yang memerlukan implementasi dukungan Wayland dan akselerasi GPU melalui teknologi seperti virglrenderer.
Pendekatan server berfokus pada penyediaan sandboxing yang aman dan ringan untuk layanan web, database, dan aplikasi. Ini merupakan apa yang tim anggap sebagai aplikasi paling berharga untuk Redox, terutama dalam edge computing dan akhirnya skenario cloud multi-tenant.
Roadmap ambisius ini menunjukkan evolusi Redox dari proyek eksperimental menjadi sistem operasi alternatif yang berpotensi viable. Meskipun tantangan tetap ada di area seperti dukungan WiFi, kompatibilitas USB, dan fitur aksesibilitas, strategi driver inovatif dapat membantu Redox mengatasi salah satu hambatan paling signifikan untuk adopsi yang dihadapi sistem operasi alternatif.
Referensi: Development Priorities for 2025/26