Developer Berbagi Hasil Beragam Menggunakan AI Coding Agent untuk Pekerjaan Produksi

Tim Komunitas BigGo
Developer Berbagi Hasil Beragam Menggunakan AI Coding Agent untuk Pekerjaan Produksi

Komunitas developer sedang aktif memperdebatkan efektivitas AI coding agent setelah seorang founder startup membagikan pengalaman mereka membangun ulang website menggunakan Claude Code CLI . Sementara beberapa developer melaporkan peningkatan produktivitas yang signifikan, yang lain menyoroti keterbatasan serius yang memerlukan manajemen dan pengawasan yang hati-hati.

Manajemen Konteks Muncul sebagai Faktor Sukses yang Kritis

Salah satu tantangan yang paling banyak dibahas melibatkan pengelolaan context window AI agent secara efektif. Banyak developer menemukan bahwa membersihkan konteks secara berkala di antara tugas-tugas mencegah agent membuat perubahan yang tidak terkait atau menjadi bingung tentang pekerjaan sebelumnya. Beberapa pengguna merekomendasikan pembuatan file markdown terpisah untuk fase riset, perencanaan, dan implementasi, kemudian membersihkan konteks di antara setiap langkah untuk mempertahankan fokus.

Namun, pendekatan ini telah memicu perdebatan. Beberapa developer lebih memilih mempertahankan percakapan yang lebih panjang, dengan berargumen bahwa agent berkinerja lebih baik ketika mempertahankan konteks tentang codebase. Trade-off tampaknya antara eksekusi tugas yang terfokus dan mempertahankan pemahaman yang lebih luas tentang proyek.

Alur Kerja Agen Coding AI yang Direkomendasikan:

  • Buat file research.md untuk analisis basis kode
  • Bersihkan jendela konteks
  • Generate project.md dengan rencana implementasi
  • Bersihkan jendela konteks lagi
  • Buat plan.md langkah demi langkah
  • Jalankan tugas secara individual dengan pembersihan konteks di antara langkah-langkah
  • Gunakan agen khusus untuk fase yang berbeda (riset, perencanaan, implementasi, tinjauan)

Kontrol Kualitas Memerlukan Pengawasan Manusia yang Konstan

Komunitas secara konsisten menekankan bahwa AI coding agent tidak dapat dipercaya dengan kode produksi tanpa supervisi yang ketat. Beberapa developer melaporkan kejadian di mana agent membuat perubahan pada bagian aplikasi yang sama sekali tidak terkait atau menghasilkan kode yang berstruktur buruk yang menciptakan mimpi buruk pemeliharaan.

Seorang developer menggambarkan mewarisi proyek React 20.000+ baris yang 95% dihasilkan AI, menyebutnya sebagai mimpi buruk relatif untuk diurai karena pemisahan concern yang buruk dan penanganan data yang tersebar di berbagai lapisan aplikasi.

Masalah Umum yang Dilaporkan:

  • Agen melakukan perubahan pada file yang tidak terkait
  • Struktur kode yang buruk dan pemisahan tanggung jawab yang tidak jelas
  • Keterbatasan jendela konteks yang menyebabkan gangguan tugas
  • Kesulitan mempertahankan fokus pada persyaratan spesifik
  • Kode yang dihasilkan memerlukan pembersihan dan refaktor yang ekstensif
  • Kualitas respons yang tidak konsisten bervariasi menurut jam/hari

Peningkatan Produktivitas Bervariasi Secara Dramatis Berdasarkan Kasus Penggunaan

Meskipun ada tantangan, beberapa developer melaporkan peningkatan produktivitas yang luar biasa. Tugas-tugas sederhana dan terdefinisi dengan baik dengan batasan yang jelas tampaknya bekerja paling baik dengan AI agent saat ini. Developer yang bekerja pada fitur terisolasi atau proyek greenfield cenderung melihat hasil yang lebih baik daripada mereka yang memelihara codebase yang ada dan kompleks.

Teknologi ini tampaknya sangat efektif untuk generasi boilerplate code dan mengimplementasikan desain dari tools seperti Figma , di mana persyaratan secara visual jelas dan ruang lingkup terdefinisi dengan baik.

Tool AI Coding Populer yang Disebutkan:

  • Claude Code CLI - Agen coding berbasis command-line dari Anthropic
  • Cursor - Editor kode bertenaga AI dengan manajemen konteks
  • Cline - Ekstensi VS Code untuk bantuan coding AI
  • Codex - Agen coding dari OpenAI (baru-baru ini ditingkatkan)
  • Zed - Editor kode dengan integrasi Claude bawaan
  • Aider - Tool pengindeksan repositori dengan akses file terkontrol

Ekosistem Tool Terus Mengalami Evolusi Cepat

Komunitas developer sedang bereksperimen dengan berbagai AI coding tool selain Claude Code , termasuk Cursor , Cline , Codex , dan opsi yang lebih baru seperti Zed dengan integrasi Claude built-in. Setiap tool memiliki kekuatan yang berbeda, dengan beberapa berfokus pada kecepatan sementara yang lain memprioritaskan kualitas kode atau workflow spesifik.

Banyak developer merekomendasikan menjaga AI agent terpisah dari codebase utama pada awalnya, menyediakan snippet kode dan konteks secara manual daripada memberikan akses repository langsung. Pendekatan ini membutuhkan waktu lebih lama tetapi mengurangi risiko perubahan yang tidak terduga dan bug tersembunyi.

Konsensus di antara developer berpengalaman adalah bahwa AI coding agent mewakili teknologi yang kuat tetapi belum matang. Sukses memerlukan memperlakukan mereka lebih seperti junior developer yang membutuhkan bimbingan konstan daripada tool otonom yang dapat bekerja secara independen. Seiring teknologi berkembang, komunitas mengharapkan peningkatan signifikan dalam keandalan dan manajemen konteks.

Referensi: Pairing with Claude Code to Rebuild My Startup's Website