Sebuah permainan web interaktif baru bernama Autism Simulator telah memicu diskusi yang penuh gairah di komunitas teknologi tentang keaslian representasi neurodivergent dan tantangan masking di tempat kerja. Dibuat oleh pengembang Josh Simmons , simulasi ini menempatkan pemain dalam peran seorang insinyur perangkat lunak autis yang menavigasi kehidupan kerja sehari-hari sambil mengelola tingkat energi, interaksi sosial, dan proses melelahkan untuk menyembunyikan perilaku alami mereka.
Permainan ini menyajikan sistem berbasis statistik kepada pemain yang melacak Energi, Masking, Kompetensi, dan Hubungan saat mereka membuat pilihan sepanjang hari kerja yang khas. Pemain harus menyeimbangkan antara minum obat, mengelola kelebihan beban sensorik, dan berpartisipasi dalam aktivitas sosial tempat kerja sambil berusaha mempertahankan fasad profesional mereka.
Statistik Game yang Dilacak:
- Energy: Dimulai dari 47/100
- Masking: Dimulai dari 52/100
- Competence: Dimulai dari 45/100
- Relationships: Dimulai dari 48/100
Komunitas Terpecah Soal Keaslian dan Representasi
Simulasi ini telah menarik reaksi beragam dari komunitas autisme itu sendiri. Beberapa pengguna menemukan pengalaman ini sangat dapat dipahami, dengan satu komentar bahwa rasanya seperti mengulang trauma kehidupan kerja mereka. Yang lain mengkritiknya sebagai karikatur kasar yang tidak menangkap pengalaman pribadi mereka dengan autisme. Beberapa individu autis mencatat bahwa permainan ini berfokus berat pada gejala yang lebih parah dan perjuangan di tempat kerja, berpotensi mengabaikan keragaman pengalaman dalam spektrum autisme.
Perdebatan ini menyoroti tantangan mendasar dalam merepresentasikan autisme - sebuah kondisi yang sangat bervariasi sehingga pengalaman dapat berkisar dari individu nonverbal yang memerlukan bantuan hidup hingga akademisi dan pengusaha yang sukses. Beberapa anggota komunitas menghargai kesadaran yang mungkin diciptakan permainan ini, sementara yang lain khawatir hal itu dapat memperkuat stereotip atau menyederhanakan realitas yang kompleks.
Masking di Tempat Kerja Menjadi Sorotan Utama
Salah satu aspek simulasi yang paling banyak dibahas adalah fokusnya pada masking - proses melelahkan untuk menyembunyikan perilaku autis alami agar sesuai dengan ekspektasi tempat kerja. Mekanisme permainan menunjukkan bagaimana pertunjukan konstan ini menguras energi dan menciptakan stres dari waktu ke waktu. Banyak pemain, baik autis maupun neurotipikal, menemukan elemen ini sangat membuka mata.
Skenario tempat kerja dalam simulasi, mulai dari berurusan dengan perwakilan Tim SDM hingga mengelola kebisingan kantor terbuka, sangat beresonansi dengan banyak pengguna. Kesulitan permainan dalam mempertahankan semua statistik secara bersamaan mencerminkan tantangan dunia nyata yang dihadapi banyak individu autis di lingkungan profesional yang dirancang untuk pikiran neurotipikal.
*Masking mengacu pada penekanan sadar atau tidak sadar terhadap perilaku autis alami dan peniruan perilaku sosial neurotipikal untuk menyatu dengan orang lain.
Pertanyaan Tentang Obat-obatan dan Komorbiditas
Penyertaan pilihan obat dalam permainan memicu diskusi luas tentang pendekatan pengobatan autisme. Tidak seperti kondisi seperti ADHD atau depresi, tidak ada obat khusus untuk autisme itu sendiri. Namun, banyak individu autis mengonsumsi berbagai obat untuk mengelola kondisi yang menyertai seperti kecemasan, depresi, atau ADHD - sebuah fenomena yang dikenal sebagai komorbiditas.
Anggota komunitas berbagi pengalaman mereka dengan kombinasi obat yang berbeda, dari SSRI untuk regulasi emosi hingga antipsikotik seperti Abilify . Diskusi ini mengungkapkan sifat yang sangat individual dari manajemen autisme, dengan beberapa orang memerlukan beberapa obat sementara yang lain sepenuhnya bergantung pada strategi koping dan akomodasi lingkungan.
Obat-obatan Umum Terkait Autisme:
- SSRI (untuk regulasi emosi)
- Aripiprazole / Abilify (antipsikotik atipikal)
- Hydroxyzine (antihistamin dengan sifat ansiolitik)
- Catatan: Tidak ada obat khusus untuk autisme itu sendiri
Implikasi yang Lebih Luas untuk Pemahaman Tempat Kerja
Di luar komunitas autisme, simulasi ini telah mendorong percakapan yang lebih luas tentang neurodiversitas di tempat kerja teknologi. Beberapa pengguna neurotipikal menyatakan terkejut dengan betapa mengganggu elemen tempat kerja yang tampaknya kecil - seperti rapat mendadak atau kebisingan kantor - bagi rekan kerja mereka. Hal ini telah mengarah pada diskusi tentang akomodasi sederhana yang dapat membuat perbedaan signifikan, seperti mengizinkan headphone peredam bising atau memberikan pemberitahuan sebelumnya untuk acara sosial.
Tingkat kesulitan permainan - dengan banyak pemain tidak dapat menyelesaikan bahkan dua hari penuh - telah berfungsi sebagai ilustrasi yang mencolok tentang tantangan harian yang dihadapi banyak individu neurodivergent di lingkungan kerja tradisional. Sementara beberapa mengkritik ini sebagai terlalu dramatis, yang lain menemukan ini sebagai refleksi akurat dari pengalaman hidup mereka.
Autism Simulator pada akhirnya berhasil memulai percakapan tentang neurodiversitas, akomodasi tempat kerja, dan perjuangan tersembunyi yang dihadapi banyak rekan kerja setiap hari. Baik dipandang sebagai representasi otentik atau alat edukatif, jelas telah menyentuh saraf dalam diskusi tentang bagaimana masyarakat dapat lebih baik mendukung individu neurodivergent dalam pengaturan profesional.
Referensi: Autism Simulator