Dalam eskalasi dramatis ketegangan teknologi global, pemerintah Belanda mengambil langkah luar biasa dengan menempatkan produsen semikonduktor milik China, Nexperia, di bawah kendali sementara negara. Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, yang terungkap pada 13 Oktober 2024, merupakan perkembangan signifikan dalam perang teknologi dingin yang berlangsung antara negara-negara Barat dan China, dengan efek berantai yang berpotensi meluas ke seluruh rantai pasokan global.
Intervensi Belanda dan Dampak Langsungnya
Menteri Urusan Ekonomi Belanda mengacu pada Undang-Undang Ketersediaan Barang yang jarang digunakan untuk membenarkan intervensi ini, dengan menyebutkan kekurangan tata kelola yang serius di Nexperia yang mengancam kelangsungan pengetahuan teknologi krusial di Eropa. Konsekuensi langsungnya adalah penangguhan Chairman Wingtech, Zhang Xuezheng, dari perannya di Nexperia dan pembekuan terhadap segala perubahan pada aset, bisnis, atau personel perusahaan hingga satu tahun. Pengumuman tersebut menyebabkan saham Wingtech anjlok hingga batas harian maksimum 10% di Bursa Efek Shanghai, menunjukkan kekhawatiran pasar yang langsung muncul mengenai dampak dari intervensi negara ini. Meskipun operasional harian Nexperia terus berjalan, perusahaan menghadapi masa depan yang tidak pasti di bawah manajemen eksternal.
Alasan ini bisa digunakan oleh banyak negara untuk menyita perusahaan Eropa yang mengendalikan sumber daya nasional strategis.
Tindakan Pemerintah Terkini Terhadap Nexperia:
- Belanda (Okt 2024): Menggunakan "Undang-Undang Ketersediaan Barang" untuk menempatkan Nexperia di bawah manajemen eksternal sementara dan menangguhkan perubahan terhadap aset/bisnis/personel
- Inggris Raya (Nov 2022): Menggunakan Undang-Undang Keamanan Nasional & Investasi untuk memerintahkan divestasi saham 86% di Newport Wafer Fab
Pola Kekhawatiran Keamanan yang Muncul
Ini bukan pertama kalinya Nexperia menghadapi intervensi pemerintah terkait kekhawatiran keamanan nasional. Seperti yang disoroti diskusi komunitas, Inggris Raya sebelumnya telah menggunakan National Security & Investment Act pada November 2022 untuk memaksa Nexperia melepas 86% kepemilikannya di Newport Wafer Fab. Pola ini mengisyaratkan pendekatan Barat yang terkoordinasi terhadap kepemilikan China atas infrastruktur semikonduktor yang kritis. Tindakan Belanda ini terjadi di tengah meningkatnya pembatasan perdagangan, termasuk pembatasan berkelanjutan atas ekspor peralatan manufaktur semikonduktor canggih perusahaan Belanda, ASML, ke China dan pembatasan baru-baru ini oleh Beijing atas ekspor elemen tanah jarang yang dapat berdampak pada industri otomotif Eropa.
Kronologi Peristiwa Utama:
- 2019: Wingtech Technology mengakuisisi Nexperia
- 2022: Inggris memerintahkan Nexperia untuk melepas kepemilikan saham Newport Wafer Fab
- 2023: Belanda menyelidiki rencana akuisisi Nexperia terhadap Nowi (kemudian disetujui)
- September 2024: Pemerintah Belanda memberlakukan Undang-Undang Ketersediaan Barang
- 13 Oktober 2024: Intervensi pemerintah diungkap ke publik, saham Wingtech turun 10%
Implikasi Lebih Luas bagi Kedaulatan Teknologi Global
Kasus Nexperia merupakan uji kasus yang signifikan untuk bagaimana negara-negara Barat akan menangani kepemilikan China atas aset teknologi strategis. Reaksi komunitas mencerminkan kekhawatiran bahwa intervensi semacam ini dapat menormalisasi apa yang oleh sebagian orang digambarkan sebagai kapitalisme klepto, di mana pemerintah semakin sering campur tangan dalam perusahaan swasta dengan dalih keamanan nasional. Pihak lain berargumen bahwa ketika industri strategis dijual kepada entitas asing, terutama dari pesaing geopolitik, intervensi semacam itu menjadi tak terelakkan. Situasi ini menyoroti keseimbangan rumit antara mempertahankan pasar terbuka dan melindungi kedaulatan teknologi dalam ekonomi global yang semakin terfragmentasi.
Penyitaan Nexperia oleh pemerintah Belanda menandai momen pivotal dalam perang semikonduktor global. Seiring negara-negara yang semakin memandang teknologi chip melalui lensa keamanan nasional, aturan perdagangan global sedang ditulis ulang secara nyata. Hasil dari konfrontasi ini kemungkinan akan menetapkan preseden bagi bagaimana negara-negara Barat mengelola investasi teknologi China ke depannya, dengan implikasi signifikan bagi rantai pasokan global, hubungan perdagangan internasional, dan masa depan inovasi teknologi.
Referensi: Dutch government takes control of Chinese-owned chipmaker Nexperia in 'highly exceptional' move
