Dalam dunia periklanan smartphone yang kompetitif, layar kunci merupakan aset digital yang sangat berharga. Dengan pengguna yang berpotensi melihat ponsel mereka puluhan kali setiap hari, perusahaan-perusahaan berlomba memanfaatkan perhatian ini. Upaya terbaru dari Samsung dan perusahaan teknologi periklanan Glance menggunakan kecerdasan buatan untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang sangat dipersonalisasi—dan bagi banyak orang, mengkhawatirkan. Fitur baru ini memicu diskusi dan kekhawatiran signifikan di kalangan pengguna yang melek teknologi, yang menyuarakan pendapat mereka tentang segala hal mulai dari privasi hingga kesulitan sekadar menonaktifkan layanan tersebut.
![]() |
---|
Aplikasi Glance AI menawarkan saran fashion yang dipersonalisasi langsung di layar kunci smartphone, menimbulkan pertanyaan tentang privasi dan kontrol pengguna |
Inti Kontroversi: Opsi Bergabung yang Terasa Dipaksakan
Meskipun Samsung dan Glance secara resmi mendeskripsikan fitur belanja AI baru ini sebagai opsi bergabung sepenuhnya, komentar dari komunitas menunjukkan implementasinya terasa lebih agresif. Pengguna melaporkan bahwa perangkat lunak yang telah terpasang sebelumnya sering mengaburkan batas antara pilihan dan paksaan. Seorang komentator dengan pengalaman di industri mencatat bahwa 'kampanye opsi bergabung' dirancang untuk sulit dihindari.
'Kampanye opsi bergabung' akan berlayar penuh, agresif, dan sulit atau tidak mungkin dihentikan tergantung pada model perangkat.
Sentimen ini digaungkan oleh pengguna lain yang telah berurusan dengan Glance di perangkat lain, dengan seorang pengguna Motorola menyatakan, Glance terus diaktifkan ulang setiap bulan atau lebih bahkan setelah saya menonaktifkannya setiap kali. Pola perilaku seperti ini memunculkan pertanyaan tentang seberapa besar kendali yang benar-benar dimiliki pengguna atas perangkat mereka begitu produsen dan mitra perangkat lunak memutuskan untuk mendorong fitur baru.
Keluhan Pengguna yang Dilaporkan tentang Glance pada Perangkat Non-Samsung
- Ponsel Motorola: Pengguna melaporkan pengalaman layar kunci Glance secara otomatis mengaktifkan dirinya sendiri secara berkala setelah dinonaktifkan.
- Keluhan Fungsional:
Merusak notifikasi layar kunci Android stok (memerlukan ketukan ekstra untuk melihat). Menghilangkan kemampuan untuk memilih notifikasi bergaya daftar.
- Mengubah dan menurunkan kualitas tampilan jam layar kunci default.
Kekhawatiran Privasi di Era 'Pencurian Wajah' AI
Reaksi paling kuat terhadap fitur AI Glance berkisar pada penggunaan data biometrik. Layanan ini memerlukan swafoto untuk menghasilkan avatar digital, yang kemudian digunakan untuk membuat iklan fesyen yang menampilkan kemiripan wajah pengguna sendiri. Kebijakan privasi Glance menyatakan bahwa mereka akan menyimpan data biometrik ini selama 12 bulan, sebuah praktik standar di industri teknologi yang tetap terasa sangat personal ketika melibatkan wajah Anda sendiri.
Banyak dalam komunitas telah mencap fitur ini sebagai menyeramkan dan menyamakannya dengan perangkat lunak pengintai. Inti dari ketidaknyamanan ini terletak pada pembuatan gambar pengguna yang konstan dan otomatis. Tidak seperti virtual try-on satu kali, sistem Glance memenuhi layar kunci dengan gambar baru yang dihasilkan AI dari pengguna yang mengenakan pakaian dan berada di lokasi yang [mereka] tidak pernah bayangkan, berdasarkan konten yang sedang tren dan momen media sosial. Hal ini mengubah layar kunci dari tampilan informasi pasif menjadi generator iklan yang aktif dan dipersonalisasi, yang menggunakan identitas pengguna sendiri sebagai titik penjualan.
Jadwal Peluncuran Fitur Glance AI
- Peluncuran Awal (Dimulai UTC+0 2025-10-18T20:32:21Z): Jajaran Samsung Galaxy S22, S23, S24, dan S25.
- Target Penerapan Penuh: Dalam 30 hari, meluas ke berbagai macam ponsel Samsung yang lebih luas.
Sejarah Sifat Mengganggu dan Fungsi yang Rusak
Diskusi mengungkapkan bahwa kefrustrasian dengan Glance bukanlah hal baru. Aplikasi ini telah terpasang sebelumnya di ponsel dari Samsung dan Motorola selama bertahun-tahun, seringkali disertai dengan iklan dan pelacakan yang disamarkan sebagai gambar cantik dan peringatan berita. Bagi banyak orang, fitur AI baru hanyalah tambahan terbaru yang tidak diinginkan.
Sifat mengganggu ini tidak hanya tentang iklan; tetapi juga tentang fungsi. Seorang pengguna merinci bagaimana Glance telah menurunkan pengalaman dasar ponsel mereka: Motorola telah merusak layar kunci bawaan... Saya tidak bisa lagi memilih notifikasi gaya daftar, dan melihat notifikasi di layar kunci memerlukan ketukan tambahan. Jika Anda membiarkan Glance diaktifkan, itu juga merusak tampilan jam layar kunci Anda. Ini menyoroti keluhan pengguna yang umum: perangkat lunak yang disertakan produsen seringkali mengorbankan pengalaman yang bersih dan fungsional yang dijanjikan oleh sistem operasi dasarnya.
Peluncuran fitur AI Glance sudah berlangsung pada jajaran Samsung Galaxy S22, S23, S24, dan S25, dengan rencana untuk menjangkau lebih banyak perangkat dalam waktu 30 hari. Meskipun janji personalisasi bertenaga AI mungkin menarik bagi sebagian orang, tanggapan yang luar biasa dari komunitas yang terlibat adalah skeptisisme dan penolakan. Debat ini menggarisbawahi ketegangan yang semakin besar antara teknologi periklanan yang inovatif dan tuntutan pengguna akan privasi, kendali, dan pengalaman smartphone yang bebas dari aplikasi sampah. Seiring AI menjadi lebih tertanam dalam perangkat sehari-hari kita, batas antara fitur yang membantu dan pelanggaran yang mengganggu hanya akan semakin diperdebatkan dengan sengit.
Referensi: Samsung teams up with Glance to use your face in AI-generated lock screen ads