Hanya beberapa bulan setelah peluncuran Galaxy A56, pesaing mid-range berikutnya dari Samsung telah mulai muncul di database benchmark, menawarkan sekilas pertama tentang perangkat keras yang akan menggerakkan perangkat mendatang tersebut. Kemunculan prototipe Galaxy A57 di Geekbench mengungkap perubahan signifikan dalam strategi chipset Samsung untuk jajaran seri A yang populer, yang berpotensi menandakan pergeseran menuju kinerja yang lebih baik di pasar smartphone mid-range yang kompetitif.
Hasil Benchmark Tunjukkan Kinerja Menjanjikan
Prototipe Galaxy A57 mencapai skor single-core 1.311 poin dan skor multi-core 4.347 poin dalam benchmark Geekbench 6.5 untuk Android. Hasil ini berasal dari apa yang tampaknya merupakan sampel rekayasa awal, yang berarti unit ritel final berpotensi memberikan kinerja yang bahkan lebih baik setelah Samsung mengoptimalkan chipset dan perangkat lunaknya. Perangkat yang diuji menjalankan Android 16 dan dilengkapi dengan RAM 12GB, menyamai konfigurasi memori tertinggi yang tersedia dalam model Galaxy A56 sebelumnya.
Galaxy A57 Prototype Specifications
- Chipset: Samsung Exynos 1680
- RAM: 12GB
- Operating System: Android 16
- Benchmark Scores (Geekbench 6.5): Single-core 1,311, Multi-core 4,347
- Test Date: November 2025
- Status: Engineering prototype
Detail Arsitektur Chipset Exynos 1680
Chipset Exynos 1680 baru dari Samsung mewakili perbedaan yang nyata dari konfigurasi inti pendahulunya. System-on-chip ini mempertahankan kecepatan clock puncak yang sama dengan Exynos 1580 tetapi menyusun ulang tata letak inti untuk kinerja yang berpotensi lebih baik. Konfigurasinya mencakup satu inti prime yang diklock pada 2.91GHz, empat inti kinerja yang berjalan hingga 2.6GHz, dan tiga inti efisiensi yang beroperasi pada 1.95GHz. Ini mewakili pergeseran dari pengaturan 1+3+4 generasi sebelumnya ke pengaturan 1+4+3, menukar satu inti efisiensi untuk tambahan satu inti kinerja.
Perbandingan Exynos 1680 vs Exynos 1580
| Spesifikasi | Exynos 1680 | Exynos 1580 |
|---|---|---|
| Konfigurasi CPU | 1+4+3 (Prime+Performance+Efficiency) | 1+3+4 (Prime+Performance+Efficiency) |
| Kecepatan Inti Prime | 2.91 GHz | 2.9 GHz |
| Inti Performance | 4 inti @ 2.6 GHz | 3 inti @ 2.6 GHz |
| Inti Efficiency | 3 inti @ 1.95 GHz | 4 inti @ 1.95 GHz |
| GPU | Xclipse 550 | Xclipse 540 |
| Geekbench 6.5 Single-core | 1.311 poin | Tidak tersedia |
| Geekbench 6.5 Multi-core | 4.347 poin | Tidak tersedia |
Pergeseran Strategis dalam Konfigurasi Inti
Langkah untuk menyertakan satu inti kinerja tambahan sambil mengurangi inti efisiensi menunjukkan Samsung memprioritaskan kinerja berkelanjutan daripada efisiensi daya maksimal dalam penawaran mid-range mendatang mereka. Penyesuaian strategis ini dapat membantu Galaxy A57 lebih baik bersaing dengan perangkat rival di segmen mid-range yang semakin berfokus pada kinerja. Perubahan ini mencerminkan bagaimana produsen merespons permintaan konsumen untuk pengalaman gaming yang lebih lancar dan multitasking yang lebih responsif bahkan dalam kategori smartphone yang lebih terjangkau.
Grafis dan Spesifikasi Tambahan
Entri benchmark sebelumnya dari Agustus telah mengungkap beberapa detail tentang kemampuan grafis Exynos 1680, menunjukkan chipset tersebut mencapai skor OpenCL sekitar 6.330 poin. Chipset baru ini diharapkan menampilkan GPU Xclipse 550, peningkatan dari Xclipse 540 yang ditemukan di Exynos 1580. Sementara detail komprehensif tentang layar, sistem kamera, dan spesifikasi baterai Galaxy A57 masih belum diketahui pada tahap ini, ekspektasi industri menunjuk pada Samsung yang mempertahankan formula mapan mereka dengan menyertakan layar AMOLED dengan refresh rate 120Hz dan baterai 5.000mAh.
Posisi Pasar dan Peluncuran yang Diharapkan
Berdasarkan siklus produk khas Samsung, Galaxy A57 diperkirakan akan melakukan debut resminya sekitar Maret 2026, mengikuti pola yang ditetapkan oleh peluncuran seri A sebelumnya. Kemunculan perangkat di database benchmark sedini ini menunjukkan Samsung sudah jauh masuk ke fase pengembangan, meskipun perusahaan belum mengonfirmasi spesifikasi resmi atau timeline rilis apa pun. Seiring pasar smartphone mid-range yang terus memanas, kinerja Galaxy A57 bisa menjadi krusial untuk mempertahankan posisi Samsung melawan pesaing yang semakin mampu dari produsen China dan merek global lainnya.
Hasil benchmark awal, meskipun bukan indikator definitif dari kinerja final, memberikan wawasan berharga tentang arah Samsung untuk jajaran mid-range tahun 2026 mereka. Seiring pengembangan berlanjut, lebih banyak detail tentang set fitur lengkap dan kemampuan Galaxy A57 kemungkinan akan muncul, memberikan konsumen gambaran yang lebih jelas tentang apa yang diharapkan dari penawaran smartphone mainstream berikutnya dari Samsung.
