Fortnite Chapter 7 Dituduh Gunakan Seni Hasil AI, Picu Kemarahan Pemain

Tim Editorial BigGo
Fortnite Chapter 7 Dituduh Gunakan Seni Hasil AI, Picu Kemarahan Pemain

Peluncuran Fortnite Chapter 7 telah dikaburkan oleh kontroversi yang berkembang di antara basis pemainnya. Meskipun musim baru ini menghadirkan kolaborasi dan fitur menarik, sebagian besar komunitas justru fokus pada karya seni dalam game yang mereka yakini dibuat menggunakan generative AI. Kecurigaan ini muncul dari anomali visual yang khas dari gambar hasil AI dan muncul hanya beberapa hari setelah CEO Epic Games Tim Sweeney membuat komentar kontroversial tentang peran AI dalam pengembangan game. Artikel ini mengeksplorasi bukti yang disajikan oleh pemain, konteks pernyataan Sweeney, dan implikasi yang lebih luas bagi salah satu game paling populer di dunia.

Bukti: Jari Kaki Yeti dan Detail yang Kabur

Bukti utama yang memicu tuduhan penggunaan AI berpusat pada iklan dalam game tertentu di peta baru Fortnite. Para pemain menunjuk pada poster yang menggambarkan yeti sedang bersantai di tempat tidur gantung, dengan kaki yang menjuntai. Setelah diperiksa lebih dekat, satu kaki jelas memiliki lima jari kaki sementara yang lain hanya memiliki empat—ciri khas yang terkenal dari perjuangan generative AI dalam merender anatomi manusia (atau humanoid) yang konsisten. Billboard dan lukisan lainnya juga dikritik karena memiliki estetika yang "bercak" atau "kabur", kualitas visual yang sering dikaitkan dengan model seni AI tertentu. Meskipun bukan bukti pasti, artefak-artefak ini telah cukup meyakinkan segmen vokal dari basis pemain bahwa Epic Games menggunakan alat AI dalam produksi game.

Artefak Kontroversial Utama di Fortnite Chapter 7:

  • Poster Yeti/Sasquatch: Makhluk dengan jari kaki yang tidak cocok (satu kaki memiliki lima jari, kaki lainnya memiliki empat).
  • Iklan Perhiasan: Iklan papan reklame dengan tampilan "kabur AI", menurut laporan pemain.
  • Gaya Seni Umum: Beberapa papan reklame dan lukisan lainnya digambarkan memiliki estetika "bercak" yang umum pada beberapa gambar yang dihasilkan AI.

Komentar CEO Menambah Bahan Bakar Api

Waktu penemuan ini telah memperbesar kontroversi. Tidak lama sebelum peluncuran Chapter 7, CEO Epic Tim Sweeney secara publik mengkritik platform Steam milik Valve karena mewajibkan pengembang untuk mengungkapkan penggunaan konten hasil AI. Sweeney berargumen bahwa pengungkapan seperti itu tidak perlu karena "AI akan terlibat dalam hampir semua produksi di masa depan." Seorang pengembang Valve membalas di platform media sosial X, membela kebijakan tersebut dan memberi label generative AI sebagai teknologi yang dapat mengandalkan "pencucian budaya, pelanggaran IP, dan slopifikasi." Penolakan Sweeney terhadap transparansi, digabungkan dengan aset seni yang dipertanyakan, telah membuat pemain langsung menghubungkan filosofi korporatnya dengan penurunan kualitas artistik yang dirasakan, menempatkan dirinya dan Epic Games tepat di tengah kritik komunitas.

Konteks Pernyataan Eksekutif:

  • Tim Sweeney (CEO, Epic Games): Berargumen bahwa platform toko seperti Steam seharusnya menghapus persyaratan pengungkapan AI, dengan menyatakan "AI akan terlibat dalam hampir semua produksi di masa depan."
  • Pengembang Valve (di X): Membela kebijakan pengungkapan AI, menyebut AI generatif sebagai teknologi yang dapat mengandalkan "pencucian budaya, pelanggaran hak kekayaan intelektual, dan slopifikasi."

Reaksi Komunitas dan Debat "AI Slop"

Reaksi pemain telah cepat dan sebagian besar negatif di forum seperti Reddit dan Resetera. Diskusi telah bergerak melampaui kritik sederhana menjadi penolakan yang lebih luas terhadap apa yang banyak disebut sebagai "AI slop." Sentimennya adalah bahwa perusahaan miliaran dolar seperti Epic Games tidak punya alasan untuk tidak menugaskan dan membayar seniman manusia untuk karya asli, terutama untuk game yang model bisnisnya dibangun dengan menjual item kosmetik. Fakta bahwa satu karya seni yang ditandai—semprotan Marty McFly—kemudian diverifikasi sebagai gambar tangan oleh senimannya sendiri, sedikit pun tidak meredakan kekhawatiran secara keseluruhan. Bagi banyak pemain, masalah ini adalah masalah prinsip dan preseden, mereka khawatir penggunaan AI di bagian game yang gratis pada akhirnya bisa meluas ke item Battle Pass dan skin berbayar, yang mengarah pada apa yang mereka gambarkan sebagai "enskittifikasi yang lambat namun pasti" dari pengalaman bermain.

Pertanyaan yang Belum Terjawab dan Implikasi Industri

Per Desember 2025, Epic Games belum secara resmi mengonfirmasi atau menyangkal penggunaan generative AI dalam pembuatan aset Fortnite Chapter 7 yang diperdebatkan. Keheningan ini membuat pertanyaan inti tetap tidak terjawab tetapi menyoroti tantangan signifikan yang dihadapi seluruh industri game. Kontroversi ini menggarisbawahi ketegangan yang semakin tumbuh antara dorongan untuk efisiensi produksi dan harapan komunitas akan kualitas dan integritas artistik. Meskipun generative AI menjadi lebih umum dalam pengembangan game, dari demo indie hingga judul besar seperti Call of Duty, implementasinya dalam raksasa layanan langsung seperti Fortnite memiliki bobot yang lebih besar. Episode ini berfungsi sebagai peringatan: kepercayaan pemain rapuh, dan penggunaan teknologi baru, jika dipersepsikan sebagai jalan pintas yang mengorbankan kualitas, dapat memicu perlawanan kuat yang mengaburkan peluncuran musim baru.