Google sedang menguji fitur baru yang kontroversial di feed berita Discover-nya, di mana perusahaan mengganti judul artikel asli dengan ringkasan yang dihasilkan oleh AI. Eksperimen ini, yang mulai muncul untuk sebagian pengguna pada awal Desember 2025, telah menuai kritik tajam dari penerbit dan pembaca karena menghasilkan judul-judul yang menyesatkan, bergaya clickbait, dan sering kali mendistorsi laporan asli. Langkah ini memunculkan pertanyaan penting tentang peran platform dalam penyajian konten dan potensi terkikisnya kepercayaan antara organisasi berita dan audiens mereka.
Eksperimen dan Hasil yang Bermasalah
Uji coba Google melibatkan penulisan ulang judul artikel secara algoritmik untuk artikel-artikel yang ditampilkan di Google Discover, yaitu feed berita dan konten yang dapat diakses dengan menggeser ke kanan pada layar beranda banyak perangkat Android. Tujuan yang dinyatakan, menurut juru bicara perusahaan, adalah "eksperimen UI kecil" yang dirancang untuk membuat "detail topik lebih mudah dicerna" sebelum pengguna mengklik untuk membaca artikel lengkapnya. Namun, hasil praktisnya banyak dikritik. Sistem AI tampaknya ditugaskan untuk meringkas judul hingga hanya beberapa kata, yang mengarah pada ringkasan yang sering kali tidak akurat atau kehilangan konteks penting. Misalnya, laporan mendetail tentang Steam Machine dari Valve direduksi menjadi klaim palsu "Harga Steam Machine terungkap," meskipun artikel tersebut secara eksplisit menyatakan harga belum diumumkan.
Contoh Judul yang Dihasilkan AI vs. Asli:
- Judul AI: "Pemain BG3 mengeksploitasi anak-anak."
- Sumber Asli: PC Gamer
- Judul Asli: "'Kerja anak tak terkalahkan': Pemain Baldur's Gate 3 menemukan cara membangun pasukan anak-anak tak terkalahkan melalui kekuatan polymorph dan hukum media Jerman."
- Judul AI: "Qi2 memperlambat Pixel lama."
- Sumber Asli: 9to5Google
- Judul Asli: "Jangan beli pengisi nirkabel Qi2 25W berharap kecepatan lebih cepat – cukup beli yang 'lebih lambat' saja."
- Judul AI: "Harga Steam Machine terungkap."
- Sumber Asli: Ars Technica
- Judul Asli: "Steam Machine dari Valve berbentuk konsol, tapi jangan harap harganya seperti konsol."
- Judul AI: "Grafik AMD mengalahkan Nvidia."
- Sumber Asli: Wccftech
- Konteks Asli: Melaporkan angka penjualan mingguan dari satu pengecer Jerman, bukan klaim superioritas produk.
Dari Menyesatkan hingga Tidak Masuk Akal: Contoh Kegagalan AI
Cacat pada judul yang dihasilkan AI berkisar dari salah representasi ringan hingga tidak masuk akal sama sekali. Dalam satu kasus, artikel PC Gamer yang bernuansa yang membahas mekanisme permainan kreatif di Baldur's Gate 3 diringkas menjadi "Pemain BG3 mengeksploitasi anak-anak," yang secara dramatis mengubah nada dan maksud dari tulisan aslinya. Judul lain, "Qi2 memperlambat Pixel lama," salah merepresentasikan artikel dari 9to5Google yang sebenarnya memberi saran kepada pembaca tentang kompatibilitas pengisi daya. Beberapa hasil menjadi hampir tidak berarti tanpa konteks, seperti "Jadwal 1 cadangan pertanian" atau "Debat label AI memanas," yang menunjukkan kegagalan untuk memahami dan menyampaikan inti pokok bahasan—sebuah kesalahan mendasar yang akan dihindari oleh editor manusia mana pun.
Konflik Inti: Kelebihan Kuasa Platform vs. Otonomi Penerbit
Di luar masalah kualitas, terdapat konflik yang lebih dalam tentang kontrol. Penerbit menginvestasikan upaya yang signifikan untuk merancang judul yang secara akurat mewakili karya mereka, menarik pembaca, dan mengelola ekspektasi. Dengan mengganti judul-judul ini secara sepihak, Google secara efektif mengambil alih kendali atas bagaimana berita dipasarkan di platformnya. Ini serupa dengan toko buku yang mengubah sampul buku tanpa persetujuan penulis. Masalahnya menjadi lebih rumit karena judul yang dihasilkan AI muncul langsung di samping nama penerbit, yang berpotensi merusak reputasi media tersebut untuk kualitas dan akurasi ketika judulnya buruk atau salah. Penerbit berargumen bahwa hal ini merusak hubungan langsung mereka dengan audiens.
Transparansi dan Jalan ke Depan yang Samar
Poin perselisihan yang kritis adalah kurangnya pengungkapan yang jelas dan langsung. Meskipun Google menyatakan bahwa beberapa item berita membawa pernyataan bahwa konten "dihasilkan AI, mungkin tidak akurat," label ini tidak ditampilkan dengan mencolok. Pengguna sering kali harus mengklik opsi "Lihat selengkapnya" untuk menemukannya, yang berarti banyak pembaca kemungkinan mengira judul yang buruk itu berasal dari outlet berita itu sendiri. Perusahaan telah menjelaskan bahwa ini hanya uji coba terbatas, yang menunjukkan bahwa peluncuran skala penuh tidak akan segera dilakukan menunggu umpan balik. Namun, insiden ini masuk ke dalam tren yang lebih luas dan mengkhawatirkan bagi penerbit, yang melihat platform seperti Google semakin memprioritaskan fitur-fitur berbasis AI mereka sendiri daripada mengarahkan lalu lintas secara andal ke situs web eksternal, sebuah dinamika yang mengancam model ekonomi web terbuka.
Kritik Utama dari Artikel-Artikel:
- Akurasi: Judul-judul seringkali tidak akurat secara faktual atau menyesatkan.
- Clickbait: AI cenderung menghasilkan ringkasan yang sensasional dan berkualitas rendah.
- Kurangnya Konteks: Nuansa dan detail penting dari artikel asli hilang.
- Kendali Penerbit: Google mengambil alih keputusan editorial penerbit sendiri tentang cara menyajikan karya mereka.
- Pengungkapan yang Tidak Memadai: Asal-usul AI dari judul-judul tersebut tidak diberi label yang jelas atau konsisten untuk pengguna.
Kasus Uji untuk Peran AI dalam Kurasi Berita
Kritik terhadap eksperimen judul Google berfungsi sebagai studi kasus real-time tentang tantangan mengintegrasikan AI generatif ke dalam ekosistem berita. Meskipun teknologi ini memiliki potensi untuk ringkasan dan personalisasi, uji coba ini menyoroti risiko menerapkannya tanpa pengaman yang kuat untuk akurasi, konteks, dan transparansi. Hasil dari eksperimen ini, dan tanggapan Google terhadap kritik, akan dipantau dengan cermat sebagai indikator bagaimana platform teknologi besar akan menyeimbangkan inovasi dengan tanggung jawab mereka terhadap ekosistem informasi dan para penerbit yang menopangnya.
