Seiring dengan peluncuran seri flagship berikutnya dari Samsung yang semakin dekat, sejumlah bocoran baru mulai memberikan gambaran detail tentang fitur-fitur potensial Galaxy S26. Rumor terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam teknologi pengisian nirkabel dan strategi kompleks yang bergantung pada pasar untuk prosesor ponsel tersebut, mempersiapkan panggung untuk salah satu peluncuran Samsung yang paling menarik dalam beberapa tahun terakhir.
Lompatan Magnetik dengan Pengisian Qi2
Samsung tampaknya siap untuk akhirnya mengintegrasikan pengisian nirkabel magnetik bawaan ke dalam ponsel flagship-nya, sebuah fitur yang telah lama diunggulkan oleh MagSafe milik Apple. Laporan baru menunjukkan perusahaan sedang mengembangkan dermaga pengisian nirkabel Qi2 bermerek Samsung 25W proprietary, dengan nomor model EP-P2900. Langkah ini akan menjadi peningkatan substansial dari sistem "Qi2 Ready" saat ini, yang memerlukan casing khusus dan terbatas pada kecepatan 15W. Adopsi standar Qi2.2 yang lebih baru akan memungkinkan Samsung menawarkan pengisian magnetik yang lebih cepat dan nyaman secara native di ponsel, menyamakannya dengan pesaing seperti seri Pixel 10 dari Google dan menutup celah yang mencolok dengan ekosistem Apple.
Evolusi Pengisian Nirkabel untuk Samsung Flagship
- Saat Ini (seri S25): "Siap Qi2" melalui casing khusus, maksimal 15W.
- Beredar (seri S26): Magnet Qi2.2 bawaan, memungkinkan penggunaan dengan pengisi daya magnetik Samsung 25W baru (EP-P2900).
- Konteks Kompetitor: Apple memperkenalkan MagSafe pada 2020. Google menambahkan magnet Qi2 bawaan di seri Pixel 10 (2025).
Comeback Kontroversial Exynos 2600
Dalam sebuah kejutan, rumor menunjukkan chipset Exynos 2600 yang dirancang Samsung mungkin akan menggerakkan seluruh jajaran Galaxy S26, tetapi secara eksklusif untuk perangkat yang dijual di pasar domestik perusahaan, yaitu Korea Selatan. Strategi ini dilaporkan didorong oleh kewajiban kontrak dengan Qualcomm, yang mewajibkan setidaknya 75% dari pengiriman Galaxy S26 global harus menggunakan prosesor Snapdragon 8 Elite Gen 5. Meskipun chip Exynos sebelumnya mendapat kritik karena masalah kinerja dan efisiensi, bocoran benchmark baru-baru ini mengisyaratkan bahwa Exynos 2600 2nm bisa sangat kompetitif, bahkan berpotensi menyaingi kinerja chip M5 Apple. Ini menempatkan Samsung pada posisi berisiko tinggi, di mana kesuksesan atau kegagalan chip tersebut dapat berdampak signifikan pada reputasi bisnis foundry-nya.
Strategi Chipset yang Dilaporkan untuk Galaxy S26
- Pasar Korea Selatan: Semua model (S26, S26+, S26 Ultra) kemungkinan menggunakan chipset Samsung Exynos 2600.
- Pasar Global (sekitar 75% dari pengiriman): Semua model diperkirakan menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 8 Elite Gen 5.
- Konteks Kunci: Pembagian ini dilaporkan disebabkan oleh perjanjian pasokan dengan Qualcomm. Bocoran terbaru menunjukkan kinerja Exynos 2600 mungkin sangat kompetitif.
Spesifikasi yang Bertentangan dan Ekspektasi Peluncuran
Rumor telah sibuk dengan detail yang bertentangan tentang spesifikasi S26. Satu bocoran besar menunjukkan S26 Ultra akan mendukung pengisian kabel 60W, dengan model Plus dan standar masing-masing pada 45W dan 25W. Namun, rumor terpisah pada November lalu mengklaim Ultra akan memiliki pengisian nirkabel 25W, dengan model lainnya pada 20W. Meskipun laporan sebelumnya tentang penundaan pengembangan yang dikaitkan dengan pembatalan model "S26 Edge", konsensus mengarah pada peluncuran di Januari 2026. Seiring dengan mendekatnya jendela peluncuran, laporan-laporan yang saling bersaing ini kemungkinan akan menyatu menjadi gambaran yang lebih jelas tentang spesifikasi akhir Samsung.
Spesifikasi Pengisian Daya Galaxy S26 yang Diberitakan (Rumor yang Bertentangan)
| Model | Pengisian Daya Kabel yang Dikabarkan (Kebocoran 1) | Pengisian Daya Nirkabel yang Dikabarkan (Kebocoran 2) |
|---|---|---|
| Galaxy S26 Ultra | 60W | 25W |
| Galaxy S26 Plus | 45W | 20W |
| Galaxy S26 (Standar) | 25W | 20W |
| Catatan: Angka-angka ini berasal dari kebocoran yang belum dikonfirmasi dan dapat berubah. |
Taruhan Terhitung Samsung pada Inovasi
Narasi yang muncul seputar Galaxy S26 mengungkapkan sebuah perusahaan yang mengambil risiko yang diperhitungkan. Dengan berpotensi memperkenalkan pengisian magnetik native, Samsung memenuhi permintaan pengguna yang jelas akan kenyamanan dan daya nirkabel yang lebih cepat. Strategi chipset yang diisukan bahkan lebih berani, menggunakan pasar domestik Korea sebagai tempat uji coba untuk silikon buatan dalam negerinya. Jika Exynos 2600 berkinerja sebaik yang ditunjukkan oleh bocoran benchmark, hal itu dapat memulihkan kepercayaan pada kemampuan semikonduktor Samsung. Jika gagal, hal itu berisiko semakin merusak kepercayaan konsumen. Pada akhirnya, Galaxy S26 tampaknya dirancang tidak hanya untuk bersaing dalam hal spesifikasi, tetapi untuk mendefinisikan ulang identitas teknologi Samsung pada momen kritis.
