Sebuah pergeseran besar dalam lanskap hiburan diusulkan pekan lalu ketika Netflix mengumumkan niatnya untuk mengakuisisi aset studio dan streaming dari Warner Bros. Discovery. Kesepakatan yang bernilai lebih dari 80 miliar dolar AS itu akan menyatukan dua pustaka konten dan platform streaming paling kuat di dunia. Namun, jalan menuju persetujuan regulator telah menemui kendala signifikan, dengan Presiden Donald Trump secara terbuka mempertanyakan dampak penggabungan tersebut terhadap persaingan pasar, menyiapkan panggung untuk tinjauan antitrust berisiko tinggi.
Kesepakatan Bersejarah Hadapi Pengawasan Segera
Diumumkan pada 5 Desember 2025, akuisisi yang diusulkan akan membuat Netflix membayar 27,75 dolar AS per saham untuk bisnis studio Warner Bros. Discovery dan layanan streaming andalannya, HBO Max. Warner Bros. Discovery berencana memisahkan jaringan TV liniernya, termasuk CNN dan TNT, ke dalam entitas terpisah. Transaksi ini, salah satu yang terbesar dalam sejarah media, diproyeksikan selesai paling cepat pada kuartal ketiga 2026, menunggu persetujuan regulator. Kombinasi ini akan membawa waralaba ikonik seperti Harry Potter, Game of Thrones, DC Studios, dan The Lord of the Rings ke dalam naungan Netflix, secara fundamental mengubah keseimbangan kekuasaan di Hollywood.
Keuangan & Struktur Kesepakatan
- Pengakuisisi: Netflix
- Aset Target: Bisnis studio Warner Bros. Discovery & layanan streaming HBO Max
- Harga Penawaran: USD 27,75 per saham
- Total Nilai Kesepakatan: > USD 80 miliar
- Aset yang Dikecualikan: Jaringan TV linear Warner Bros. Discovery (misalnya, CNN, TNT) akan dipisahkan menjadi perusahaan terpisah.
- Proyeksi Penutupan: Tidak lebih awal dari Q3 2026.
Intervensi Presiden Perkuat Kekhawatiran Antitrust
Prospek regulasi kesepakatan ini menjadi lebih rumit pada Minggu, 8 Desember, ketika Presiden Trump berbicara kepada wartawan di Kennedy Center Honors di Washington D.C. Ia menyatakan akan "terlibat" dalam keputusan tersebut dan berulang kali menekankan masalah pangsa pasar. "Netflix memiliki pangsa pasar yang sangat besar, dan ketika mereka memiliki Warner Brothers, Anda tahu, pangsa itu naik banyak," kata Trump. Ia menggambarkan penggabungan itu dengan mengatakan, "Tidak ada keraguan tentang itu. Ini bisa menjadi masalah." Komentar ini secara langsung memperkuat kekhawatiran yang telah disuarakan oleh anggota parlemen dan pengamat industri yang khawatir penggabungan akan menciptakan kekuatan dominan yang mampu meredam persaingan di pasar streaming dan produksi film.
Kendala Regulasi dan Politik Semakin Meningkat
Departemen Kehakiman diperkirakan akan melakukan tinjauan panjang dan ketat terhadap penggabungan ini. Komentar Presiden Trump menunjukkan Gedung Putih mungkin akan mengambil ketertarikan yang besar dalam proses tersebut. Komentarnya selaras dengan kritik yang sudah ada dari tokoh-tokoh seperti Senator Demokrat Elizabeth Warren dari Massachusetts, yang mencap kesepakatan itu sebagai "mimpi buruk anti-monopoli." Lebih lanjut, mantan CEO WarnerMedia Jason Kilar berargumen di media sosial bahwa ia tidak dapat memikirkan "cara yang lebih efektif untuk mengurangi persaingan di Hollywood." Pertanyaan utama bagi regulator adalah apakah kendali entitas gabungan atas pustaka konten yang luas dan basis pelanggan akan merugikan konsumen dan perusahaan pesaing.
Pernyataan Kekhawatiran yang Patut Dicatat
- Presiden Donald Trump (8 Des): "Ini bisa menjadi masalah... Mereka memiliki pangsa pasar yang sangat besar dan ketika mereka memiliki Warner Bros., Anda tahu, pangsa itu bertambah banyak."
- Sen. Elizabeth Warren (D-MA): Menyebut kesepakatan itu sebagai "mimpi buruk anti-monopoli."
- Jason Kilar, mantan CEO WarnerMedia: "Saya tidak dapat memikirkan cara yang lebih efektif untuk mengurangi persaingan di Hollywood selain menjual WBD ke Netflix."
Implikasi Industri dan Pertanyaan yang Belum Terjawab
Di luar antitrust, penggabungan ini menimbulkan pertanyaan mendalam tentang masa depan hiburan. Titik ketidakpastian utama adalah pasar film teater. Warner Bros. memiliki sejarah rilis teater besar, sementara Netflix terkenal memprioritaskan platform streamingnya. Belum jelas apakah Netflix akan melanjutkan komitmen teater Warner Bros. dalam jangka panjang, yang berpotensi mengurangi jumlah film studio besar di bioskop. Kesepakatan ini juga merupakan kemenangan strategis bagi Netflix, yang mengakali pesaing seperti Comcast dan Paramount Skydance untuk mengamankan akuisisi, memperkuat posisinya sebagai pemimpin tak terbantahkan dalam perang streaming.
Properti Intelektual Warner Bros. Kunci yang Termasuk Akuisisi ini akan membawa waralaba besar dan studio ke Netflix, termasuk: Harry Potter Game of Thrones / HBO DC Studios The Lord of the Rings The Matrix Looney Tunes
Momen Penentu untuk Konsolidasi Media
Seiring proses berlangsung, kesepakatan Netflix-Warner Bros. Discovery telah menjadi uji lakmus untuk konsolidasi media di era digital. Kombinasi dari sikap skeptis Presiden Trump, pengawasan regulator yang intens, dan kecemasan industri memastikan periode tinjauan yang penuh perselisihan. Hasilnya tidak hanya akan menentukan nasib dua raksasa korporat tetapi juga akan menetapkan preseden tentang bagaimana pemerintah menangani konsentrasi pasar dalam industri hiburan global yang berkembang pesat. Semua mata kini akan tertuju pada Departemen Kehakiman dan Gedung Putih saat mereka menimbang manfaat skala korporat terhadap risiko persaingan yang berkurang.
