Selama bertahun-tahun, Samsung The Frame TV berdiri sendiri sebagai pilihan utama bagi konsumen yang ingin menyatukan teknologi dengan dekorasi rumah, mengubah layar kosong menjadi kanvas seni digital. Monopoli itu akan segera ditantang. Pada CES 2026 mendatang di bulan Januari, LG Electronics bersiap meluncurkan pesaing paling langsungnya: LG Gallery TV. Layar yang berfokus pada seni ini menandai masuknya LG secara penuh ke pasar televisi gaya hidup, dengan janji perpaduan teknologi tampilan premium, desain yang dapat disesuaikan, dan alat AI generatif untuk menciptakan alternatif yang menarik.
Masuknya LG Secara Strategis ke Arena TV Seni
Pengumuman LG tentang Gallery TV merepresentasikan pergeseran strategis yang signifikan. Meskipun perusahaan sebelumnya telah menawarkan TV dengan estetika "Gallery Design", produk baru ini adalah TV kanvas yang dibangun dengan tujuan khusus dari awal untuk menyaingi flagship Samsung. Langkah ini menandakan pengakuan LG terhadap segmen pasar yang berkembang yang menghargai estetika dan suasana sama pentingnya dengan performa gambar murni. Dengan meluncurkan di CES 2026, salah satu pameran teknologi terbesar di dunia, LG memastikan pesaingnya akan debut di panggung global, langsung berhadapan dengan dominasi lama Samsung dan menandai dimulainya fase baru yang lebih kompetitif untuk "TV seni".
Spesifikasi Teknis: MiniLED Di Atas OLED
Dalam keputusan yang mencolok dan berbeda dari teknologi flagship OLED-nya, LG memilih panel MiniLED 4K untuk Gallery TV. Keputusan ini didorong oleh tuntutan spesifik dari layar seni. Teknologi MiniLED, dengan susunan padat LED kecilnya, dapat mencapai tingkat kecerahan yang sangat tinggi dan local dimming yang presisi untuk hitam yang dalam dan kontras tinggi. Karakteristik ini sangat penting untuk merender rentang dinamis dan warna-warna cerah dari karya seni digital secara akurat di lingkungan ruang tamu yang biasanya terang. Model awal akan tersedia dalam ukuran 55 inci dan 65 inci, melayani dimensi paling populer untuk kategori produk ini.
Spesifikasi Kunci LG Gallery TV (Diumumkan):
- Teknologi Layar: 4K MiniLED
- Ukuran Awal: 55 inci, 65 inci
- Finishing Layar: Matte, anti-silau
- Desain: Pemasangan rata ke dinding, bingkai yang dapat diganti secara magnetik
- Prosesor: α7 AI Processor
- Audio: AI Sound Pro terintegrasi (simulasi 9.1.2 channel)
- Layanan Konten: Langganan Gallery+ (4.500+ karya seni)
- Fitur Utama: Alat pembuatan seni AI generatif
Desain dan Kustomisasi untuk Tampilan yang Mulus
Meniru formula sukses pesaingnya, LG Gallery TV menampilkan desain flush-mount yang dimaksudkan untuk duduk hampir rata di dinding, menyerupai gambar bingkai daripada televisi. Elemen desain kuncinya adalah penggunaan bezel magnetik yang dapat ditukar. Hal ini memungkinkan pemilik untuk mengganti bingkai agar sesuai dengan gaya dekorasi atau karya seni yang berbeda, menawarkan tingkat personalisasi yang melampaui layar digital. Poin perbandingan utama adalah manajemen kabel. Solusi Samsung adalah One Connect Box, yang menggunakan satu kabel tipis. LG belum mengonfirmasi apakah teknologi nirkabel "Zero Connect"-nya akan ditampilkan, tetapi TV ini dirancang sebagai unit mandiri dengan audio AI Sound Pro terintegrasi untuk menghindari kekacauan speaker eksternal.
Ekosistem Seni: Gallery+ dan AI Generatif
TV gaya hidup pada akhirnya ditentukan oleh kontennya. Untuk bersaing dengan Art Store Samsung yang sudah mapan, LG meluncurkan Gallery+, layanan berlangganan yang akan menawarkan akses ke perpustakaan kurasi lebih dari 4.500 karya seni. LG telah bermitra dengan institusi seperti National Gallery London untuk menyertakan karya-karya klasik. Namun, LG berusaha membedakan dirinya dengan mengandalkan kecerdasan buatan. Didukung oleh prosesor α7 AI onboard, Gallery TV akan menyertakan alat bagi pemilik untuk menghasilkan karya seni unik dan kustom. Fitur ini menambahkan lapisan personalisasi yang baru, memungkinkan pengguna membuat karya yang dihasilkan AI yang mungkin tidak tersedia di perpustakaan digital standar mana pun.
Lanskap Persaingan untuk TV Seni/Kanvas:
- Samsung: The Frame (QLED), The Frame Pro
- TCL: NXTVision, NXTVision Pro
- Hisense: Canvas TV (75", 85"), S5 DécoTV (32")
- LG: Gallery TV (Baru untuk CES 2026)
Pasar yang Ramai dan Manfaat bagi Konsumen
LG bukan yang pertama mengikuti Samsung; ia bergabung ke bidang yang semakin ramai. Merek seperti TCL, dengan seri NXTVision-nya, dan Hisense, dengan Canvas TV dan model DécoTV yang lebih kecil, telah memasuki pasar, seringkali dengan titik harga yang lebih agresif. Proliferasi ini pada akhirnya menguntungkan konsumen. Persaingan yang meningkat mendorong inovasi dalam kualitas tampilan, desain, fitur perangkat lunak, dan perpustakaan konten. Hal ini juga memberikan tekanan ke bawah pada harga, membuat konsep TV seni dapat diakses oleh khalayak yang lebih luas. Pertempuran di CES 2026 antara LG dan Samsung hanyalah bab terbaru dalam tren yang memberi pembeli lebih banyak pilihan daripada sebelumnya.
