Pasar kacamata augmented reality semakin memanas karena perusahaan teknologi besar berlomba menghadirkan pengalaman AR ringan yang pertama kali benar-benar berhasil. Snap telah memposisikan diri sebagai garis depan dalam ruang yang sedang berkembang ini, mengumumkan rencana untuk menghadirkan Spectacles AR-nya kepada konsumen pada 2026 setelah bertahun-tahun pengembangan dan komitmen finansial yang substansial.
Investasi Besar dalam Teknologi AR
CEO Snap Evan Spiegel mengungkapkan di Augmented World Expo bahwa perusahaan telah menginvestasikan 3 miliar dolar Amerika hingga saat ini dalam mengembangkan teknologi Spectacles. Investasi signifikan ini mencerminkan komitmen jangka panjang perusahaan terhadap apa yang Spiegel yakini akan menjadi platform komputasi utama berikutnya setelah smartphone. Versi konsumen yang akan datang akan disebut Specs saja, mengakui bagaimana pengguna sudah menyebut produk tersebut.
Jadwal Investasi dan Pengembangan
- Total investasi: USD 3 miliar
- Peluncuran untuk konsumen: 2026
- Versi developer diluncurkan: 9 bulan yang lalu (2024)
- Jadwal pengembangan: Lebih dari 10 tahun
Peningkatan Hardware yang Signifikan Diharapkan
Peluncuran konsumen 2026 menjanjikan peningkatan substansial dibandingkan versi khusus developer saat ini yang diluncurkan sembilan bulan lalu. Sumber industri yang telah melihat prototipe melaporkan bahwa kacamata baru ini terasa lebih tipis dan ringan dibandingkan iterasi sebelumnya. Bidang pandang juga telah diperluas, memungkinkan grafik virtual mengisi lebih banyak area lensa dan menciptakan pengalaman yang lebih imersif bagi pengguna.
Peningkatan Teknis (2026 vs Versi Saat Ini)
- Bobot: Desain yang terasa lebih ringan dan tipis
- Bidang pandang: Cakupan lebih luas untuk grafis virtual
- Layar: Cakupan lensa penuh untuk pengalaman imersif
- Integrasi AI: Kemitraan dengan OpenAI dan Google
![]() |
---|
Seseorang memamerkan desain futuristik kacamata AR Meta, melambangkan kemajuan dalam teknologi AR |
Strategi Harga Kompetitif
Meskipun Spiegel tetap merahasiakan detail harga spesifik, dia mengkonfirmasi bahwa Specs akan berharga jauh lebih murah dibandingkan headset Vision Pro Apple yang seharga 3.499 dolar Amerika. Namun, analis industri memperkirakan titik harga akan jauh lebih tinggi dibandingkan kacamata pintar Ray-Ban Meta, yang dijual dengan harga sekitar 300 dolar Amerika. Posisi ini menunjukkan Snap menargetkan pasar AR premium sambil tetap lebih terjangkau dibandingkan penawaran high-end Apple.
Posisi Pasar dan Persaingan
- Snap Specs : <USD 3.499 (harga pasti masih ditentukan)
- Apple Vision Pro : USD 3.499
- Meta Ray-Ban : ~USD 300
- Basis pengguna Snapchat : Hampir 1 miliar pengguna bulanan
- Komunitas pengembang: 400.000 kreator AR
Integrasi AI dan Ekosistem Developer
Specs baru akan memanfaatkan komunitas developer Snap yang sudah ada dengan 400.000 kreator yang membangun efek AR untuk hampir 1 miliar pengguna bulanan Snapchat. Perusahaan telah bermitra dengan OpenAI dan Google untuk mengintegrasikan model AI mereka, memungkinkan developer menciptakan pengalaman AR yang lebih canggih. Pengguna akan berinteraksi dengan sistem AI ini melalui MyAI, teknologi chatbot Snap yang sudah ada, sambil menjaga privasi melalui pemrosesan on-device yang tidak menyimpan rekaman di server eksternal.
Kemitraan Strategis dan Posisi Pasar
Snap telah membentuk aliansi strategis dengan Niantic Spatial, perusahaan di balik Pokémon Go, untuk mengembangkan teknologi pemetaan AI generasi berikutnya. Kemitraan ini bertujuan menciptakan infrastruktur dasar yang akan membantu kacamata AR dan agen AI lebih memahami dan menavigasi dunia nyata. Kolaborasi ini memposisikan Snap untuk bersaing lebih efektif melawan raksasa teknologi seperti Meta, Google, dan Apple, yang semuanya mengembangkan solusi AR mereka sendiri.
Peluang Pasar dan Visi Masa Depan
Spiegel percaya kacamata AR mewakili peluang pasar yang jauh melampaui kacamata pintar tanpa display saat ini. Dia berargumen bahwa kecuali suatu produk dapat memberikan pengalaman 10 kali lebih baik dari ponsel, total addressable market tetap terbatas. CEO tersebut menyatakan bahwa kacamata AR akan unggul khususnya dalam aplikasi AI karena kemampuan kesadaran spasial mereka, berpotensi merevolusi cara orang berinteraksi dengan komputer dan informasi digital di ruang fisik.