Tesla telah mencapai tonggak penting dalam teknologi kendaraan otonom dengan menyelesaikan pengiriman mobil baru pertama yang sepenuhnya tanpa pengemudi langsung dari fasilitas manufakturnya ke pelanggan. Pencapaian ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam upaya perusahaan untuk mengembangkan kemampuan mengemudi otonom tanpa pengawasan, meskipun produsen mobil ini menghadapi tantangan yang semakin besar dalam kinerja penjualan global.
Pengiriman Otonom Bersejarah Diselesaikan Lebih Cepat dari Jadwal
Pengiriman terobosan ini berlangsung pada hari Jumat, 27 Juni, satu hari lebih awal dari jadwal yang dijanjikan CEO Elon Musk yaitu 28 Juni. Sebuah SUV Tesla Model Y berhasil menavigasi perjalanan sekitar 30 menit dari Gigafactory Tesla di Austin ke gedung apartemen pelanggan tanpa penumpang manusia atau operator jarak jauh yang mengendalikan kendaraan. Rute tersebut mencakup berbagai kondisi mengemudi termasuk jalan kota, jalan tol, tempat parkir, dan lingkungan perumahan, menunjukkan fleksibilitas sistem Full Self-Driving Tesla di berbagai lingkungan.
Detail Pengiriman Otonom:
- Kendaraan: SUV Tesla Model Y
- Rute: Austin Gigafactory ke apartemen pelanggan
- Durasi: Sekitar 30 menit
- Kondisi: Berkendara di kota, jalan tol, area parkir, kawasan perumahan
- Tanggal penyelesaian: 27 Juni 2025 (satu hari lebih cepat dari jadwal)
Pencapaian Teknis dan Konteks Industri
Musk menekankan pentingnya pencapaian ini, menyatakan bahwa tidak ada orang yang hadir di dalam mobil pada titik mana pun selama perjalanan, dan tidak ada operator jarak jauh yang mempertahankan kontrol atas kendaraan. Meskipun Tesla mengklaim ini merupakan perjalanan otonom penuh pertama di jalan raya umum tanpa pengawasan manusia, pesaing seperti Waymo telah mengoperasikan kendaraan tanpa pengemudi dengan penumpang di jalan raya selama lebih dari satu tahun di kota-kota termasuk Phoenix, San Francisco, dan Los Angeles, meskipun layanan ini tetap terbatas pada karyawan perusahaan.
Kontras dengan Tantangan Layanan Robotaxi
Keberhasilan pengiriman otonom Tesla sangat kontras dengan peluncuran layanan robotaxi yang bermasalah. Robotaxi awalnya memerlukan monitor keselamatan di kursi penumpang dengan akses ke kontrol darurat, dan dalam beberapa hari setelah peluncuran, kendaraan tersebut menunjukkan kelalaian keselamatan yang mengkhawatirkan termasuk menyeberang ke jalur lalu lintas berlawanan dan melakukan manuver pengereman keras tanpa penyebab yang jelas. Perbedaan ini menunjukkan bahwa teknologi Tesla berkinerja lebih andal saat mengangkut kargo daripada penumpang manusia, menyoroti kesenjangan menarik dalam kemampuan otonom perusahaan.
Konteks Bisnis yang Lebih Luas dan Tekanan Pasar
Tonggak teknologi ini datang pada saat yang menantang bagi kinerja bisnis Tesla secara keseluruhan. Perusahaan melaporkan pengiriman kendaraan global sebesar 336.681 unit pada kuartal pertama 2025, yang merupakan penurunan 13% dari tahun ke tahun dan total kuartalan terendah dalam hampir tiga tahun. Tesla menghadapi persaingan yang semakin ketat dari produsen Tiongkok seperti BYD dan SAIC, yang telah meraih pangsa pasar yang signifikan di Eropa melalui penetapan harga yang kompetitif dan perluasan jaringan dealer. Khusus di Jerman, merek MG milik SAIC mengungguli Tesla dengan margin lebih dari dua banding satu, sementara merek EV Tiongkok secara kolektif merebut hampir 6% dari penjualan EV Eropa pada Mei 2025, naik dari 3,8% tahun sebelumnya.
Kinerja Pengiriman Tesla Q1 2025:
- Pengiriman global: 336.681 unit (turun 13% year-over-year)
- Total kuartalan terendah dalam hampir 3 tahun
- Registrasi California : turun 15,1%
- Registrasi Eropa : turun 28% pada Mei 2025 (penurunan bulanan kelima berturut-turut)
Implikasi Masa Depan untuk Mengemudi Otonom
Keberhasilan pengiriman otonom menunjukkan kemajuan Tesla menuju pencapaian kemampuan mengemudi yang benar-benar tanpa pengawasan, komponen kunci dari visi jangka panjang Musk untuk perusahaan. Namun, pertanyaan tetap ada tentang versi perangkat keras dan perangkat lunak spesifik yang digunakan untuk pengiriman ini, karena Tesla belum mengungkapkan detail teknis tersebut. Pencapaian ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi Full Self-Driving Tesla mungkin belum siap untuk transportasi penumpang secara luas, teknologi ini menunjukkan harapan untuk aplikasi logistik dan pengiriman yang dapat mengubah cara kendaraan didistribusikan dari fasilitas manufaktur ke pelanggan.