Lompatan ambisius Tesla ke dalam layanan kendaraan otonom mengalami turbulensi signifikan selama uji coba awal di Austin, Texas. Program percontohan robotaxi dari raksasa kendaraan listrik ini, yang diluncurkan minggu lalu dengan gembar-gembor, telah mengekspos kerentanan keselamatan kritis yang menimbulkan pertanyaan serius tentang kesiapan teknologi Full Self-Driving (FSD) Tesla untuk penerapan komersial.
Berbagai Insiden Keselamatan Mengganggu Operasi Awal
Selama minggu pertama operasi, armada robotaxi Tesla mengalami lebih dari selusin insiden terkait keselamatan yang memerlukan intervensi segera dari operator keselamatan. Para penumpang uji coba mendokumentasikan berbagai perilaku mengkhawatirkan melalui video media sosial, termasuk perlambatan mendadak di tengah lalu lintas, penggunaan jalur yang salah, berhenti di area terlarang, dan bahkan naik ke trotoar. Yang paling mengkhawatirkan, operator keselamatan harus mengambil alih kendali kendaraan secara fisik beberapa kali untuk mencegah potensi kecelakaan, dengan satu insiden mengharuskan operator keselamatan pindah ke kursi pengemudi ketika sistem benar-benar mengalami malfungsi.
Insiden Keselamatan yang Terdokumentasi (Minggu Pertama):
- Pengereman mendadak/perlambatan di tengah lalu lintas
- Posisi jalur yang salah dan naik ke trotoar
- Berhenti di zona parkir terlarang
- Melaju kencang di area pembatasan kecepatan
- Gagal menjaga jarak dari truk yang sedang mundur
- Kegagalan sistem total yang memerlukan pengambilalihan manual
Cakupan Terbatas Mengungkap Tantangan Fundamental
Uji coba Austin beroperasi dalam kondisi yang sangat terbatas, hanya melayani para penggemar Tesla dan influencer yang diundang dalam area kota yang dipetakan dengan hati-hati selama kondisi cuaca yang menguntungkan. Meskipun dalam keadaan terkontrol ini, frekuensi intervensi keselamatan menunjukkan bahwa pendekatan Tesla yang hanya mengandalkan visi menghadapi keterbatasan inheren dibandingkan dengan pesaing seperti Waymo, yang menggunakan berbagai teknologi sensor termasuk sistem lidar dan radar.
Keterbatasan Uji Coba Robotaxi Tesla:
- Area layanan: Terbatas pada lingkungan tertentu di Austin, Texas
- Ukuran armada: 10-20 kendaraan
- Basis pengguna: Khusus undangan untuk pendukung dan influencer Tesla
- Pembatasan cuaca: Layanan dihentikan saat kondisi cuaca buruk
- Langkah keamanan: Operator keselamatan wajib duduk di kursi penumpang
Phantom Braking Bertahan sebagai Masalah Berkelanjutan
Salah satu masalah paling persisten yang diidentifikasi selama uji coba adalah phantom braking, di mana kendaraan tiba-tiba melambat tanpa penyebab yang jelas. Masalah ini, yang telah mengganggu sistem FSD Tesla selama bertahun-tahun, diyakini berasal dari ketergantungan perusahaan semata-mata pada sistem visi berbasis kamera. Para ahli industri menyarankan bahwa sinar matahari terang dan lens flare dapat menyebabkan kamera salah menafsirkan kondisi jalan, yang mengarah pada pengereman darurat yang tidak perlu dan dapat memicu tabrakan dari belakang.
Pengawasan Regulasi Semakin Intensif
National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) telah menghubungi Tesla terkait beberapa pelanggaran yang diamati selama uji coba, termasuk kasus kelebihan kecepatan dan melintasi garis kuning ganda. Agensi tersebut sebelumnya telah meminta dokumentasi keselamatan teknis dari Tesla sebelum peluncuran Austin dan kini memantau situasi dengan ketat untuk kemungkinan penyelidikan formal.
Implikasi Bisnis Menumpuk untuk Tesla
Tantangan teknis ini datang pada waktu yang sangat sulit bagi Tesla, karena perusahaan menghadapi penurunan penjualan kendaraan dan tekanan yang meningkat dari investor. CEO Elon Musk telah memposisikan mengemudi otonom sebagai pusat valuasi masa depan Tesla, menyatakan bahwa investor yang tidak percaya pada kemampuan mengemudi mandiri perusahaan sebaiknya tidak berinvestasi di Tesla. Namun, hasil uji coba Austin menunjukkan kesenjangan signifikan antara kemampuan saat ini dan layanan sepenuhnya otonom yang dijanjikan Musk.
Kinerja Saham Tesla:
- Penurunan 9% sejak peluncuran robotaxi
- Penurunan 16% year-to-date di tahun 2025
- Berkinerja di bawah indeks utama AS dan rekan-rekan teknologi
Timeline Ambisius Menghadapi Kenyataan
Rencana awal Musk menyerukan penerapan lebih dari 1.000 robotaxi di Austin dalam beberapa bulan setelah peluncuran, dengan target satu juta kendaraan otonom secara nasional pada akhir 2026. Uji coba saat ini hanya melibatkan 10-20 kendaraan yang beroperasi di area geografis yang sangat terbatas, membuat target-target ini tampak semakin tidak realistis mengingat tantangan keselamatan yang muncul bahkan dalam kondisi terkontrol.
Respons Pasar Mencerminkan Skeptisisme yang Berkembang
Harga saham Tesla telah turun sekitar 9% sejak peluncuran layanan robotaxi, menunjukkan kekhawatiran investor tentang timeline mengemudi otonom perusahaan. Penurunan ini terjadi meskipun Tesla berusaha menghasilkan publisitas positif melalui aksi pemasaran yang menunjukkan Model Y secara otonom mengirimkan dirinya sendiri dari pabrik ke pelanggan, meskipun kritikus mencatat bahwa demonstrasi ini melibatkan kondisi mengemudi yang jauh lebih sederhana daripada layanan penumpang perkotaan.