Sektor gaming live service menghadapi korban profil tinggi lainnya ketika Wargaming mengumumkan penutupan prematur Steel Hunters, game shooter mech ambisius mereka yang menjanjikan pertempuran taktis namun gagal meraih basis pemain yang berkelanjutan. Penutupan terbaru ini menambah daftar kegagalan live service yang semakin panjang dan telah menghantui industri gaming sepanjang tahun 2024.
Kegagalan Live Service Terkemuka di 2024:
- Steel Hunters ( Wargaming ) - beroperasi selama 3 bulan
- Concord ( Sony ) - beroperasi selama 2 minggu, kerugian ratusan juta
- MMORPG Tanpa Nama ( Microsoft / ZeniMax ) - Dibatalkan sebelum peluncuran, ratusan PHK
Dari Sorotan Game Awards hingga Kematian Dini
Steel Hunters membuat debut yang mengesankan di Game Awards 2024 dengan trailer spektakuler yang menampilkan potensi visi pertempuran mech taktis Wargaming. Shooter free-to-play ini diluncurkan ke early access di Steam pada 2 April, memposisikan dirinya sebagai alternatif yang lebih strategis dari game mech tradisional. Namun, antusiasme awal dengan cepat memudar ketika jumlah pemain anjlok sejak hari peluncuran.
Keterlibatan Pemain Tidak Memenuhi Ekspektasi
Kegagalan game ini menjadi sangat jelas ketika memeriksa statistik pemainnya. Steel Hunters mencapai puncak 4.479 pemain bersamaan selama periode peluncurannya, angka yang sederhana dan dengan cepat menurun menjadi hanya beberapa ratus pemain reguler. Pada saat pengumuman penutupan, game ini kesulitan mempertahankan bahkan 97 pemain selama jam sibuk, dengan jumlah bersamaan turun hingga serendah 52 pengguna aktif.
Statistik Pemain Steel Hunters:
- Puncak pemain bersamaan saat peluncuran: 4.479
- Puncak 24 jam terakhir: 97 pemain
- Pemain bersamaan saat ini: 52
- Rating ulasan pengguna Steam: Campur aduk
- Tanggal peluncuran early access: 2 April 2024
- Tanggal penutupan server: 8 Oktober 2024
Resepsi Kritis Menyoroti Peluang yang Terlewat
Meskipun menunjukkan potensi nyata dalam pendekatan taktis terhadap pertempuran mech, Steel Hunters menghadapi kritik signifikan dari pemain maupun reviewer. Game ini menerima ulasan campuran di Steam, dengan pemain berpengalaman memuji elemen seperti desain mech dan kualitas map sambil mengkritik masalah fundamental. Seorang pemain veteran dengan lebih dari 300 jam gameplay menyoroti kurangnya roadmap pengembangan yang jelas, siklus update yang lambat, dan masalah teknis yang persisten sebagai kekhawatiran utama.
Tantangan Pengembangan dan Umpan Balik Komunitas
Pengumuman penutupan mengungkap masalah yang lebih dalam dalam proses pengembangan game. Anggota komunitas secara konsisten memberikan umpan balik dan menyarankan solusi untuk berbagai masalah, namun hanya ditanggapi dengan respons yang samar tentang bergerak maju. Ketidaksesuaian antara komunikasi developer dan kebutuhan pemain ini berkontribusi pada ketidakmampuan game untuk membangun pengikut yang loyal. Banyak pemain merasa game ini seharusnya tidak pernah meninggalkan tahap beta testing, menunjukkan bahwa peluncuran early access terlalu prematur.
Perpisahan Terakhir dan Timeline Penutupan Server
Wargaming telah berkomitmen untuk menjaga server Steel Hunters tetap beroperasi selama 90 hari tambahan, dengan penutupan final dijadwalkan pada 8 Oktober. Selama periode transisi ini, semua mech dalam game akan dibuka untuk pemain, termasuk unit yang belum diungkap yang masih dalam pengembangan. Developer juga mengimplementasikan dukungan custom game untuk memungkinkan pertandingan komunitas dan merencanakan turnamen perpisahan untuk memberi pemain kesempatan terakhir mengalami game bersama-sama.
Perjuangan Live Service di Seluruh Industri
Steel Hunters bergabung dengan daftar korban live service yang semakin panjang yang telah menandai tahun 2024 sebagai tahun yang sangat menantang bagi industri gaming. Concord milik Sony mewakili contoh yang mungkin paling dramatis, bertahan hanya beberapa minggu sebelum ditutup dan dilaporkan menghabiskan biaya ratusan juta dolar. Microsoft juga baru-baru ini membatalkan proyek MMORPG yang belum diumumkan, mengakibatkan PHK signifikan di ZeniMax Online Studios, menunjukkan bahwa bahkan perusahaan mapan pun kesulitan dengan keberlanjutan live service.