Ubisoft telah mengumumkan struktur kepemimpinan untuk anak perusahaan baru yang didukung Tencent, dengan menunjuk Charlie Guillemot dan Christophe Derennes sebagai co-CEO entitas yang akan mengendalikan properti intelektual paling berharga perusahaan. Kemitraan strategis ini merupakan perubahan signifikan dalam cara Ubisoft akan mengelola waralaba unggulannya sambil menghadapi tantangan keuangan yang sedang berlangsung dan transformasi industri.
Jadwal Investasi
- Anak perusahaan diumumkan: 27 Maret 2024
- Penunjukan Co-CEO: Januari 2025
- Perkiraan penyelesaian investasi: Akhir 2025
- Status: Menunggu persetujuan regulasi
Kepemimpinan Baru Mengambil Kendali Waralaba Gaming Besar
Anak perusahaan yang baru dibentuk akan menampung tiga properti gaming terbesar Ubisoft: Assassin's Creed, Far Cry, dan Rainbow Six. Charlie Guillemot, putra dari co-founder dan CEO Ubisoft Yves Guillemot, akan berbagi tanggung jawab kepemimpinan dengan veteran industri Christophe Derennes. Penunjukan ini menandai kembalinya Charlie ke Ubisoft setelah sempat pergi untuk mengejar usaha kewirausahaan di bidang Web3 dan gaming AI.
Portofolio Waralaba Anak Perusahaan
- Waralaba Assassin's Creed
- Waralaba Far Cry
- Waralaba Rainbow Six
- Semua waralaba akan dikelola sebagai "ekosistem game multi-platform yang berkelanjutan"
Derennes Membawa Puluhan Tahun Keahlian Produksi
Christophe Derennes tiba di posisi co-CEO dengan masa kerja yang mengesankan selama 35 tahun di Ubisoft. Dia turut mendirikan Ubisoft Montreal pada 1997 dan menjabat sebagai general manager sejak 2020, mengawasi produksi waralaba yang kini berada di bawah kendali anak perusahaan. Baru-baru ini, dia memimpin studio Amerika Utara Ubisoft, peran yang dia ambil pada 2023. Latar belakang produksi yang luas dan pengalaman kepemimpinan langsung dengan Assassin's Creed, Far Cry, dan Rainbow Six menjadikannya pilihan alami untuk memandu operasi anak perusahaan.
Latar Belakang Personel Kunci
- Christophe Derennes: 35 tahun di Ubisoft , ikut mendirikan Ubisoft Montreal (1997), Manajer Umum Ubisoft Montreal (2020-2023), Kepala North American Studios (2023-sekarang)
- Charlie Guillemot: Bergabung dengan Ubisoft 2014, Kepala Studio Owlient (2014-2021), Co-founder perusahaan Unagi Web3/AI (2021-sekarang), Ketua Ubisoft Transformation Committee (2025)
Charlie Guillemot Menanggapi Kekhawatiran Nepotisme
Penunjukan Charlie Guillemot telah memicu kembali diskusi tentang nepotisme dalam industri gaming. Peran sebelumnya sebagai kepala studio Owlient, yang dia terima langsung setelah lulus kuliah pada 2014, menghadapi kritik dari karyawan yang mempertanyakan sifat berbasis merit dari promosinya. Charlie secara langsung menanggapi kekhawatiran ini dalam wawancara baru-baru ini, menyatakan bahwa penunjukannya mencerminkan apa yang dibutuhkan Ubisoft pada momen penting ini daripada hanya koneksi keluarga.
Masa Lalu Kontroversial dan Pertumbuhan Profesional
Masa jabatan Charlie di Owlient ditandai dengan peluncuran kontroversial Tom Clancy's Elite Squad pada 2020. Video pengantar game mobile tersebut menyertakan citra yang menunjukkan gerakan Black Lives Matter sebagai bagian dari plot teroris, memaksa Ubisoft mengeluarkan permintaan maaf dan memodifikasi konten. Game tersebut akhirnya dihentikan pada Juli 2021, dengan Charlie telah mengundurkan diri dari Owlient beberapa bulan sebelumnya. Setelah kepergiannya, dia turut mendirikan Unagi, perusahaan gaming Web3 yang fokus pada teknologi AI dan NFT.
Kemitraan Strategis dengan Tencent
Pembentukan anak perusahaan berasal dari diskusi berkelanjutan antara Ubisoft dan Tencent, didorong oleh perjuangan keuangan Ubisoft dan strategi ekspansi Tencent di sektor gaming. Tencent sudah memegang posisi sebagai pemegang saham terbesar kedua Ubisoft tetapi menghadapi pembatasan pengaruhnya terhadap operasi perusahaan, yang tetap berada di bawah kendali keluarga Guillemot. Struktur kemitraan baru bertujuan memberikan otonomi pengembangan yang lebih besar sambil memanfaatkan keahlian dan kemampuan investasi Tencent.
Timeline Investasi dan Persetujuan Regulasi
Investasi Tencent dalam anak perusahaan Ubisoft yang baru diharapkan selesai pada akhir 2025, menunggu persetujuan regulasi dari otoritas terkait. Kemitraan ini akan memberikan tim pengembangan otonomi dan kelincahan yang meningkat untuk membuka potensi penuh waralaba gaming ikonik ini sambil membentuk pengalaman pemain generasi berikutnya. Struktur ini merepresentasikan strategi Ubisoft untuk mempertahankan kontrol kreatif sambil mengakses sumber daya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan berkelanjutan di pasar yang semakin kompetitif.