Gejolak pasar baru-baru ini seputar Ubisoft ternyata lebih berkaitan dengan teknis akuntansi daripada masalah bisnis fundamental, dengan perusahaan mengungkapkan kinerja keuangan solid yang terutama didorong oleh waralaba andalan mereka, Assassin's Creed. Penghentian perdagangan sementara yang memicu spekulasi luas tentang kemungkinan akuisisi atau kolaps keuangan ternyata dipicu oleh perubahan auditor rutin dan penyesuaian metodologi akuntansi.
Penyesuaian Akuntansi Picu Kepanikan Pasar yang Tidak Perlu
Penangguhan perdagangan saham Ubisoft baru-baru ini dan laporan keuangan yang tertunda memicu spekulasi intensif tentang potensi akuisisi atau kesulitan keuangan, namun kenyataannya jauh lebih biasa. CEO Yves Guillemot menjelaskan bahwa auditor baru yang ditunjuk setelah Rapat Umum Pemegang Saham bulan Juli memerlukan perubahan dalam cara pendapatan kemitraan dari tahun fiskal sebelumnya diakui. Penyesuaian akuntansi ini secara tak terduga mendorong Ubisoft melampaui perjanjian rasio hutang bersih terhadap laba inti, memaksa perusahaan membayar 286 juta euro untuk mengurangi pinjaman yang beredar dan mengembalikan rasio yang disyaratkan. Insiden ini menyoroti bagaimana persyaratan pelaporan keuangan teknis dapat menciptakan ketidakpastian pasar, bahkan ketika bisnis dasar tetap sehat.
Assassin's Creed Shadows Lampaui Ekspektasi
Episode terbaru dalam waralaba andalan Ubisoft telah menjadi penggerak pertumbuhan utama perusahaan, dengan Assassin's Creed Shadows secara signifikan melampaui ekspektasi internal. Meskipun Ubisoft tidak lagi mengungkapkan angka penjualan spesifik, perusahaan mengungkapkan game tersebut telah menghasilkan 211 juta hari sesi di antara pemain year-to-date, mewakili peningkatan 35% dibandingkan rata-rata dua tahun waralaba tersebut. Laporan eksternal menunjukkan game tersebut memiliki peluncuran tercepat kedua dalam sejarah 18 tahun seri ini, hanya tertinggal dari Assassin's Creed Valhalla, yang diuntungkan dari waktu rilis musim liburan era pandemi. Kinerja sukses ini mengikuti keputusan strategis Ubisoft untuk meninggalkan kebijakan menahan rilis dari Steam, memastikan ketersediaan platform yang lebih luas saat peluncuran.
Metrik Kinerja Assassin's Creed Shadows
- Hari sesi: 211 juta (35% di atas rata-rata waralaba 2 tahun)
- Jumlah pemain: 5+ juta pemain
- Kinerja peluncuran: Tercepat kedua dalam sejarah waralaba
Rainbow Six Siege Hadapi Tantangan Kecurangan
Terlepas dari kinerja positif secara keseluruhan, Ubisoft mengakui tantangan sementara dengan Rainbow Six Siege setelah transisinya ke akses gratis. Perusahaan melaporkan bahwa perpindahan ke akses gratis menciptakan "lonjakan sementara dalam kecurangan" yang berdampak negatif pada aktivitas pemain dan pengeluaran dibandingkan dengan ekspektasi. Ubisoft meyakinkan investor bahwa masalah kecurangan sedang ditangani, meskipun insiden tersebut menunjukkan bagaimana perubahan model bisnis dapat memperkenalkan tantangan operasional tak terduga bahkan untuk game layanan langsung yang mapan.
Portofolio Mendatang dan Proyek yang Belum Diumumkan
Presentasi pendapatan Ubisoft menguraikan beberapa rilis mendatang yang dijadwalkan sebelum 31 Maret, termasuk DLC untuk Avatar, Rainbow Six Mobile, The Division Resurgence, dan remake Prince of Persia: The Sands of Time yang telah lama ditunggu. Patut dicatat, presentasi tersebut menyertakan "judul yang belum diumumkan" yang disensor yang diidentifikasi sumber industri sebagai remake Assassin's Creed 4: Black Flag yang banyak diisukan. Black Flag asli tetap menjadi salah satu entri paling dicintai dalam waralaba tersebut, dan remake-nya dapat memberikan potensi pendapatan signifikan mengingat kinerja kuat seri saat ini. Remake The Sands of Time diharapkan menerima detail baru selama The Game Awards bulan depan, dengan waktu rilis potensial pada pertengahan Januari.
Rilis Ubisoft Mendatang (Sebelum 31 Maret)
- Avatar DLC
- Rainbow Six Mobile
- The Division Resurgence
- Prince of Persia: The Sands of Time Remake
- Judul Belum Diumumkan (dipercaya sebagai Assassin's Creed 4: Black Flag Remake)
Tantangan Jangka Panjang Meski Kesuksesan Terbaru
Meskipun hasil keuangan saat ini memberikan kelegaan yang disambut baik, Ubisoft menghadapi tantangan berkelanjutan yang tercermin dalam kinerja sahamnya. Meskipun laporan pendapatan positif memberikan dorongan modest, saham perusahaan tetap turun 44% tahun ini dan telah menurun 91% selama lima tahun terakhir. Ketergantungan berat perusahaan pada investasi Tencent terus berlanjut, dengan penyelesaian kesepakatan mentransfer tiga kekayaan intelektual utama ke Vantage Studios. Kemitraan dengan Tencent, senilai 1,25 dolar AS, memberikan stabilitas keuangan penting sementara Ubisoft berupaya mengatasi masalah jangka panjangnya berupa pembatalan game, PHK, dan judul yang kurang berkinerja di luar waralaba Assassin's Creed.
