Meta Dituduh Diam-diam Melewati Kontrol Privasi Apple Setelah Karyawan Mengangkat Kekhawatiran

Tim Komunitas BigGo
Meta Dituduh Diam-diam Melewati Kontrol Privasi Apple Setelah Karyawan Mengangkat Kekhawatiran

Seorang mantan manajer produk Meta telah memicu perdebatan sengit di komunitas teknologi setelah mengklaim bahwa perusahaan tersebut menemukan cara untuk melacak pengguna Apple yang secara eksplisit menolak memberikan persetujuan untuk pelacakan aplikasi. Tuduhan tersebut berpusat pada respons Meta terhadap fitur App Tracking Transparency milik Apple, yang diperkirakan merugikan raksasa media sosial tersebut sekitar 10 miliar dolar Amerika Serikat per tahun dalam kehilangan pendapatan iklan.

Perkiraan Dampak Finansial

  • Proyeksi kerugian pendapatan tahunan Meta dari fitur App Tracking Transparency milik Apple : $10 miliar USD
  • Fitur ATT Apple diperkenalkan: 2021
  • Mayoritas pengguna menolak izin pelacakan aplikasi ketika diminta

Tuduhan Solusi Teknis

Menurut pengajuan tribunal ketenagakerjaan, Meta diduga menggunakan teknik yang disebut deterministic matching untuk terus melacak pengguna di berbagai platform. Metode ini melibatkan pengumpulan informasi yang dapat diidentifikasi yang dapat menghubungkan data pengguna dari berbagai sumber, secara efektif melewati perlindungan privasi Apple tanpa secara teknis melanggar ketentuan perjanjian pengembang. Diskusi komunitas mengungkapkan bahwa ini merupakan kasus klasik mengikuti aturan secara teknis sambil mengabaikan tujuan yang dimaksudkan.

Deterministic matching: Teknik analisis data yang menggunakan informasi spesifik yang dapat diidentifikasi untuk menghubungkan aktivitas pengguna di berbagai platform atau perangkat, berbeda dengan metode probabilistik yang mengandalkan pola statistik.

Istilah Teknis Utama

  • App Tracking Transparency (ATT): Fitur privasi Apple tahun 2021 yang mengharuskan persetujuan eksplisit pengguna untuk pelacakan lintas aplikasi
  • Deterministic Matching: Teknik penghubungan data yang menggunakan informasi yang dapat diidentifikasi untuk menghubungkan aktivitas pengguna di berbagai platform
  • Device Fingerprinting: Metode identifikasi perangkat melalui karakteristik unik tanpa menggunakan cookie pelacakan tradisional

Dilema Penegakan Apple

Komunitas teknologi telah mengajukan pertanyaan tajam tentang penegakan selektif Apple terhadap kebijakannya sendiri. Banyak pengamat mencatat bahwa sementara pengembang kecil menghadapi penghapusan langsung dari App Store karena pelanggaran kebijakan, perusahaan besar seperti Meta tampaknya beroperasi di bawah standar yang berbeda. Standar ganda ini meluas melampaui Meta, dengan pengguna menyebutkan masalah serupa dengan perusahaan seperti Uber yang mengirim konten pemasaran melalui notifikasi push yang dimaksudkan untuk pembaruan penting.

Skeptisisme Komunitas dan Implikasi yang Lebih Luas

Thread diskusi mengungkapkan skeptisisme yang meluas tentang efektivitas langkah-langkah privasi saat ini. Pengguna yang paham teknologi menunjukkan bahwa App Tracking Transparency selalu terbatas dalam cakupannya, karena hanya menangani satu jenis pelacakan spesifik sambil membiarkan metode pengumpulan data lainnya tidak tersentuh.

Device fingerprinting, session replay, dan belasan teknik lainnya membuat seluruh model 'minta izin untuk melacak' pada dasarnya tidak efektif. Data masih mengalir, hanya melalui pipa yang berbeda.

Kasus ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi pengguna yang ingin menjaga privasi sambil tetap terhubung dengan layanan penting. Beberapa anggota komunitas melaporkan melakukan upaya ekstrem, termasuk menggunakan sistem operasi khusus yang berfokus pada privasi di perangkat terpisah, hanya untuk mengakses aplikasi yang diperlukan sambil meminimalkan paparan data.

Timeline Hukum

  • 2021: Apple memperkenalkan App Tracking Transparency
  • 2021: Meta mengubah nama perusahaan dari Facebook
  • Saat ini: Kasus tribunal ketenagakerjaan diajukan oleh mantan karyawan Meta Semaaji Poorkayasta
  • Mendatang: Sidang tribunal penuh dijadwalkan pada akhir tahun 2025

Klaim Whistleblower

Semaaji Poorkayasta, mantan manajer produk Meta, mengklaim dia dipecat karena berulang kali mengangkat kekhawatiran tentang praktik-praktik ini secara internal. Tuduhannya meluas melampaui pelanggaran privasi hingga mencakup klaim bahwa Meta menggembungkan nilai penjualan iklan di platformnya. Meta menyangkal segala kesalahan dan menyatakan bahwa Poorkayasta diberhentikan karena alasan yang tidak terkait. Sidang tribunal ketenagakerjaan penuh dijadwalkan untuk akhir tahun ini.

Kasus ini menggarisbawahi ketegangan yang berkelanjutan antara model bisnis raksasa teknologi dan ekspektasi privasi pengguna. Sementara Meta menghadapi konsekuensi hukum potensial, pertanyaan yang lebih luas tetap ada apakah kerangka kerja privasi saat ini dapat secara efektif melindungi pengguna di era di mana pengumpulan data telah menjadi semakin canggih dan sulit dideteksi.

Referensi: Meta allegedly bypassed Apple privacy measure, and fired employee who flagged it