Notion telah meluncurkan versi 3.0 yang menampilkan AI Agents yang dapat melakukan tugas secara otomatis di seluruh workspace, namun respons komunitas teknologi mengungkap kekhawatiran mendalam tentang arah platform dan masalah performa fundamental.
AI Agents baru ini menjanjikan untuk menangani alur kerja yang kompleks, mulai dari mengumpulkan umpan balik pelanggan di berbagai platform hingga membuat database terstruktur dan rencana proyek. Namun, pengumuman ini telah memicu perdebatan signifikan tentang apakah Notion mengatasi masalah yang tepat.
Fitur Utama Notion 3.0:
- AI Agents dapat melakukan pekerjaan secara otonom hingga beberapa menit
- Integrasi lintas platform dengan Slack, email, dan alat lainnya
- Personalisasi agen dengan instruksi khusus dan memori
- Custom Agents yang akan datang untuk otomatisasi tim
- Kustomisasi agen dengan nama dan aksesori visual
Masalah Performa Berlanjut Meski Ada Fitur Baru
Pengguna terus melaporkan bahwa Notion masih lambat dan boros sumber daya, bahkan pada perangkat keras modern. Banyak anggota komunitas mengungkapkan frustrasi bahwa perusahaan memprioritaskan fitur AI sementara masalah fungsionalitas dasar masih belum terselesaikan. Pengalaman mobile khususnya menderita, dengan pengguna melaporkan antarmuka yang membeku dan masalah sinkronisasi yang membuat pencatatan cepat hampir tidak mungkin dilakukan.
Pengalaman editing inti juga memiliki bug yang persisten, termasuk masalah posisi kursor dalam blok kode dan masalah pemilihan teks pada perangkat mobile. Masalah kegunaan fundamental ini telah membuat beberapa pengguna mempertanyakan apakah menambahkan kompleksitas AI masuk akal ketika fondasi masih perlu diperbaiki.
Masalah yang Dilaporkan Komunitas:
- Performa lambat pada perangkat keras modern ( M2 MacBook Air dengan RAM 8GB)
- Aplikasi mobile sering hang dan masalah sinkronisasi
- Bug posisi kursor pada blok kode
- Masalah seleksi teks pada perangkat mobile
- Halaman menjadi sangat lambat sehingga memerlukan pengarsipan konten
Komunitas Mempertanyakan Strategi Integrasi AI
Komunitas teknologi telah mengangkat kekhawatiran tentang nilai praktis agen AI dalam pencatatan dan manajemen pengetahuan. Banyak pengguna memandang catatan pribadi sebagai refleksi dari proses berpikir mereka, di mana tindakan menulis dan mengorganisir informasi itu sendiri berharga untuk pemahaman dan memori.
Pencatatan seharusnya menjadi peta otak saya. Bukan sampah yang dihasilkan dari LLM. Saya hanya ingin hal-hal yang paling berkesan ada di sana.
Ada juga pertanyaan serius tentang akuntabilitas dan keandalan. Tanpa sistem verifikasi yang tepat, tim berisiko membuat keputusan berdasarkan wawasan yang dihasilkan AI yang bisa mengandung halusinasi atau kesalahan. Sifat otonom dari agen-agen ini membuat sulit untuk melacak kapan dan bagaimana informasi mungkin menjadi rusak.
Kekhawatiran Feature Bloat dan Solusi Alternatif
Pengguna lama khawatir bahwa Notion mengalami feature bloat yang didorong oleh tekanan investor untuk terus mengirimkan kemampuan baru. Daya tarik asli Notion adalah editing dokumen kolaboratif yang bersih dengan tautan bergaya wiki, tetapi platform telah berkembang ke manajemen proyek, database, dan sekarang otomasi AI.
Ekspansi ini telah mendorong banyak pengguna untuk mempertimbangkan alternatif seperti Obsidian untuk manajemen pengetahuan pribadi, atau alat khusus yang fokus melakukan satu hal dengan baik daripada mencoba menjadi solusi all-in-one. Beberapa developer sedang mengeksplorasi apakah solusi AI lokal dapat memberikan manfaat otomasi serupa tanpa overhead performa platform berbasis web.
Alternatif Populer Notion yang Disebutkan:
- Obsidian: Untuk manajemen pengetahuan personal dengan file Markdown lokal
- Notesnook: Alternatif yang fokus pada privasi antara Notion dan Obsidian
- Zettlr: Mengelola file Markdown mentah dengan pengindeksan
- Anytype: Alternatif berbasis Eropa (dukungan kalender terbatas)
- Solusi lokal: Vault Obsidian berbasis Git untuk kolaborasi tim
Kekhawatiran Privasi Data dan Pelatihan
Pengenalan fitur AI telah meningkatkan kekhawatiran tentang privasi data, dengan pengguna khawatir bahwa informasi pribadi dan profesional mereka mungkin digunakan untuk melatih model AI. Ini sangat bermasalah untuk tim yang menangani informasi sensitif yang membutuhkan jaminan bahwa data mereka tetap pribadi dan aman.
Kurangnya fitur akuntabilitas yang jelas untuk tindakan AI juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana organisasi dapat mempertahankan pengawasan dan kontrol yang tepat atas sistem informasi mereka ketika agen AI dapat memodifikasi konten di seluruh workspace.
Meskipun Notion 3.0 merupakan upaya ambisius untuk mengotomatisasi pekerjaan pengetahuan, respons komunitas menunjukkan bahwa pengguna lebih memilih perbaikan pada fungsionalitas inti dan performa sebelum menambahkan fitur AI yang kompleks. Tantangan bagi Notion adalah menyeimbangkan inovasi dengan pengalaman pengguna fundamental yang membuat platform populer sejak awal.
Referensi: Introducing Notion 3.0