Di sebuah kolam kecil di Madison, Wisconsin, sebuah keluarga tidak biasa telah menarik perhatian para penggemar burung dan fotografer. Sepasang sandhill cranes sedang membesarkan seekor anak angsa Kanada sebagai anak mereka sendiri, menciptakan skenario adopsi lintas spesies yang menjadi sensasi lokal. Fenomena langka ini hanya mewakili kasus ketiga yang dikonfirmasi dari adopsi semacam itu, dengan kasus sebelumnya terdokumentasi di Michigan pada 2019 dan di Madison tahun lalu.
Kisah ini telah memicu diskusi luas di antara para pengamat alam, dengan banyak yang mengungkapkan baik ketertarikan maupun kekhawatiran akan masa depan anak angsa tersebut. Sementara para fotografer mendokumentasikan aktivitas harian keluarga ini, komunitas daring secara aktif berbagi pengamatan dan berspekulasi tentang bagaimana pengaturan pengasuhan yang tidak biasa ini akan berlangsung.
![]() |
|---|
| Sandhill Crane membimbing anak-anak Canada Gosling angkatnya, menampilkan dinamika keluarga lintas spesies yang unik |
Reaksi Komunitas Terhadap Keluarga Tak Lazim
Adopsi lintas spesies ini telah menghasilkan diskusi daring yang signifikan, dengan para komentator berbagi pengalaman mereka sendiri dengan sandhill cranes dan angsa Kanada. Seorang pengamat mencatat ukuran sandhill cranes yang mengesankan, dengan berkomentar tentang penampilan rutin mereka di halaman belakang rumah keluarga. Diskusi tersebut juga mengungkap beberapa hubungan budaya yang humoris, termasuk referensi ke video game populer Untitled Goose Game dan bahkan aktor Ryan Gosling.
Mereka burung yang ternyata sangat besar dan sangat menyenangkan untuk dilihat setiap tahunnya
Percakapan seputar perilaku burung-burung ini sangat hidup, dengan beberapa komentator mengungkapkan pendapat kuat tentang reputasi angsa Kanada yang terkenal agresif. Namun, yang lain membela burung-burung tersebut, dengan menyarankan bahwa agresi yang dirasakan sering kali berasal dari kegagalan manusia untuk menghormati ruang pribadi hewan. Debat ini menyoroti bagaimana interaksi satwa liar perkotaan dapat membentuk persepsi publik tentang spesies yang berbeda.
Tantangan Pengasuhan Lintas Spesies
Adopsi ini menghadirkan beberapa tantangan praktis yang membuat anggota komunitas khawatir. Sandhill cranes dan angsa Kanada memiliki pola makan, pola migrasi, dan perilaku yang pada dasarnya berbeda. Sementara induk crane telah diamati memberi makan anak angsa tersebut cacing dan serangga—makanan yang tidak biasa untuk angsa yang biasanya memakan rumput—kompatibilitas jangka panjang tetap tidak pasti.
Waktu migrasi menimbulkan kendala signifikan lainnya. Angsa biasanya mulai bermigrasi pada bulan September, sementara crane Wisconsin biasanya berangkat pada Oktober atau November. Selain itu, crane terbang pada ketinggian yang jauh lebih tinggi—sekitar 5.000 kaki dibandingkan dengan 1.000-3.000 kaki untuk angsa. Perbedaan ini dapat menciptakan tantangan serius ketika keluarga tersebut mencoba bermigrasi bersama.
Kelangsungan hidup anak angsa ini jauh dari terjamin, mengingat bahwa kedua adopsi crane-angsa yang terdokumentasi sebelumnya tidak berakhir dengan sukses. Satu anak angsa mati karena sebab yang tidak diketahui di Michigan, sementara anak angsa Madison tahun lalu dibunuh oleh seekor anjing. Terlepas dari statistik yang menyedihkan ini, para pengamat lokal tetap berharap bahwa kisah tahun ini mungkin memiliki akhir yang lebih bahagia.
Perbedaan Migrasi Antar Spesies
- Waktu: Angsa (September) vs. Bangau (Oktober-November)
- Ketinggian: Angsa (1.000-3.000 kaki) vs. Bangau (~5.000 kaki)
- Jarak: Angsa (sering tetap di Midwest) vs. Bangau (tenggara A.S.)
Kesuksesan Konservasi di Balik Fenomena
Kemungkinan interaksi lintas spesies yang langka ini berasal dari kesuksesan konservasi yang luar biasa. Populasi timur sandhill cranes telah pulih dari kurang dari 20.000 burung pada tahun 1979 menjadi sekitar 110.000 pada tahun 2023. Demikian pula, populasi angsa Kanada telah tumbuh dari 1,26 juta pada tahun 1970 menjadi sekitar tujuh juta hari ini.
Pemulihan populasi ini, dikombinasikan dengan kemampuan beradaptasi kedua spesies terhadap lingkungan perkotaan, telah menciptakan lebih banyak peluang untuk interaksi yang tidak biasa. Seperti yang dicatat seorang komentator, Lima puluh tahun lalu, tidak ada satupun spesies ini di sekitar sini. Konservasi telah membawa kembali kedua spesies ini. Tumpang tindih habitat yang meningkat, khususnya di lahan basah pinggiran kota di mana halaman yang dipelihara rapat bertemu dengan vegetasi alami, menyediakan latar yang sempurna untuk adopsi langka ini terjadi.
Kisah ini terus berlanjut setiap hari di kolam Madison, di mana para fotografer dan pengamat burung berkumpul untuk menyaksikan ketidakpastian alam. Seperti yang diungkapkan seorang pengamat rutin, pengalaman ini berfungsi sebagai pengingat akan kesenangan hanya dengan berada di alam dan dikejutkan oleh apa yang dapat dilakukan alam. Sementara masa depan anak angsa tersebut tetap tidak pasti, kelangsungan hidupnya saat ini di bawah pengasuhan crane menunjukkan fleksibilitas alam yang luar biasa dan hasil tak terduga dari upaya konservasi yang berhasil.

