Dalam dunia perangkat keras komputasi yang berkembang pesat, sebuah pengumuman terbaru dari para peneliti China telah memicu diskusi hangat di seluruh komunitas teknologi. Ilmuwan dari Beijing University mengklaim telah mengembangkan chip memori akses acak (RAM) analog yang beroperasi pada kecepatan yang mencengangkan—dilaporkan 1.000 kali lebih cepat dari GPU Nvidia kelas atas. Meskipun implikasi potensial untuk kinerja komputasi sangat besar, para ahli dan penggemar sama-sama mendekati klaim ini dengan campuran antusiasme dan skeptisisme yang sehat.
Klaim Performa Utama:
- Kecepatan Baca/Tulis: 10 GHz
- Performa yang Diklaim: 1000x lebih cepat dari GPU Nvidia kelas atas
- Teknologi: Array RRAM 1T1R 40-nm
- Presisi: Presisi fixed-point 24-bit telah didemonstrasikan
- Aplikasi yang Diuji: Menyelesaikan masalah inversi matriks 128×128
![]() |
|---|
| Para peneliti berkolaborasi di laboratorium teknik elektro, melambangkan kemajuan dalam perangkat keras komputasi |
Kebangkitan Kembali Komputasi Analog
Pendekatan tim Beijing menandai perbedaan yang signifikan dari komputasi digital konvensional. Alih-alih memproses informasi sebagai angka 1 dan 0 yang terpisah, chip analog mereka menggunakan besaran fisik yang kontinu untuk merepresentasikan data. Metodologi ini sebenarnya tidak sepenuhnya baru—para peneliti telah mengeksplorasi komputasi analog selama beberapa dekade—tetapi teknik manufaktur modern mungkin akhirnya mengatasi keterbatasan tradisional yang menghantui upaya-upaya sebelumnya. Komunitas mengakui ini sebagai bagian dari tren yang lebih luas menuju arsitektur komputasi alternatif yang berpotensi melewati kendala fisik yang dihadapi oleh chip silikon tradisional.
Ide ini selalu menarik, tetapi implementasinya selalu menantang. Selama lebih dari satu dekade, 'Mythic AI' membuat chip akselerator dengan pengali analog... tetapi pada akhir 2022 hampir bangkrut.
![]() |
|---|
| Replika transistor kerja pertama di dunia, yang mewakili momen penting dalam evolusi elektronika |
Pengawasan Teknis dan Pertanyaan Komunitas
Komunitas teknologi telah menyelami detail teknisnya, dengan banyak yang mengungkapkan optimisme yang hati-hati. Kecepatan baca/tulis 10GHz yang dilaporkan memang akan menjadi lompatan monumental dibandingkan teknologi DRAM saat ini. Namun, beberapa komentator mencatat bahwa kondisi pengujian dan aplikasi spesifik sangat penting. Seorang pengamat menunjukkan bahwa kinerja yang ditunjukkan adalah untuk memecahkan matriks 128x128—sebuah tugas khusus daripada komputasi umum. Fakta bahwa kode hanya tersedia atas permintaan juga telah memunculkan pertanyaan tentang reproduktibilitas dan verifikasi independen.
![]() |
|---|
| Ilustrasi dua lubang hitam yang bertabrakan, melambangkan dinamika kompleks dalam teknologi canggih dan tantangan komputasi |
Sejarah Berliku Komputasi Analog
Antusiasme untuk terobosan ini diredam oleh kesadaran akan sejarah bermasalah komputasi analog. Para komentator mengingat beberapa upaya bernilai tinggi untuk mengkomersialkan teknologi serupa yang akhirnya gagal. Mythic AI mengumpulkan dana 165 juta dolar AS hanya untuk hampir menghadapi kebangkrutan pada tahun 2022. Bahkan lebih awal, desainer chip legendaris Federico Faggin dan Carver Mead mendirikan Synaptics dengan ambisi neuromorfik sebelum beralih ke perangkat keras yang lebih konvensional. Preseden sejarah ini berfungsi sebagai pengingat yang menenangkan bahwa terobosan laboratorium tidak selalu diterjemahkan menjadi kesuksesan komersial.
Konteks Historis Upaya Komputasi Analog:
- Mythic AI: Mengumpulkan dana USD 165 juta, hampir bangkrut pada tahun 2022
- Synaptics: Didirikan oleh Faggin dan Mead, beralih dari chip neuromorphic ke touchpad
- Perceptron milik Rosenblatt (1950-an): Jaringan neural analog original menggunakan resistor variabel
![]() |
|---|
| null |
Aplikasi Praktis dan Prospek Masa Depan
Terlepas dari skeptisisme, aplikasi potensial menghasilkan kegembiraan yang nyata. Jika berhasil diproduksi secara massal, teknologi seperti itu dapat merevolusi area seperti sistem MIMO masif untuk komunikasi nirkabel, di mana para peneliti menunjukkan kinerja identik dengan sistem digital hanya dalam tiga siklus iteratif. Pendekatan analog ini menjanjikan tidak hanya kecepatan tetapi juga konsumsi daya yang lebih rendah dan bandwidth yang lebih besar—semua faktor kritis saat kita mendekati batas fisik dari penskalaan semikonduktor tradisional. Komunitas umumnya setuju bahwa meskipun implementasi khusus ini mungkin bukan solusi akhir, ini mewakili kemajuan yang berarti menuju paradigma komputasi alternatif yang pada akhirnya akan berhasil.
Percakapan seputar terobosan chip analog China mengungkapkan komunitas teknologi yang penuh harap sekaligus ditempa oleh pengalaman. Meskipun klaim kecepatan 1.000 kali menghasilkan headline, pengamat yang berpengetahuan memahami bahwa jalan dari prototipe laboratorium ke teknologi yang layak secara komersial adalah panjang dan tidak pasti. Yang jelas adalah bahwa pencarian solusi komputasi di luar arsitektur digital tradisional terus memikat para peneliti dan penggemar, dengan setiap perkembangan baru membawa kita lebih dekat pada perubahan yang berpotensi revolusioner dalam cara kita memproses informasi.
![]() |
|---|
| Ilustrasi yang penuh warna yang mewujudkan kegembiraan dan inovasi dalam potensi aplikasi teknologi baru |





