Selama lebih dari tiga dekade, United States Postal Service ( USPS ) telah menjadi tulang punggung jaringan pengiriman Amazon, menangani "mil terakhir" yang krusial dari banyak paket. Kemitraan mendasar itu kini berada pada titik kritis. Menurut laporan dari The Washington Post, negosiasi untuk memperbarui kontrak telah mandek, mendorong Amazon untuk serius mempertimbangkan memutus hubungan dan sepenuhnya memperluas jaringan pengirimannya sendiri. Pergeseran potensial ini tidak hanya akan mendefinisikan ulang logistik Amazon tetapi juga menjadi pukulan finansial yang signifikan bagi Layanan Pos yang sudah berjuang, menandai momen penting bagi logistik korporat dan infrastruktur nasional.
Negosiasi Mandek Saat USPS Usulkan Lelang
Kemitraan antara Amazon dan USPS, yang dimulai pada tahun 1990-an, akan berakhir pada 1 Oktober 2026. Diskusi terbaru untuk memperpanjang hubungan jangka panjang ini dilaporkan mengalami stagnasi. Menurut sumber yang dikutip The Washington Post, kebuntuan ini berasal dari perubahan arah oleh USPS, yang kini berencana untuk "melelang kontrak pengiriman mil terakhir" alih-alih menegosiasikan perpanjangan langsung dengan Amazon. Langkah ini dilaporkan mengejutkan Amazon setelah hampir setahun pembicaraan. Juru bicara Amazon Steve Kelly mengungkapkan kejutan perusahaan, menyatakan mereka sedang mengevaluasi semua opsi untuk memastikan keandalan pengiriman bagi pelanggan mengingat ketidakpastian baru ini. Perusahaan berharap dapat memperpanjang kemitraan dan bahkan meningkatkan pengeluarannya dengan USPS.
Linimasa Peristiwa:
- Awal Kemitraan: Awal 1990-an
- Berakhirnya Kontrak Saat Ini: 1 Oktober 2026
- Pertemuan Tingkat Tinggi Terbaru: 14 November 2024 (CEO Amazon Andy Jassy & Postmaster General USPS David Steiner)
- Tanggal Publikasi Laporan: 4 Desember 2025
Taruhannya: Miliaran Dolar AS Pendapatan dan Dominasi Pasar
Implikasi finansial dari perpisahan ini cukup besar bagi USPS. Pada tahun 2025 saja, Amazon diperkirakan menyumbang pendapatan sekitar 6 miliar dolar AS bagi layanan pos, atau sekitar 7,5 persen dari total pendapatannya. Kehilangan aliran pendapatan ini akan menjadi kemunduran besar bagi sebuah lembaga yang telah menghadapi tantangan keuangan selama bertahun-tahun karena penurunan volume surat dan persaingan ketat. Bagi Amazon, langkah ini mewakili langkah terakhir dalam strategi bertahun-tahun untuk mengendalikan seluruh rantai pasokannya. Perusahaan telah membangun aparatus pengiriman yang sangat besar, termasuk maskapai penerbangan kargo yang diluncurkan pada 2015 dan jaringan pengemudi ekonomi gig untuk pengiriman mil terakhir. Data dari Pitney Bowes menunjukkan Amazon menangani 6,3 miliar paket pada 2024, hanya di belakang USPS yang mencapai 6,9 miliar. Proyeksi menunjukkan Amazon dapat melampaui USPS dalam total volume paket pada tahun 2028.
Data Keuangan dan Volume Utama:
- Pendapatan USPS dari Amazon (2025): USD 6 miliar
- Persentase dari Total Pendapatan USPS: ~7,5%
- Volume Paket Amazon (2024): 6,3 miliar
- Volume Paket USPS (2024): 6,9 miliar
- Proyeksi Volume Amazon (2028): 8,4 miliar
- Proyeksi Volume USPS (2028): 8,3 miliar
Pergeseran Strategis Menuju Kendali Penuh
Mengakhiri kontrak dengan USPS akan memungkinkan Amazon mencapai integrasi vertikal yang hampir total atas proses pembelian dan pengiriman. Kendali ini menawarkan keunggulan potensial dalam efisiensi, manajemen biaya, dan pengalaman pelanggan. Bagi konsumen, sengketa atau masalah pengiriman dapat ditangani sepenuhnya dalam ekosistem Amazon, daripada melibatkan operator pihak ketiga seperti USPS. Keputusan ini belum final, dan Amazon telah menekankan keinginannya untuk melanjutkan kemitraan. CEO Andy Jassy bertemu dengan Postmaster General David Steiner baru-baru ini pada pertengahan November 2024 untuk membahas masalah ini. Namun, perusahaan siap untuk mengaktifkan rencana darurat, menandakan kesiapannya untuk beroperasi secara mandiri jika kesepakatan yang menguntungkan tidak dapat dicapai.
Dampak Lebih Luas pada Logistik dan Persaingan
Potensi pembubaran kemitraan ini menyoroti transformasi cepat industri logistik, yang didorong oleh raksasa e-commerce. Ekspansi Amazon ke dalam layanan pengiriman telah mengganggu operator tradisional seperti FedEx dan UPS, dari mana mereka juga telah menarik bisnis dalam beberapa tahun terakhir. Pemutusan penuh dari USPS akan mengintensifkan persaingan di ruang pengiriman mil terakhir, berpotensi memberikan tekanan lebih lanjut pada tarif dan operasi layanan pos. Sementara Amazon mendapatkan otonomi, USPS menghadapi masa depan di mana mereka harus mengganti sumber pendapatan utama di pasar yang semakin kompetitif, sebuah tantangan yang diperparah oleh mandat legislatifnya untuk melayani setiap alamat di negara tersebut.
