Proposal Anggaran Trump Menargetkan Satelit Pemantau Karbon NASA untuk Dihapuskan

Tim Komunitas BigGo
Proposal Anggaran Trump Menargetkan Satelit Pemantau Karbon NASA untuk Dihapuskan

Proposal anggaran Pemerintahan Trump untuk Tahun Fiskal 2026 telah memicu perdebatan sengit di komunitas ilmiah dengan menargetkan dua satelit NASA kritis yang memantau karbon dioksida atmosfer. Proposal tersebut akan menghapus pendanaan untuk misi Orbiting Carbon Observatory, yang secara efektif mengakhiri lebih dari satu dekade pemantauan iklim global dari luar angkasa.

Kinerja dan Kemampuan Satelit Dalam Sorotan

Diskusi komunitas mengungkapkan ketidaksepakatan signifikan tentang efektivitas satelit-satelit tersebut. OCO-2, yang diluncurkan pada 2014, telah beroperasi selama 11 tahun - jauh melampaui ekspektasi misi pada umumnya. Namun, kritikus menunjukkan keterbatasan substansial dalam data satelit. Instrumen-instrumen tersebut hanya dapat memindai dalam jalur sempit 10 kilometer dan tidak dapat melihat melalui awan, yang menutupi sekitar dua pertiga atmosfer Bumi pada waktu tertentu. Hal ini menciptakan celah besar dalam cakupan yang memerlukan model komputer untuk mengisi informasi yang hilang.

Meskipun memiliki keterbatasan ini, para pendukung berargumen bahwa satelit-satelit tersebut memberikan wawasan global unik yang tidak mungkin diperoleh dari stasiun berbasis darat saja. Tinjauan resmi NASA tahun 2023 menemukan bahwa data tersebut berkualitas sangat tinggi dan merekomendasikan untuk melanjutkan misi setidaknya selama tiga tahun. Satelit-satelit tersebut telah mengungkapkan penemuan mengejutkan, seperti menunjukkan bahwa hutan tropis tidak menyerap karbon dioksida sebanyak yang sebelumnya diyakini para ilmuwan.

Timeline dan Spesifikasi Misi OCO

  • OCO-2: Diluncurkan Juli 2014, 11 tahun beroperasi
  • OCO-3: Dipasang di International Space Station pada 2019
  • Lebar jalur ground track: 10 kilometer
  • Keterbatasan cakupan: Tidak dapat melihat menembus awan (mempengaruhi ~67% permukaan Bumi)
  • Pengumpulan data: ~100.000 observasi bebas awan sejak peluncuran
Lanskap vulkanik yang mewakili aspek pemantauan lingkungan dari satelit pendeteksi karbon NASA
Lanskap vulkanik yang mewakili aspek pemantauan lingkungan dari satelit pendeteksi karbon NASA

Pengganti Eropa dan Pemantauan Masa Depan

Penghapusan satelit-satelit Amerika ini tidak akan meninggalkan kekosongan total dalam pemantauan karbon. Uni Eropa berencana meluncurkan konstelasi CO2M pada 2026, yang menjanjikan resolusi lebih tinggi, kualitas lebih baik, dan cakupan lebih luas dibandingkan instrumen NASA saat ini. Sistem Eropa ini berpotensi mengisi celah yang ditinggalkan oleh satelit-satelit Amerika yang dihentikan operasinya.

Stasiun pemantauan berbasis darat, termasuk Observatorium Mauna Loa yang terkenal, terus memberikan pengukuran karbon dioksida yang sangat akurat. Stasiun-stasiun ini telah melacak karbon atmosfer sejak tahun 1950-an dan menawarkan data yang lebih konsisten dibandingkan instrumen satelit. Namun, mereka tidak dapat memberikan cakupan global yang ditawarkan satelit.

Sistem Pemantauan Karbon Masa Depan

  • Konstelasi CO2M EU: Peluncuran direncanakan pada tahun 2026
  • Peningkatan dari OCO: Resolusi lebih tinggi, kualitas lebih baik, cakupan lebih luas
  • Nama alternatif: Awalnya disebut Sentinel 7
  • Stasiun darat AS: Termasuk Mauna Loa Observatory (yang juga menghadapi potensi penutupan)
Gambar konseptual Proyek Fission Surface Power milik NASA dengan latar belakang eksplorasi luar angkasa
Gambar konseptual Proyek Fission Surface Power milik NASA dengan latar belakang eksplorasi luar angkasa

Motivasi Politik vs. Merit Ilmiah

Perdebatan meluas melampaui kemampuan teknis hingga pertanyaan tentang motivasi politik. Beberapa anggota komunitas menyarankan bahwa keputusan ini merupakan bagian dari agenda anti-sains yang lebih luas daripada pilihan berbasis data tentang efektivitas satelit. Waktu dan ruang lingkup pemotongan menimbulkan pertanyaan apakah ini mencerminkan kekhawatiran genuine tentang kinerja satelit atau penentangan politik terhadap pemantauan iklim.

Saya memahami bahwa pemerintahan menggunakan kekuasaannya untuk mengejutkan dan membuat kecewa lawan-lawannya serta memberikan umpan kepada basis pendukungnya.

Yang lain berargumen bahwa jika satelit-satelit tersebut telah mencapai tujuan awal mereka setelah 11 tahun beroperasi, mengakhiri misi tersebut mungkin masuk akal terlepas dari pertimbangan politik.

Perbandingan Pemantauan Satelit vs. Berbasis Darat

  • Keunggulan satelit: Cakupan global, mengungkap variasi regional, melacak emisi dari kota-kota
  • Keterbatasan satelit: Tidak dapat menembus awan, jalur pemindaian sempit, memerlukan pemodelan untuk mengisi celah data
  • Keunggulan berbasis darat: Akurasi lebih tinggi, data jangka panjang yang konsisten, beroperasi sejak tahun 1950-an
  • Keterbatasan berbasis darat: Cakupan geografis terbatas, hanya pengukuran titik

Kesimpulan

Proposal penghapusan satelit pemantau karbon NASA menyoroti ketegangan antara kontinuitas ilmiah dan prioritas anggaran. Meskipun satelit-satelit tersebut memiliki keterbatasan, mereka telah memberikan data iklim global yang berharga selama lebih dari satu dekade. Sistem pengganti Eropa mungkin pada akhirnya menawarkan kemampuan yang superior, tetapi celah dalam kemampuan pemantauan iklim Amerika dapat berdampak pada upaya penelitian dan kebijakan iklim internasional. Perdebatan ini pada akhirnya mencerminkan pertanyaan yang lebih luas tentang peran sains yang didanai pemerintah dalam mengatasi tantangan global.

Referensi: Trump Administration Moves to Destroy Satellite That Monitors Greenhouse Gases