Dalam sebuah perubahan strategi yang signifikan, Oracle Corporation secara resmi menarik diri dari arena kompetitif mendesain chip AI dan servernya sendiri. Langkah ini, yang diumumkan oleh Chairman Larry Ellison, dilakukan bersamaan dengan perusahaan mengapitalisasi keuntungan finansial besar dari penjualan sahamnya di perancang chip Ampere Computing, menandakan arah baru yang berfokus pada fleksibilitas dan infrastruktur yang agnostik terhadap vendor.
Oracle Mengapitalisasi Penjualan Ampere, Meraup USD 2,7 Miliar
Oracle telah menyelesaikan keluar dari investasi langsung dalam desain chip server dengan menjual sahamnya sekitar 29% di Ampere Computing. Pembelinya adalah raksasa investasi asal Jepang, SoftBank Group, yang menyelesaikan akuisisi semua tunai senilai USD 65 miliar terhadap Ampere bulan lalu. Dari transaksi ini, Oracle memperoleh keuntungan sebelum pajak yang substansial, sekitar USD 2,7 miliar (sekitar CNY 190,73 miliar). Penjualan ini tidak hanya memberikan Oracle modal yang signifikan, tetapi juga menandai akhir pasti dari petualangannya dalam memiliki dan mengembangkan arsitektur prosesor proprietary untuk pusat data cloud-nya, sebuah jalan yang pernah dieksplorasi melalui investasi minoritasnya di Ampere.
Transaksi Keuangan Kunci: Penjualan Saham Ampere
- Penjual: Oracle Corporation
- Pembeli: SoftBank Group
- Aset yang Dijual: ~29% saham di Ampere Computing
- Konteks Kesepakatan: Bagian dari akuisisi tunai penuh Ampere senilai USD 65B oleh SoftBank
- Keuntungan Oracle: ~USD 2.7B (CNY 190.73B) laba sebelum pajak
Ellison Gariskan "Netralitas Chip" sebagai Strategi Inti Baru
Alasan di balik pergeseran tegas ini dijelaskan dengan jelas oleh Chairman Oracle Larry Ellison selama panggilan pendapatan baru-baru ini. Ia menyatakan bahwa perusahaan tidak lagi melihat nilai strategis dalam mendesain, memproduksi, dan menggunakan chipnya sendiri dalam infrastruktur cloud-nya. Sebagai gantinya, Oracle berkomitmen pada kebijakan "Netralitas Chip". Ellison menekankan bahwa evolusi teknologi AI yang cepat dan tidak terduga membutuhkan kelincahan maksimal. Untuk tetap kompetitif, Oracle harus mempertahankan kemampuan untuk menggunakan silikon apa pun yang diminta pelanggannya, baik dari Nvidia, AMD, atau pendatang baru di pasar di masa depan, daripada terkunci pada arsitektur internalnya sendiri.
Jalur yang Berbeda dari Kompetitor Hyperscaler
Strategi ini menempatkan Oracle pada lintasan yang sangat berbeda dibandingkan dengan pesaing utamanya di sektor cloud. Penyedia hyperscale seperti Microsoft Azure, Amazon Web Services (AWS), dan Google Cloud Platform (GCP) berinvestasi besar-besaran dalam tim internal untuk mengembangkan prosesor kustom yang disesuaikan dengan beban kerja spesifik mereka. Tujuan para kompetitor ini adalah untuk mengurangi biaya komputasi dan mengoptimalkan kinerja untuk aplikasi AI yang menuntut. Pendekatan Oracle, sebaliknya, mengubahnya menjadi integrator murni, memanfaatkan perangkat keras terbaik dari berbagai pemasok untuk membangun penawarannya di cloud.
Perbandingan Strategis: Oracle vs. Hyperscaler
| Aspek | Strategi Baru Oracle | Strategi Khas Hyperscaler (AWS, Google, Microsoft) |
|---|---|---|
| Pengembangan Chip | "Netralitas Chip" – Tidak ada desain internal. | Investasi besar dalam desain prosesor kustom internal (misalnya, AWS Graviton, Google TPU). |
| Tujuan Utama | Fleksibilitas dan pilihan vendor untuk beradaptasi dengan perubahan AI yang cepat. | Pengurangan biaya dan optimalisasi kinerja untuk beban kerja tertentu. |
| Model Bisnis | Integrator perangkat keras pihak ketiga terbaik di kelasnya. | Integrasi vertikal, mengontrol seluruh tumpukan dari silikon hingga layanan. |
Membangun Ekosistem Perangkat Keras Multi-Vendor
Dengan doktrin "Netralitas Chip" yang ditetapkan, Oracle secara aktif mendiversifikasi kemitraan perangkat kerasnya. Sementara terus menjadi pembeli GPU Nvidia dalam skala besar, perusahaan juga memperluas portofolionya. Contoh kuncinya adalah perjanjian yang baru-baru ini diumumkan dengan AMD. Oracle berencana meluncurkan superkluster AI publik pertamanya yang didukung oleh GPU AMD Instinct MI450 yang akan datang, dengan skala awal 50.000 unit yang ditargetkan untuk kuartal ketiga 2026. Langkah ini menegaskan niat Oracle untuk membangun infrastruktur cloud yang lebih tangguh dan hemat biaya dengan mendorong persaingan dan pilihan di antara vendor chip tingkat atas, bertaruh bahwa fleksibilitas akan menjadi aset yang lebih besar daripada kendali proprietary di era AI yang bergerak cepat.
